Mengatasi Nyeri saat Fase Persalinan Mulai Tiba

Fase persalinan serangkaian peristiwa yang berlangsung secara bertahap. Persalinan dimulai dengan perubahan hormonal tubuh ibu, kontraksi, keluar darah dan disusul dengan pecah ketuban.

Fase persalinan diakhiri dengan lahirnya bayi disertai pengeluaran plasenta (ari-ari) serta selaput janin dari perut ibu.

Dalam fase ini, kontraksi merupakan tanda yang paling awal terjadi.

Kontraksi dimulai dari puncak rahim yang menjalar ke seluruh jalan lahir. Kondisi kontraksi semakin lama semakin kuat dan semakin intens.

Adapun tanda – tanda persalinan seperti keluarnya cairan bercamur darah keluar dari jalan lahir.

Beberapa ibu mungkin ada yang mampu bertahan menghadapi rasa nyeri sampai jalan lahir benar – benar terbuka lebar.

Namun, ada pula wanita yang tidak mampu bertahan merasakan rasa nyeri yang timbul.

Mengapa rasa nyeri datang saat masa bersalin semakin dekat?

masa bersalin semakin dekat
masa bersalin semakin dekat |Image by StockSnap from Pixabay

Nyeri yang terjadi menjelang persalinan disebabkan oleh beberapa faktor, yakni;

  • Jalan lahir mulai meregang. Leher Vag!na serta jaringan lunak juga mulai meregang.
  • Gerakan kontraksi rahim menyebabkan otot – otot pada dinding rahim mengerut sehingga mengakibatkan nyeri tidak tertahankan. Otot – otot rahim yang mulai mengerut disebabkan oleh perubahan hormon waktu hamil.
  • Perasaan cemas, takut, tegang dan tekanan psiologis lain yang dirasakan ibu justru memicu rasa nyeri.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri menjelang persalinan. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredakan rasa nyeri.

Persiapan semasa hamil

Rajin periksa ke dokter kandungan bidan
Rajin periksa ke dokter kandungan bidan | Image by rawpixel from Pixabay

Jika kehamilan bisa direncanakan, maka persalinan juga harus dipersiapkan dengan matang.

Siapkan mental, fisik dan keuangan anda untuk menyambut kehadiran sikecil. Sebelum kontraksi dan fase persalinan benar – benar terjadi, ada baiknya ibu melakukan beberapa hal berikut;

  • Melatih otot persalinan, banyak yang bisa dilakukan untuk melatih otot menjelang persalinan seperti duduk berjongkok, mengepel lantai dengan tangan, yoga, senam hamil atau duduk bersila untuk beberapa waktu.
  • Berjalan kaki setiap pagi dan sore hari
  • Rajin periksa ke dokter kandungan / bidan, menjelang persalinan, anda perlu seseringungkin mengetahui keadaan sikecil. Jika anda tahu keadaan sikecil baik – baik saja, anda tidak akan cemas dan dapat melalui persalinan dengan rileks.
  • Konsumsi makanan bergizi, makanan bergizi akan membuat ibu kuat menjalani fase persalinan.
  • Latihan pernapasan, latihan pernapasan akan membantu mama dalam menghadapi persalinan. Hirup udara panjang melalui hidung, tahan sebentar dan buang melalui mulut. Latihan pernafasan akan membuat otot – otot tubuh lebih tenang.
  • Berlatih relaksasi dengan metode Hypnobrithing banyak di pilih oleh ibu sebagai metode rileksasi yang dapat membantu mengurangi bahkan menghilangkan rasa sakit saat persalinan.
  • Persiapkan mental, yakinlah bahwa semua akan baik – baik saja.

Mengatasi rasa nyeri saat fase persalinan

Pilih posisi tubuh paling nyaman -  fase persalinan
Pilih posisi tubuh paling nyaman | Image by Sharon McCutcheon from Pixabay

Berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk mengurangi rasa nyeri saat fase persalinan tiba;

Lingkungan:

  1. Atur pencahayaan. Pencahayaan yang redup membantu ibu lebih tenang dan dapat beristirahat dengan baik.
  2. Orang – orang sekitar sebaiknya mengajak ibu membicarakan sesuatu yang menyenangkan. Jangan menyinggung kontraksi agar ibu merasalebih rileks. Beban pikiran hanya akan membuat nyeri menjelang persalinan semakin terasa.
  3. Mendengarkan musik juga dapat membuat ibu merasa lebih tenang. Putarlah lagu kesukaan agar merasa rileks.
  4. Ruang istirahat ibu juga bisa dipasang aromaterapi agar sedikit meredakan ketegangan.

Fisik:

  1. Pijatan sangat bermanfaat untuk mengurangi nyeri menjelang persalinan. Minta tenaga medis atau keluarga untuk memijat punggung bagian bawah dengan minyak aroma terapi yang lembut dan menenangkan. Jika tidak, anda bisa menggantinya dengan body lotion atau lotion ibu.
  2. Buanglah air sesering mungkin anda mampu. Tapi, anda harus mengimbanginya dengan konsumsi asupan cairan. Buang air kecil dapat membantu turunnya kepala bayi ke dasar panggul dengan baik dan dapat menjaga ritme kontraksi.
  3. Lakukanlah pernafasan yang teratur agar lebih rileks. Berkonsentrasilah terhadap setiap tarikan dan hembusan nafas seperti yang anda lakukan dalam latihan pernafasan.
  4. Pilih posisi tubuh paling nyaman. Posisi berlutut dan jongkok biasanya bisa sedikit mengurangi rasa sakit.
  5. Pastikan posisi punggung tetap tegak, baik ketika berdiri, duduk maupun posisi lain. Punggung tegak dapat membantu kepala bayi tetap dibagian leher rahim dengan baik sehingga kontraksi dapat menjadi semakin kuat dan efektif.

Mental

  1. Persiapkan diri dengan memperbanyak pengetahuan tentang persalinan. Pengetahuan akan membuat mama mantap dan yakin menjalani persalinan. Anda bisa membaca buku, browsing internet atau bertanya ke tenaga kesehatan tentang proses persalinan.
  2. Ingatlah masa – masa berlatih relaksasi selama hamil. Terapkan semua yang anda pelajari dengan baik.
  3. Dukungan suami dan keluarga dekat sangat membantu persalinan. Kehadiran orang terdekat daat memberi kekuatan dan kenyamanan bagi ibu hamil.
  4. Alihkan perhatian. Jika anda muslim, anda bisa berdzikir, bertasbih atau mendengarkan ayat suci Al – qur’an mengalihkan rasa nyeri. Lakukan dengan perlahan dan teratur agar tidak membuang energi ibu.
  5. Selalu bayangkan sebentar lagi anda akan memeluk malaikat kecil yang telah anda impi – impikan.

Mengatasi Nyeri dengan Pengobatan Medis

Mengatasi Nyeri dengan Pengobatan Medis - fase persalinan
Nyeri dengan Pengobatan Medis | Image by Michal Jarmoluk from Pixabay

Selain cara – cara alami diatas, ada pula cara tidak alami yang bisa mengurangi rasa nyeri persalinan. Caranya dengan bantuan obat-obatan medism, berikut ulasannya;

1. Epidural

Metode epidural mengurangi rasa nyeri dengan cara memberikan suntikan mealui tulang belakang, tepatnya melalui rongga epidural.

Jika efek obat mulai berkurang (tandanya ibu mulai merasakan sakit) dan pembukaan rahim belum cukup, obat bius ditambahkan lagi melalui selang epidural.

Efek epidural mulai bekerja setelah 20 menit disuntikkan dan bereaksi selama 2-4 jam.

Selama epidural bekerja, ibu tidak merasakan sakit namun tetap dalam keadaan sadar.

Epidural dapat diberikan ketika pembukaan awal agar pada pembukaan akhir ibu dapat merasakan kontraksi dan dapat mengejan dengan maksimal.

Ada kalanya, efek obat bius masih bereaksi sehingga ibu tidak merasakan kontraksi sama sekali dan persalinan dapat berlangsung lama.

2. ILA (Intrathecal Labor Analgesia)

ILA (Intrathecal Labor Analgesia) merupakan metode bisu dengan cara menyuntikkan ke saraf tulang belakang bagian bawah (metode epidural penyuntikan dilakukan pada rongga epidural tulang belakang).

Dosis obat bius yang digunakan pada teknik ILA hanya sepersepuluh dari obat bius metode epidural.

Jarum suntiknya pun lebih lembut dan ditancapkan langsung ke urat saraf sehingga obat bius langsung bereaksi di otak tanpa harus melalui aliran darah.

ILA juga hanya memblok rasa nyeri tanpa memblok saraf motorik, sehingga ibu tetap mampu beraktivitas, bahkan berjalan ke sana kemari.

3. Entonox

Entonox merupakan metode mengurangi rasa nyeri dengan cara inhalasi dan penghirupan.

Saat kontraksi, ibu menghirup campuran oksigen dan nitrous oxide. Entonox bekerja selama kira-kira 30-45 detik setelah obat dihirup.

Namun, metode ini masih jarang digunakan di Indoensia.

4. TENS

TENS atau Transcutaneous Electrical Nerves Stimulation metode ini mengurangi rasa nyeri persalinan dengan mesin bersensor elektronik.

Alat ini memicu produksi hormon endorfin yang mampu menghilangkan rasa sakit alami tubuh.

Cara yang digunakan adalah punggung ibu ditempeli dengan elektroda yang mampu mengirim arus listrik melalui syaraf di punggung rahim.

Arus ini akan menghambat jalur saraf yang dapat mengirimkan rasa sakit ke otak. Metode ini juga belum sering digunakan di Indonesia.

Baca Juga :

Tinggalkan komentar