Indikator Bayi Mendapat Cukup Gizi

Setiap ibu pasti ingin anaknya yang masih bayi bisa tumbuh sehat dan cerdas. Tapi apakah anda pernah berfikir, “Sudahkah bayi mendapat cukup gizi?”

Saat anda sudaha memberikan  makanan padat pada balita, anda harus mulai mengamati hasilnya pada balita anda.

Apakah makanan padat yang anda berikan pada bayi sudah masuk dalam katagori makanan sehat dan bergizi?

Apakah porsinya sudah cukup?

Nah, untuk memastikan balita anda mendapat makanan bergizi dengan porsi yang cukup, anda bisa bisa mengamatinya dengan indikator berikut ini;

Bayi yang Mendapat Cukup Gizi, Lihatlah Ketika BAB

Bayi mendapat Cukup Gizi Dilihat Melalui Indikator BAB

Buang Air Besar (BAB) pada bayi bisa menjadi acuan kecukupan asupan serat dalam makanan sikecil.

Jika bayi anda sudah mendapatkan MPASI, amati dan perhatikan rutinitas BAB bayi.

Amati kotorannya

Berikut adalah tanda sikecil mendapatkan cukup serat:

  1. BAB minimum setiap pagi (bisa labih dari satu kali, tetapi tidak diare atau sakit perut).
  2. BAB tanpa mengejan, kotoran keluar secara otomatis tanpa didorong.
  3. BAB kotoran tenggelam, tidak mengambang.
  4. BAB 2 menit, kotoran sudah keluar semua.
  5. BAB merasa tuntas.

Jika balita anda tidak BAB setiap hari atau selalu mengejan setiap kali BAB, anda perlu membenahi asupan makanannya.

Sebagian orang tua mengira sudah memberikan makanan yang cukup berserat untuk anaknya. Namun, BAB sikecil juga tidak lancar.

Jika hal itu terjadi, anda harus meningkatkan jumlah asupan makanan berserat. Misalnya dengan menambahkan beras merah, sayuran segar, buah segar dan polong-polongan. Pasalnya, setiap anak memiliki kebutuhan serat yang berbeda dengan anak lainnya.

Gas buang (kentut) dan kotoran bayi yang terlalu menyegar (berbau tajam) juga bisa menjadi indikasi rendahnya asupan serat makanan sikecil.

Pastikan anak anda mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran segar, beras merah dan polong-polongan untuk meningkatkan timbunan serat dalam usus besar.

Serat merupakan makanan pokok bagi “bakteri baik” yang mampu menghasilkan vitamin K. Jika bakteri baik berkembang dengan pesat, pertumbuhan bakteri pembusuk bisa menurun. 

Populasi bakteri pembusuk yang terbatas dapat menekan terbentuknya gas berbau busuk sehingga gas buang dan kotoran bayi berbau wajar.

Sebaliknya, asupan serat yang rendah meningkatkan volume makanan pembentuk gas di dalam usus besar karena kotoran sulit dibuang tanpa serat yang cukup. Kecuali polong-polongan, makanan hewani merupakan sumber protein yang miskin serat dan biasanya tertahan lama dalam usus besar jika tidak ada serat.

Padahal, sebagian besar makanan hewani kaya triptofan, salah satu asam amino penyusun protein yang mengandung belerang (sulfur).

Nah, belerang dalam protein hewani inilah penyebab bau tajam menusuk pada gas buang dan kotoran anak. Oleh karena itu dampingi dengan asupan serat yang cukup.

Dilihat Melalui Indikator flu atau demam

Dilihat Melalui Indikator flu atau demam

Amati balita Anda. Apakah ia mudah terserang flu atau demam dibanding anak-anak seusia?

Apakah dalam tiga bulan berturut-turut ia selalu menderita flu atau menderita demam tanpa flu dalam setiap bulan?

Serangan flu menandakan rendahnya sistem kekebalan tubuh. Demam menandakan adanya peradangan dalam sistem tubuh anak.

Hal ini berkaitan dengan terbatasnya asupan nutrisi penjaga imunitas, terutama vitamin C, betakaroten, dan seng (zinc).

Coba amati apakah asupan buah-buahan segar, sayuran segar, dan ikan segar terlalu sedikit? Jika ya, perlahan-lahan tingkatkan lagi.

baca juga:

Indikator Alergi dari Makanan

Indikator Alergi dari Makanan

Apakah balita Anda termasuk yang memiliki gangguan alergi terhadap makanan tertentu atau bahkan beberapa jenis makanan?

Pada dasarnya, menghindari makanan bayi pencetus alergi saja tidaklah cukup. Alergi muncul barkaitan dengan rendahnya sistem kekebalan tubuh.

Semakin banyak makanan yang membuatnya alergi, bisa jadi hal itu mencerminkan semakin rendahnya imunitas anak.

Oleh karena itu, tingkatkan sistem kekebalan tubuh balita Anda. Perhatikan lagi asupan makanan penggenjot sistem kekebalan tubuh.

“Semakin kuat imunitas anak, semakin kebal ia terhadap gangguan alergi. Tingkatkan lagi konsumsi makanan penggenjot sistem kekebalan tubuh.”

Indikator Pertumbuhan Fisik Bayi

Indikator Pertumbuhan Fisik Bayi

Bayi cukup gizi dan porsi makan balita dapat diukur dengan berpedoman pada patokan ini.

Jika berat badannya kurang dari patokan berat badan normal, patut diduga asupan makanan sumber kalorinya kurang. Perhatikan lagi porsi makan anak Anda

Pertumbuhan bayi yang sehat dan sesuai dengan usianya adalah salah satu indikator utama bahwa bayi mendapat cukup gizi.

Pertambahan berat badan yang stabil, pertumbuhan panjang, dan perkembangan lingkar kepala yang normal adalah tanda-tanda bahwa bayi mendapat asupan gizi yang memadai.

Bayi yang mendapat cukup gizi akan mencapai tonggak perkembangan secara normal.

Mereka akan mencapai pencapaian seperti mengangkat kepala saat tengkurap, membalikkan tubuh dari punggung ke perut, menggapai objek, dan memulai makan makanan padat pada waktu yang tepat.

Bayi yang mendapat cukup gizi akan memiliki tingkat energi yang baik dan aktif.

Mereka akan memiliki keaktifan fisik yang sesuai dengan usia, seperti menggerakkan tangan dan kaki, meraih objek, dan menunjukkan minat pada lingkungan sekitar.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda, dan setiap indikator ini harus dilihat dalam konteks individu.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gizi bayi Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau petugas kesehatan yang berkompeten untuk evaluasi dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi bayi Anda.

Tinggalkan komentar