Realisme adalah salah satu aliran seni yang muncul pada abad ke-19 sebagai reaksi terhadap aliran seni lukis romantisme yang lebih idealis.
Aliran seni lebih realis fokus pada representasi objektif dan akurat dari dunia nyata, menangkap kehidupan sehari-hari orang-orang biasa, dan pemandangan alam dengan detail dan kejelasan yang tinggi.
Meskipun tidak pernah menjadi kelompok yang koheren, Realisme diakui sebagai gerakan modern pertama dalam seni yang menolak bentuk seni tradisional, sastra, dan organisasi sosial yang ketinggalan zaman setelah Pencerahan dan Revolusi Industri.
Dimulai di Prancis pada tahun 1840-an, Realisme merevolusi lukisan, memperluas konsepsi tentang apa yang dimaksud dengan seni.
Bekerja di era yang serba kacau yang ditandai oleh revolusi dan perubahan sosial yang meluas, pelukis realis mengganti citra idealis dan kesombongan sastra seni tradisional dengan peristiwa kehidupan nyata.
Pilihan mereka untuk menghadirkan kehidupan sehari-hari ke dalam kanvas merupakan manifestasi awal dari keinginan untuk menggabungkan seni dan kehidupan.
Pelukis Realisme yang Terkenal
Gustave Courbet (1819-1877)
Gustave Courbet adalah seorang pelukis realis Prancis yang dianggap sebagai salah satu pelopor aliran realisme dalam seni lukis.
Ia lahir di Ornans, Prancis, dan dikenal karena gaya lukisannya yang menampilkan kehidupan sehari-hari, pemandangan alam, dan orang-orang biasa dengan keakuratan dan kejelasan yang tinggi.
Courbet menolak idealisasi dalam seni dan menganggap seni harus merefleksikan realitas sosial.
Jean-François Millet (1814-1875)
Jean-François Millet adalah seorang pelukis realis Prancis yang dikenal karena lukisannya yang menggambarkan kehidupan petani di pedesaan Prancis.
Ia lahir di Normandy, Prancis, dan karyanya sering mengangkat tema-tema tentang pertanian, kerja keras petani, dan kehidupan sederhana.
Gaya seni realisnya menunjukkan rasa hormat terhadap orang-orang yang bekerja di bidang pertanian dan menampilkan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.
Édouard Manet (1832-1883)
Édouard Manet adalah seorang pelukis Prancis yang merupakan salah satu tokoh penting dalam seni lukis modern.
Ia sering dianggap sebagai pelopor impresionisme meskipun dia lebih sering dianggap sebagai seorang realis yang menggabungkan elemen-elemen impresionis dalam karyanya.
Manet terkenal karena menggambarkan kehidupan perkotaan Paris dan menciptakan karya-karya kontroversial pada masanya.
James Whistler (1834-1903)
James Whistler adalah seorang seniman asal Amerika yang aktif di Inggris pada abad ke-19.
Ia dikenal karena karyanya yang bergaya impresionis dan estetikanya yang inovatif.
Whistler mengeksplorasi efek cahaya dan warna dalam lukisannya, dan karyanya sering menampilkan pemandangan kota, potret, dan pemandangan alam.
John Singer Sargent (1856-1925)
John Singer Sargent adalah seorang pelukis Amerika yang lahir di Italia.
Ia dikenal karena kemampuannya dalam melukis potret dengan teknik yang mahir dan detail yang akurat.
Sargent juga menghasilkan lukisan-lukisan lanskap, sketsa, dan lukisan lain yang menampilkan keindahan alam dan kehidupan sosial pada masanya.
Thomas Eakins (1844-1916)
Thomas Eakins adalah seorang seniman realis Amerika yang terkenal dengan potret dan adegan kehidupan sehari-hari yang menampilkan detail yang akurat dan teknik yang presisi.
Ia adalah seorang pelopor dalam fotografi gerak untuk studi seni dan kedokteran
Ilya Repin (1844-1930)
Ilya Repin adalah seorang pelukis realis terkenal dari Rusia.
Ia dikenal karena karyanya yang menampilkan potret dan adegan sejarah, serta lukisan-lukisan yang mencerminkan kehidupan rakyat Rusia pada masa itu.
*Nama-nama pelukis yang kami sebut di atas hanyalah sebagian kecil saja, masih banyak nama pelukis terkenal yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Contoh Lukisan Realisme
1. Lukisan Realisme “The Stone Breakers”
“The Stone Breakers” menjadi salah satu karya terbaik dari sosok seniman Prancis, Gustave Courbet.
Dalam lukisan ini, secara detil ia berhasil menggambarkan dua pekerja laki-laki yang sedang bekerja sebagai pemecah batu di tepi jalan.
Courbet dengan tegas dapat menunjukkan kehidupan kasar dan kenyataan para pekerja di tengah-tengah revolusi industri yang berkecamuk pada saat itu.
Lukisan ini telah menjadi simbol penting dalam gerakan seni rupa realisme yang muncul pada abad ke-19 silam.
Pada masa itu, Courbet menolak gaya klasisisme yang sering kali menggambarkan subjek yang ideal dan menyajikan realitas kehidupan yang keras dengan warna-warna yang gelap.
Dengan karyanya “The Stone Breakers”, Courbet ingin menyampaikan pesan tentang kesenjangan sosial dan kesulitan kehidupan kaum pekerja pada masanya.
2.Lukisan Realisme “The Burial at Ornans”
Salah satu karya Gustave Courbet yang tidak kalah menarik untuk kita cermati adalah karyanya yang berjudul “The Burial at Ornans”.
Lukisan tersebut telah menjadi salah satu karya monumental dan penting dalam gerakan seni rupa naturalis.
Lukisan dengan visual kerumunan banyak orang ini, adalah sebuah gambaran acara upacara pemakaman masyarakat pedesaan di Ornans, Prancis.
Courbet dengan karyanya telah berhasil mengekspresikan kehidupan sehari-hari dengan detail dan nyata.
Ia mampu menggambarkan berbagai karakter dan ekspresi yang beragam dari para hadirin pada saat acara pemakaman.
Pada masa itu, lukisan naturalis ini telah mengejutkan para kritikus seni, karena Courbet berani mengangkat tema yang dianggap rendah oleh standar seni akademik.
Namun karya ini justru bisa menjadi simbol penting dalam perjuangan seni dalam menggambarkan realitas sosial.
3. Lukisan Realisme “The Gleaners”
Karya lukis “The Gleaners” merupakan salah satu karya seni lukis yang paling terkenal dari seniman Prancis, Jean-François Millet.
Lukisan ini menggambarkan tiga orang pekerja perempuan yang sedang menuai sisa-sisa gandum setelah panen di ladang.
Gaya naturalisme dalam lukisan ini lebih menekankan pada kenyataan dan memiliki perhatian terhadap detail.
Millet telah berhasil menggambarkan pekerjaan sehari-hari kaum miskin di pedesaan Prancis pada waktu itu.
Dalam karya tersebut, seniman mampu mengekspresikan rasa empati terhadap pekerja keras melalui karyanya tersebut.
Lukisan ini dapat menyampaikan pesan tentang ketekunan dan perjuangan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu dari karya tersebut seniman mampu menyoroti perbedaan sosial dan ekonomi pada masanya.
Dengan latar belakang langit senja yang dramatis, “The Gleaners” berhasil menciptakan suasana yang kuat dengan menghadirkan perasaan yang mendalam bagi para pemirsa.
4. Lukisan Realisme “The Angelus”
“The Angelus” adalah salah satu karya terbaik lainnya dari seniman Prancis, Jean-François Millet yang ia buat sekitar tahun 1857-1859.
Lukisan ini menggambarkan seorang pria dan wanita petani sedang berdoa di tengah ladang.
Untuk mendukung suasana, di kejauhan tampak menara lonceng gereja yang mungkin sedang berbunyi dalam cahaya senja.
Lukisan ini menggambarkan momen ketenangan dan refleksi rohani yang mendalam di kehidupan sehari-hari masyarakat sana.
Millet berhasil menyampaikan suasana keagamaan dan kerendahan hati dalam karyanya tersebut.
“The Angelus” hingga kini telah menjadi sangat terkenal dan banyak yang menganggap sebagai salah satu karya seni terbesar dalam sejarah seni rupa Prancis.
5. Lukisan Realisme “The Sower”
“The Sower” adalah karya lain yang juga tak kalah menarik dari seniman Prancis, Jean-François Millet.
Lukisan ini menggambarkan lelaki petani desa yang sedang menabur benih di ladangnya dengan latar belakang langit senja yang cukup dramatis.
Millet dengan gaya naturalisnya telah berhasil menggambarkan kehidupan petani dengan keindahan dan detail yang luar biasa.
“The Sower” telah menjadi karya simbolik yang menggambarkan etos kerja dan pentingnya peran petani di pedesaan.
Dari lukisan ini dapat menunjukkan pesan tentang sebuah harapan, kerja keras, dan semangat perjuangan di kehidupan sehari-hari.
6. Lukisan Realisme “The Shepherdess”
Salah satu karya seniman Prancis, Jean-François Millet yang berjudul “The Shepherdess” ini juga menarik untuk kita pelajari.
Lukisan tersebut menggambarkan seorang gembala perempuan yang tampak murung sedang duduk di mengamati kawanan domba yang sedang makan rumput.
Millet dengan indah telah berhasil membangun suasana dan interaksi antara manusia dan alam.
Lukisan ini memiliki sentuhan naturalisme dengan keindahan latar belakang suasana pedesaan yang terlihat damai.
Dari lukisan “The Shepherdess” ini, seniman menggambarkan ketenangan dan ketenangan dalam kehidupan pedesaan, serta menghadirkan rasa kedamaian bagi pemirsa.
7. Lukisan Realisme “The Execution of Emperor Maximilian”
Prancis dikejutkan dengan eksekusi Maximilian dari Austria, Kaisar Meksiko, pada 19 Juni 1867.
Politik di balik penarikan pasukan Napoleon III dari Meksiko juga membuat marah publik.
Kanvas ini jelas mengacu pada adegan eksekusi serupa Goya di The Third of May 1808 (1814).
Manet adalah seorang Republikan yang taat dan sangat dipengaruhi oleh peristiwa politik, dan di sini dia berusaha merekam peristiwa kontemporer seperti pelukis sejarah besar, tetapi dengan visi modernnya sendiri.
8. Lukisan Realisme “A Bar at the Folies-Bergère”
Adegan kafe yang melankolis ini tidak diragukan lagi adalah mahakarya terakhir Manet.
Folies-Bergere adalah sebuah pesta di kafe yang populer untuk orang-orang yang modis dan beragam.
Suasana bar yang semarak tampak dari cermin di belakang sosok sentral, gadis bar yang sedih.
Matanya yang cantik dan lelah menghindari kontak dengan penonton – yang juga berperan ganda sebagai pelanggan dalam adegan ini.
Lukisan ini jelas merupakan bagian dari ketertarikan Manet pada sebuah realitas.
9. Lukisan Realisme “Boating”
Manet melukis banyak karya berdasarkan kunjungannya ke Argenteuil dimana dia dan Renoir sering mengunjungi Monet.
Latar belakang lukisan dibuat dengan mengisi semuanya dengan air, hal ini menjadikan bentuk perahu sebagai satu-satunya kesan ruang pada lukisan tersebut.
Manet sering memanfaatkan cahaya di sungai Seine di pagi hari, di “studio terapung” miliknya yang khusus dibangun untuk tujuan ini.
Bukti pengaruh teman-teman Impresionisnya dapat dilihat pada sapuan kuas yang cepat dan mengalir dari gaun wanita itu.
10. Lukisan Realisme “Symphony in White no 1”
Aslinya berjudul The White Girl , lukisan ini menggambarkan seorang wanita muda, kekasih dan model Whistler, dengan rambut merah panjang tergerai dan mengenakan gaun cambric putih sederhana.
Dia berdiri di atas permadani kulit beruang yang berwarna sama saat dia memegang bunga putih di sisinya, tatapannya yang jauh memberinya kualitas seperti boneka.
That Whistler kemudian memberi judul ulang lukisan Symphony in White, No.1: The White Girl.
11. Lukisan Realisme “Harmony in Blue and Silver: Trouville”
Dalam karya ini, salah satu dari setidaknya lima lukisan yang dibuat oleh Whistler di Trouville.
Tampak sosok penyendiri berdiri di pantai, memandang ke hamparan air yang luas di hadapannya.
Pria berjanggut yang tergambar ini adalah teman artis dan pelukis Realis Gustave Courbet, yang menemani Whistler ke Trouville pada tahun 1865 saat lukisan ini dibuat.
Awalnya lukisan ini berjudul Courbet – on Sea Shore , Whistler kemudian mengubah judul tersebut untuk mencerminkan minatnya yang semakin besar dalam mengaitkan kanvas lukisnya dengan komposisi musik.
13. Lukisan Realisme “Arrangement in Grey and Black No. 1”
Lukisan ini juga populer dengan nama Whistler’s Mother.
Seorang wanita yang taat beragama, Anna McNeill Whistler telah tinggal bersama putranya di rumahnya di London selama tujuh tahun ketika dia memintanya untuk berpose menjadi seorang model.
Pada usia 67 tahun, ibu Whistler merasa sulit untuk berdiri dalam waktu lama sehingga artis tersebut mengubah pose menjadi posisi duduk untuk kenyamanannya.
Pada tahun 1891 lukisan itu menjadi karya Amerika pertama yang dibeli oleh pemerintah Prancis.
Hal ini meningkatkan reputasi Whistler dan membantunya mendapatkan pelanggan Amerika yang kaya.
Dianggap sebagai lukisan ikonik, banyak orang menafsirkan karya ini sebagai simbol keibuan, berkabung (karena warna yang digunakan), atau Stoicisme Puritan Amerika (karena pakaian pengasuh).
Gambar khusus ini telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak lukisan lainnya, termasuk Potret Bessie karya Albert Herter (1892) dan potret ibunya sendiri karya Henry Ossawa Tanner.
Lukisan Whistler sejak itu telah mengembangkan kehadiran yang cukup besar dalam budaya pop, telah direferensikan dalam banyak film, kartun, dan iklan.
14. Lukisan Realisme “The Daughters of Edward Darley Boit”
Karya awal ini mengilustrasikan pengaruh Old Masters pada Sargent.
Dia mengadopsi format bujur sangkar yang sangat tidak tradisional yang digunakan oleh Diego Velázquez di Las Meninas (1656) serta metode seniman Spanyol dalam menampilkan figur dengan cara alami yang tidak diatur untuk menangkap sesuatu dari kepribadian mereka.
Komposisinya berbeda dari yang terlihat pada potret kelompok tradisional di mana setiap subjek diberi status yang sama.
Gadis-gadis itu bertebaran di ruangan remang-remang yang dihias rapi dengan gaya yang tampak serampangan dan dikerdilkan oleh elemen furnitur termasuk dua vas porselen besar berwarna biru dan putih.
Sejumlah kritikus telah mencatat cara lukisan itu melampaui perannya sebagai potret kelompok untuk menunjukkan hilangnya kepolosan secara simbolis yang pasti datang dengan kedewasaan.
15. Lukisan Realisme “Mrs Carl Meyer and her Children”
Lukisan ini adalah contoh utama dari potret kelas atas yang dilukis Sargent.
Dalam foto adalah Adele Meyer, putranya Frank, dan putrinya Elsie.
Baronet Meyer adalah seorang bankir dan penambang berlian Inggris, yang dikenal karena hubungannya dengan keluarga Rothschild dan grup De Beers.
Orang kaya kaya seperti Meyer, memesan potret kepada seniman sukses seperti Sargent untuk menyampaikan kekayaan dan status mereka dalam lingkaran sosialnya yang elit.
Pakaian keluarga dan perabotan yang masuk dalam gambar menampakkan kemewahan.
Sofa bersepuh emas berpola rumit dan sutra mawar warna-warni yang tebal dari gaun Mrs. Meyer terlihat seperti sesuatu dari Istana Versailles Louis XIV.
Sargent dengan sengaja mengelilingi Meyer dengan benda-benda mewah untuk menekankan reputasinya sebagai anggota kelas atas London yang mewah.
16. Lukisan Realisme “Gassed”
Sejak 1918, Sargent dipekerjakan oleh Kementerian Penerangan Inggris untuk menggambarkan pengalaman tentara di masa perang, dan semangat kerja sama Anglo-Amerika.
Dalam persiapan untuk pekerjaan ini, Sargent mengunjungi tentara di garis depan di Belgia dan Prancis.
Lukisan yang sangat besar ini menunjukkan akibat dari serangan gas Jerman.
Palet warna sangat kontras dengan karya Sargent lainnya, ini lebih didominasi oleh warna hijau yang menjemukan.
Lukisan itu mendapat sambutan beragam.
Seorang penulis terkemuka dan kritikus sosial seperti EM Forster dan Virginia Woolf menyerang apa yang mereka tafsirkan sebagai karya patriotisme yang naif.
Namun meski demikian, karya ini telah bertahan sebagai simbol kuat dari kengerian Perang Besar yang tidak dapat dipahami.
Ini adalah salah satu dari sejumlah mahakarya Modern yang dikhususkan untuk kekejaman perang termasuk karya hebat lainnya termasuk Goya dan Picasso.
Minyak di Atas Kanvas – Imperial War Museum, London
17. Lukisan “The Biglin Brothers Turning the Stake-Boat”
Lukisan Thomas Eakins The Biglin Brothers Turning the Stake-Boat menampilkan perlombaan perahu di Sungai Schuylkill di Pennsylvania.
Fokusnya ada pada dua orang awak di latar depan, mengenakan topi biru cerah dan mendayung di air.
Mereka sedang dalam proses melewati penanda bendera biru yang ditempatkan di depan dan sedikit ke kanan dari tengah latar depan lukisan.
Di latar belakang, pendayung lain terlihat dan lebih jauh di kejauhan sapuan kuas hitam menyerupai kerumunan yang berkumpul menyaksikan balapan di lapangan berumput yang dipenuhi pepohonan di belakang sungai.
Sebuah karya awal yang penting dari Eakins. Ini juga memberikan contoh keterampilan yang bagus, perhatian terhadap detail, dan Realisme yang akan menentukan sebagian besar oeuvre -nya.
Eakins menggambarkan gerakan, terdapat penekanan besar pada otot lengan pendayung yang tegang dalam upaya mendorong dayung melewati air.
18. Lukisan Realisme “The Agnew Clinic”
Dalam karya ini, Eakins menggambarkan Dr. Agnew, berdiri di tepi arena operasi, mengawasi prosedur di mana tiga dokter melakukan mastektomi pada seorang pasien wanita.
Di belakang mereka, seorang perawat wanita berdiri tegak, mungkin menunggu untuk membantu operasi.
Deretan mahasiswa kedokteran laki-laki yang duduk menonton operasi.
Pakaian putih para dokter, seprai yang menutupi sebagian tubuh pasien, serta kulit pucatnya sangat kontras dengan warna gelap.
Lukisan ini menandai kedua kalinya Eakins mengambil subjeknya sebagai seorang dokter yang mengajar dan melakukan operasi di lingkungan sekolah kedokteran.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania menggunakan potret tersebut sebagai hadiah untuk Dr. D. Hayes Agnew, yang akan pensiun pada akhir semester.
19. Lukisan Realisme “Barge Haulers on the Volga”
Barge Haulers on the Volga adalah lukisan pertama yang diselesaikan oleh Repin setelah dia meninggalkan Imperial Academy of Arts di St.
Lukisan ini menggambarkan 11 burlak laki-laki, atau pengangkut, menyeret tongkang ke hulu di Sungai Volga.
Kerja berat dan melelahkan terlihat dari postur tubuh para tokoh yang terkulai lemas akibat kelelahan fisik.
Repin sering mengunjungi Volga untuk membuat sketsa persiapan area tersebut.
Penggambaran Repin tentang kehidupan kerja para buruh Rusia membuatnya langsung terkenal.
20. Lukisan “Religious Procession in Kursk Governorate”
Kaya dengan detail dan ruang lingkup yang luas, lukisan ini menunjukkan prosesi orang-orang yang menjadi pengikut sebuah agama.
Massa ditandai dengan pemisah yang jelas antara tokoh-tokoh miskin di sebelah kiri dan para tetua, pemilik tanah, dan pendeta yang berpakaian lebih rapi di sebelah kanan.
Pemandangan didominasi oleh warna keemasan dengan sinar matahari yang halus, lereng bukit tandus tampak menjadi latar belakang.
21. Lukisan Realisme “Reply of the Zaporozhian Cossacks”
Lukisan ini menggambarkan kisah Zaporozhian Cossack setelah mengalahkan pasukan Kekaisaran Ottoman.
Dalam persiapan lukisan itu, Repin melakukan beberapa perjalanan ke distrik Zaporozche untuk membuat sketsa keturunan Cossack.
Penelitian artistiknya yang cermat mencakup banyak studi pendahuluan selama periode sepuluh tahun.
Dia membuat karakter masing-masing individu, menggunakan nada warna dan ekspresi yang bervariasi untuk membedakan masing-masing.
Adegan sejarah yang digambarkan, meskipun diselimuti mitos, konon berlatarkan tahun 1676.
22. Lukisan Realisme “The Spinner”
“The Spinner” adalah salah satu karya terkenal dari seniman Prancis, William-Adolphe Bouguereau. Lukisan ini menggambarkan seorang wanita muda yang sedang berputar benang di roda tenun.
Bouguereau menggunakan teknik realisme dalam menggambarkan detail wajah dan pakaian wanita, menciptakan kesan keanggunan dan kehalusan.
Lukisan ini menampilkan sentuhan naturalis dalam menggambarkan aktivitas sehari-hari dan menekankan keindahan wanita dalam tugasnya.
“The Spinner” adalah contoh bagus dari karya seni realis yang menampilkan adegan kehidupan sehari-hari dengan indah dan artistik.
23. Lukisan Realisme “The Herring Net”
Lukisan naturalis dengan judul “The Herring Net” ini adalah salah satu karya terkenal dari seniman Amerika, Winslow Homer.
Lukisan ini menggambarkan dua orang nelayan yang sedang berjuang menangkap ikan herring menggunakan jaring di tengah ombak lautan.
Homer dengan keahliannya telah berhasil menggambarkan suasana laut yang mencekam dan kerasnya bekerja sebagai nelayan.
Sisi unik dari lukisan ini adala seniman mampu menampilkan sentuhan realisme dan impresionisme sekaligus.
Dari situ tampak tergambar dengan jelas kehidupan masyarakat pesisir pada masanya.
“The Herring Net” adalah contoh karya menarik yang mampu menggambarkan kehidupan nelayan dan hubungannya dengan laut.
24. Lukisan Realisme “The Last of England”
Karya seni lukis dengan judul “The Last of England” ini adalah lukisan simbolis besutan seniman Inggris, Ford Madox Brown pada tahun 1855 lalu.
Lukisan ini menggambarkan sepasang imigran asal Inggris yang sedang meninggalkan negaranya dalam perjalanan panjang ke Australia.
Dari karya ini telah berhasil memunculkan suasana yang penuh kepedihan dan beratnya rasa perpisahan.
Broen dengan karyanya telah menggambarkan emosi dan kesedihan para imigran dalam sebuah perjalanan yang tidak pasti.
“The Last of England” telah menjadi contoh nyata sebuah karya seni yang mampu menggambarkan perasaan dan tema universal dalam sejarah seni rupa Inggris.
25. Lukisan Realisme “The Horse Fair”
Lukisan dengan judul “The Horse Fair” ini adalah salah satu karya lukis terkenal dari seniman Prancis, yang bernama Rosa Bonheur.
Lukisan ini menggambarkan sebuah pertunjukan kuda-kuda besar di kota Paris.
Bonheur secara detail telah berhasil menggambarkan kuda-kuda yang seolah hidup dan memiliki energi dalam aksinya.
Dalam lukisan ini Bonheur sukses mencuri perhatian pemirsa dengan menonjolkan keterampilan teknisnya secara presisi dan luar biasa.
“The Horse Fair” menjadi salah satu karya yang hingga kini masih sangat dihargai dan tetap menjadi salah satu lukisan terkenal dalam sejarah seni rupa.