Investasi merupakan salah satu perencanaan keuangan yang bisa dilakukan oleh siapapun. Beragam jenis investasi bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan seseorang.
Dari setiap investasi, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda. Secara prinsip setiap investasi juga memiliki karakteristik potensi keuntungan dan risiko berbeda.
Mengutip dari wikipedia.org, Investasi merupakan membeli sesuatu dan diharapkan di masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dari semula.
Dengan demikian, menempatkan uang atau modal demi hasil atau bunga dengan cara membeli properti, emas, valas, saham obligasi, dan lain-lain merupakan berbagai bentuk investasi yang bisa dilakukan.
Investasi juga dapat diartikan sebagai usaha meluangkan/memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi keuntungan/manfaat di masa datang.
Ada banyak jenis investasi yang beredar di masyarakat.
Namun secara garis besar dapat dikelompokkan dalam empat jenis investasi yang masing-masing memiliki resiko beragam, yakni :
1. Investasi Tunai
Merupakan investasi yang berupa kas atau uang tunai dalam bentuk tabungan, deposito maupun reksadana pasar uang yang dapat diambil dalam jangka waktu kurang dari setahun.
Jenis investasi tunai ini adalah salah satu cara berinvestasi yang memiliki resiko sangat kecil.
Sebanding dengan resiko yang kecil, investasi tunai memiliki potensi keuntungan yang juga lebih kecil daripada investasi pendapatan tetap dan saham, yakni tidak lebih dari 6% pertahun.
(Baca juga : 10 Jenis Investasi Yang Menguntungkan)
2. Investasi Pendapatan Tetap
Jenis investasi pendapatan tetap merupakan salah satu aset finansial yang memiliki fitur memberikan pendapatan tetap bagi investornya. Bisa bulanan atau tahunan.
Investasi ini pada umumnya ditawarkan dalam bentuk obligasi atau surat utang, dan reksadana. Pendapatan tetap berjangka waktu menengah dan panjang.
Ini cocok bagi Anda yang menginginkan bentuk investasi yang dapat memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi dari suku bunga deposito biasa.
Investasi ini juga memiliki tingkat resiko yang relatif rendah.
3. Investasi Saham
Jenis investasi saham merupakan salah satu bentuk investasi yang ditandai dengan adanya bukti kepemilikan saham atas suatu perusahaan.
Dengan membeli atau memiliki sebagian saham dari perusahaan tertentu, berarti Anda juga ikut memiliki perusahaan tersebut.
Berinvestasi saham memang memiliki resiko yang agak riskan, sehiangga tak heran jika hingga saat inipun masih banyak orang ragu untuk berinvestasi dengan cara ini.
Berinvestasi saham memang memiliki resiko yang lebih tinggi, namun sebanding dengan resikonya ia dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi pula apabila perusahaan yang dipilih memiliki performa yang bagus.
Adapun cara-cara untuk menentukan perusahaan mana yang memiliki performa bagus tentu syaratnya harus memahami seluk beluk perusahaan saham.
Ketahui dulu laporan keuangannya, keadaan perusahaan, membandingkan pelayanan dan biaya yang ditawarkan, dan lain-lain.
Berbagai informasi tersebut di atas dapat diperoleh dari perusahaan efek yang dipilih maupun dari koran dan majalah.
Memang butuh kesabaran dan menginvestasikan banyak pengetahuan apabila ingin untung darinya.
Seperti halnya dalam bisnis lainnya, salah dalam memilih saham akan membuat kita jatuh dalam kerugian.
4. Investasi Aset fisik
Merupakan salah satu jenis investasi dimana investor memegang langsung produk investasinya. Investasi aset fisik ini pada umumnya bisa berbentuk emas, properti, tanah atau benda lainnya.
Bentuk inbestasi fisik yang berbeda tentu juga memiliki potensi keuntungannya yang berbeda pula, hal ini tergantung dari bentuk investasi yang kita pilih. (baca juga : Aneka Jenis Emas Untuk Investasi Keluarga)
Dari banyaknya jenis investasi yang telah disebutkan diatas, alangkah lebih baik apabila semua bisa dilakukan, namun dengan komposisi yang disesuaikan oleh profil risiko masing-masing.
Prinsip dasar berinvestasi adalah jangan pernah menempatkan seluruh dana Anda dalam satu jenis investasi.