
Fase pembukaan dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon yang mengakibatkan pelunakan, persiapan cervix (leher rahim) dan kontraksi.
Kontraksi menjelang persalinan semakin lama akan semakin kuat dan teratur. Kontraksi tersebut menarik cervix dan membantu membuka serta mendorong bayi untuk bergerak turun.
Tekanan kepala bayi pada cervix selama kontraksi membantu menipiskan dan membuka cervix. Semakin lama, kontraksi dan tekanan kepala bayi akan membuat cervix lebih lebar sehingga memberi jalan bayi untuk keluar.
Lama Kontraksi
Pada saat proses persalinan akan dimulai, kontraksi terjadi secara bertahap, semakin lama semakin sering dan kuat.
Dokter atau bidan akan memeriksa cervix anda untuk mengetahui seberapa besar pembukaan yang telah terjadi.
Pembukaan atau pengelupasan bisa saja berjalan lambat, hal ini normal dan biasa terjadi.
Ada baiknya habiskan waktu anda untuk melewati fase awal persalinan dirumah agar anda lebih leluasa, santai dan rileks.
Lakukan kegiatan sehari-hari seperti gerakan ringan, mandi, mennton TV, makan seperti biasanya.
Fase awal persalinan merupakan fase yang sulit untuk diprediksi. Beberapa ibu hamil mungkin tidak menyadarinya, sedang ibu hamil mengalami rasa sakit dalam waktu yang cukup lama.
Selama proses persalinan berlangsung, kontraksi biasanya terjadi setiap tiga atau lima menit sekali.
Konsentrasi terhadap kontraksi akan membantu kontraksi anda memprediksi jangka kontraksi, kapan kontraksi akan berakhir.
Beberapa penelitian menunjukkan waktu yang diperlukan wanita untuk melewati masakontraksi kali pertama adalah antara 5-10 jam. Sedangkan pada wanita yang pernah melahirkan, kontraksi bisa berlangsung antara 2-8 jam.
Kontraksi yang berlangsung lama kadangkala membuat ibu merasakan sakit yang luar biasa karena terus menerus mengalaminya.
“Proses persalinan dibagi menjadi 4 tahapan, pertama tahap pembukaan, kedua tahap kelahiran bayi, ketiga tahap pengeluaran plasenta dan terakhir tahap pengawasan”.
Tahap Pembukaan
Tahap Pembukaan terbagi menjadi dua fase yakni fase laten dan fase aktif.
Fase laten merupakan fase dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pada pembukaan 3 cm. Sedangkan Fase aktif merupakan fase yang terbagi menjadi 3 subfase, yakni akselerasi, steady dan deselerasi.

Apa yang harus dilakukan selama fase pembukaan?
Tak perlu takut mengahadapi rasa sakit saat fase pembukaan. Percaya diri dan mental yang kuat akan membantu mengurangi rasa sakit.
Selama awal proses persalinan, bersikaplah santai.
Lakukan kegiatan yang biasa anda lakukan sehari-hari. Jika waktunya anda tidur, maka tidurlah. Jika memungkinkan, lewatilah masa pembukaan dengan tidur.
Banyak-banyak istirahat akan membantu anda dalam melewati masa persalinan. Tidur dapat mengumpulkan energi anda untuk melewati proses persalinan.
Serangan rasa sakit menjelang persalinan biasa terjadi. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan dalam fase pembukaan;
1. Berbahagialah

Perasaan bahagia dan istirahat cukup akan sangat membantu anda.
Cobalah untuk meningkatkan perasaan bahagia anda dan istirahat saat nyeri persalinan melanda.
Mandilah dengan air hangat, minum minuman yang hangat dan berlatih relaksasi.
2. Jaga asupan cairan

Selama fase pembukaan berlangsung, jangan sampai anda mengalami dehidrasi.
Konsumsi cairan sebanyak anda bisa untuk membantu meningkatkan energi anda. Jus, teh manis atau air putih merupakan sumber cairan yang baik untuk tubuh.
3. Tetap ngemil

Makanlah makanan ringan di awal proses persalinan. Ketika kontraksi datang, sisitem pencernaan akan bergerak lebih lambat secara alami. Gerakan ini akan mengakibatkan anda merasa mulas.
Pilih camilan yang mudah dicerna seperti buah-buahan, yogurt atau roti panggang. Hindari makanan yang mengandung kadar lemak tinggi seperti daging karena sulit dicerna.
4. Pilih posisi nyaman

Pada fase pembukaan, anda akan mengalami gerakan alami yang membantu pergerakan bayi didalam pelvis (tulang panggul). Lakukan gerakan mengayun pelan, gerakan ini cukup membantu proses kontraksi.
Posisi berdiri juga dapat membantu tubuh anda dan bayi untuk bergerak sesuai gravitasi dan meningkatkan gerakan bayi ke arah bawah.
5. Lakukan pemijatan

Agar lebih rileks, lakukan pemijatan, olahraha, mendengarkan musik/ ayat suci Al-Qur’an, mengkompres badan dengan air panas/dingin.
6. Lakukan teknik pernafasan

Cobalah melakukan teknik pernafasan pada saat fase persalinan berlangsung. Akan tetapi, jangan melakukan teknik pernafasan setiap kontraksi berlangsung. Lakukan saat anda merasa benar-benar membutuhkannya.
7. Gunakan teknik visualisasi

Cobalah teknik visualisasi, anda bisa membayangkan cervix anda membuka disekeliling kepala bayi anda. Bayangkan cervix mekar seperti bunga yang sedang bermekaran.
8. Gunakan vokalisasi

Cobalah teknik vokalisasi untuk mebuat otot-otot pelvis abdomen lebih relaks. Saat fase pembukaan, cobalah ciptakan suara dengan nada tinggi seperti “eeeekkkkk”. Perhatikan apa yang terjadi pada otot-otot sekitar vag!na dan abdomen.
Anda akan merasakan otot-otot tersebut menegang. Kemudian buat suara dengan pelan dan panjang “oooohhhhhhh”.
Anda akan merasa otot-otot anda lebih lemas dan kendur.
Berteriak dan menjerit akan mengakibatkan efek yang berlawanan.
Sebaiknya keluarga juga memahami ini agar mengingatkan anda untuk melakukan vokalisasi selama persalinan berlangsung.
9. Kumpulkan dukungan, tetap percaya dan berfikir positif

Dukungan keluarga sangat penting untuk membuat anda merasa nyaman dan yakin semua akan baik – baik saja.
Percayalah bahwa anda dalam perlindungan Tuhan, maka semua akan berjalan lancar dan baik-baik saja.
Tetap berfikir positif agar persalinan segera usai. Selain fisik yang kuat, kondisi emosi dan mental juga sangat penting. Ketakutan , kekhawatiran dan pikiran negatif lainnya akan mengganggu proses persalinan.
Sebagai gambaran, berikut video kontraksi pada fase pembukaan. Biasaya bayi akan bergerak-gerak mencari jalan lahir
Baca juga:
Be the first to comment