
Ibu hamil yang terkena polusi udara bahkan tingkat rendah sekalipun selama kehamilan menghadapi peningkatan risiko bayi berat lahir rendah, studi menunjukkan.
Sebuah laporan penelitian yang dimuat di Lancet Respiratory Medicine Journal menemukan bahwa paparan polusi udara umum dan lalu lintas selama kehamilan secara signifikan meningkatkan risiko pertumbuhan janin terbatas dan memiliki risiko tinggi masalah kesehatan dan kematian bayi.
Penelitian dilakukan di 12 negara Eropa yang melibatkan lebih dari 74.000 wanita. Para peneliti menemukan bahwa untuk setiap kenaikan lima mikrogram per meter kubik pada paparan partikulat diberhentikan oleh mobil dan industri rumah selama kehamilan seorang wanita, risiko rendah naik berat lahir sebesar 18 persen.
Menurut penelitian, semua polusi udara, terutama partikel halus dan asap lalu lintas meningkatkan risiko jangka berat badan lahir rendah dan mengurangi lingkar kepala rata-rata pada saat lahir, setelah memperhitungkan faktor-faktor lain seperti ibu merokok, usia, berat badan, dan pendidikan.
Temuan kami menunjukkan bahwa sebagian besar kasus berat badan lahir rendah pada jangka dapat dicegah di Eropa jika polusi udara perkotaan, khususnya partikulat halus, berkurang, Ungkap penulis utama studi Marie Pedersen dari Pusat Penelitian Lingkungan Epidemiologi di Barcelona.
Maraknya paparan ibu hamil di seluruh dunia untuk perkotaan polusi udara ambien pada konsentrasi yang sama atau bahkan lebih tinggi daripada yang dinilai dalam studi kami memberikan pesan yang jelas kepada para pembuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas udara kita semua, tambah Pedersen
Pintasan isi artikel :
Dampak Buruk Polusi Udara pada Ibu Hamil
1. Janin Terkena Asma
Ibu hamil yang membiarkan dirinya terpapar dengan polusi terutama polusi udara bisa membuat janin yang ada di dalam kandungannya terkena asma. Ibu hamil di trimester kedua sangat rentan untuk memiliki bayi yang terkena asma jika membiarkan polusi udara masuk ke dalam tenggorokannya. Partikel berbahaya yang ada di dalam polusi udara bisa masuk dan terhirup oleh ibu. Partikel tersebut bisa menyebabkan janin yang ada di dalam kandungan, terkena asma.
2. Paru-Paru Janin Terganggu
Adanya polusi udara yang ada di lingkungan membuat paru-paru janin menjadi terganggu, hal itu dikarenakan polusi udara membuat organ pernafasan termasuk paru-paru menjadi terganggu. Janin yang ada di dalam kandungan terganggu pertumbuhan dan perkembangan paru-parunya. Jika pertumbuhan paru-parunya terganggu maka pernafasan bayi pun akan terganggu.
3. Penyakit Saluran Pernafasan
Bahaya polusi udara bagi ibu hamil yang masuk ke dalam tubuh, bisa membuat janin yang ada di dalam kandungan memiliki penyakit di bagian saluran pernafasannya. Hal itu dikarenakan paru-paru tidak bisa berkembang secara sempurna dan pertumbuhannya menjadi terganggu. Paru-paru itu erat kaitannya dengan saluran pernafasan janin.
4. Berat Badan Bayi Rendah
Ibu yang sering menghirup polusi udara bisa menyebabkan bayi terlahir dengan berat badan yang rendah. Polusi udara yang dihirup ke dalam tubuh bisa menyebabkan penyerapan gizi ibu hamil ke dalam tubuh janin menjadi terganggu. Akibatnya bayi memiliki sedikit nutrisi dan berat badannya menjadi rendah.
5. Memperburuk Plasenta
Ibu hamil yang sering terpapar oleh polusi terutama polusi udara saat memasuki trimester tiga bisa menyebabkan plasenta yang ada pada bayi tersebut memburuk. Jika plasenta memburuk maka kondisi janin pun bisa memburuk pula.
6. Perkembangan Janin Terganggu
Bahaya polusi bagi ibu hamil bisa membuat perkembangan janin terganggu. Baik itu perkembangan janin mulai trimester awal sampai dengan trimester akhir. Hal itu disebabkan oleh zat-zat berbahaya yang terkandung dalam polusi tersebut.
7. Suplai Oksigen Berkurang
Ibu hamil yang terpapar dengan polusi udara bisa menyebabkan suplai oksigen ke janin menjadi berkurang. Oksigen merupakan zat penting bagi ibu maupun janin yang ada di dalam kandungan. Jika janin kekurangan oksigen akibatnya adalah janin menjadi lemas di dalam kandungan, tidak aktif bergerak dan kemudian meninggal secara mendadak.
8. Kecerdasan Berkurang
Suplai oksigen yang berkurang terutama otak yang kekurangan oksigen bisa membuat kecerdasan otak janin berkurang. Hal itu akan berbahaya jika otak janin terus-terusan kekurangan oksigen. Akibatnya adalah bayi menjadi tidak cerdas, daya tangkap lemah dan daya konsentrasinya pun rendah.
9. Bibir Sumbing
Ibu yang sering terpapar dengan polusi terutama asap rokok rentan untuk melahirkan anak dengan kondisi bibir sumbing. Termasuk juga bahaya alkohol saat hamil.
10. Merusak Katup Jantung
Polusi udara yang disebabkan oleh zat karbon monoksida dan diserap oleh ibu hamil sangat berbahaya bagi kondisi janin yang ada di dalam kandungan. Alasannya adalah kadar tersebut bisa merusak katup jantung. Jantung adalah organ vital bagi bayi dan juga manusia.
11. Autis
Penelitian menemukan fakta bahwa ibu yang tinggal di pinggir jalan raya dan di daerah polutan bisa menyebabkan anaknya terkena autis. Perkembangan janin 4 bulan pada ibu hamil yang berada didaerah polutan, beresiko melahirkan anak autis 3 kali lipat dibandingkan dengan ibu hamil yang tinggal di daerah yang bebas polutan. Begitu pula dengan anak-anak yang tinggal di daerah polutan dan dibesarkan di daerah polutan semakin beresiko terkena autis.
12. Lahir Prematur
Ibu yang sering terpapar dengan polusi udara bisa menyebabkan bayi tersebut lahir dengan prematur. Penelitian yang dilakukan terhadap 970 ibu hamil yang tinggal di kawasan dekat industri, dekat jalan told an dekat dengan jalan raya menunjukkan fakta bahwa bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu tersebut lahir 2 minggu lebih cepat dari HPL, selain itu ada ibu yang melahirkan secara prematur kurang dari 37 minggu.
13. Gangguan Pendengaran
Penelitian yang dilakukan di Amerika membuktikan fakta bahwa jika ibu bekerja di kawasan industri yang banyak polutannya dan bekerja di daerah polutan yang bising rentan untuk membuat janin yang ada di dalam kandungan terkena gangguan pendengaran. Saat perkembangan janin 7 bulan yang mulai sempurna, namun gangguan pendengaran itu bisa terjadi dan akan terus terbawa sampai bayi berusia balita. Di daerah yang bising tersebut terdapat polusi suara dan mungkin juga ada polusi udaranya.
14. Meninggal Dalam Kandungan
Ibu yang terpapar polusi di saat usia kehamilannya menginjak 20 minggu ke atas bisa menyebabkan bayi yang dikandung oleh ibu tersebut meninggal di dalam kandungan. Bayi yang meninggal dalam kandungan saat usia perkembangan janin 5 bulan ke atas, harus dikeluarkan melalui jalan operasi.
15. Keguguran
Ibu yang sejak trimester awal sering terpapar oleh polusi udara bisa menyebabkan ibu hamil tersebut mengalami keguguran. Alasannya adalah partikel berbahaya yang masuk ke dalam tubuh ibu bisa mengganggu perkembangan dan juga pertumbuhan janin yang ada di dalam kandungan. Akibatnya bahaya polusi bagi ibu hamil ini membuat janin tidak bisa tumbuh dan rentan untuk menggugurkan diri dari rahim sang ibu.
16. Kecacatan
Polusi air yang tercemar dengan logam berat dan masuk ke dalam tubuh ibu hamil, bisa membuat janin yang ada di dalam kandungan ibu mengalami kecacatan. Kecacatan itu bisa bersifat permanen dan seumur hidup. Tentunya ibu tidak ingin memiliki anak yang cacat bukan?
Leave a Reply