Pinjam Uang di Bank untuk Usaha? Baca Ini Dulu

ilustrasi-pinjam-uang-untuk-modal-reportasebangkacom

Pinjam uang di bank sering kali dilakukan oleh mereka yang ingin mengembangkan usahanya. Bahkan bagi beberapa orang, juga ada yang berjuang mati-matian mendapatkan kredit untuk memulai usaha.

Modal uang untuk usaha memang penting, namun pinjam uang di bank untuk memulai usaha bukanlah solusi yang direkomendasikan.

(Baca juga : Cari Modal Usaha? Ini 8 cara Mendapatkannya)

Dalam istilah akuntansi, pinjaman adalah hutang yang sebenarnya hanya ideal jika digunakan untuk daya ungkit usaha.

Dengan adanya tambahan modal kerja berupa utang tersebut, seorang pengusaha dapat meningkatkan omset penjualannya dan meningkatkan keuntungannya setelah dipotong biaya bunga utang.

Jika Anda benar-benar ingin pinjam uang ke bank untuk usaha, ada baiknya pertimbangkan beberapa hal berikut ini :

1. Usaha sudah benar-benar berjalan.

Bagi seseorang yang baru mulai usaha, berani pinjam uang ke bank sama saja usaha bunuh diri, apalagi jika usaha tersebut tidak mampu berjalan sesuai dengan harapan.

Sekecil apapun, akan lebih baik usaha tersebut dirintis dan dijalankan dulu dengan modal sendiri maupun dengan cara patungan.

Setelah usaha dapat dijalankan, menemukan sistemnya, baru mengajukan kredit ke bank untuk tambahan modal usaha.

Sebagian besar bank yang ada, pada dasarnya merupakan institusi yang juga tidak mau kehilangan uangnya, karena dana yang tersimpan di bank tersebut sebagian besar juga milik orang lain atau pihak ketiga.

Jika Anda memang berniat pinjam uang di bank, pastikan usaha Anda sudah berjalan lebih dari 5 tahun.

Usia usaha yang lebih dari 5 tahun tersebut biasanya sistem usahanya sudah mampu berjalan dengan baik  dan telah melewati masa kritis.

Status pinjam uang di bank memang bernar-benar dibutuhkan untuk tambahan modal agar semakin berkembang pesat.

2. Memiliki laporan keuangan internal perusahaan

Memiliki laporan keuangan internal perusahaan Laporan keuangan internal perusahaan yang baik akan mampu meyakinkan perbankan[/caption]

Laporan keuangan internal perusahaan sebenarnya sangat dibutuhkan, salah satunya untuk memantau perkembangan usaha itu sendiri.

Tak hanya perusahaan besar saja, usaha kecil dan menengah-pun juga dianjurkan untuk membuat laporan keuangan dengan baik.

Dengan laporan keuangan yang rapi, pasang-surut omset usaha bisa dipantau dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi.

Selain bermanfaat bagi internal perusahaan, laporan keuangan ini juga bisa digunakan sebagai berkas laporan untuk pinjam uang di bank.

Setiap Bank biasanya mempunyai perhitungannya berbeda untuk mau memberikan pinjaman ke para pelaku usaha.

Pihak bank biasanya juga akan meminta laporan keuangan usaha setidaknya minimum 3 Tahun Terakhir.

Jika nilai pinjaman besar, biasanya bank juga memberikan syarat audit dari pihak eksternal.

Dari laporan keuangan inilah pihak bank maupun auditor bisa mengetahui omset usaha, biaya, dan keuntungannya.

Dari sinilah pihak bank akan menggunakan data tersebut untuk menganalisa kemampuan bayar peminjamnya.

3. Pilih Bank yang tepat

Pilih bank yang tepat dan memiliki kredibilitas yang baik Pilih bank yang tepat dan memiliki kredibilitas yang baik[/caption]

Semakin berkembangnya iklim bisnis yang ada saat ini, semakin banyak pula lembaga keuangan yang meminjamkan uang.

Tak hanya bank pemerintah dan swasta, saat ini koperasi yang berwajah bank pun juga tumbuh subur di tiap kecamatan di Indonesia.

Dari sekian banyak bank yang ada, carilah informasi masing-masing bank secara lengkap sebagai bahan perbandingan.

Mulailah dari bank kecil, kemudian ke bank besar.

Perhatikan nilai bunga pinjaman, kemudahan tarik dan pengembalian, jangka waktu kredit beserta potongan biaya yang mungkin timbul.

4. Jaminan

Emas, kendaraan, tanah, bisa dijadikan sebagai jaminan Emas, kendaraan, Sertifikat tanah, bisa dijadikan sebagai jaminan[/caption]

Pada dasarnya pihak bank hanya membutuhkan sebuah komitmen pengusaha untuk mau mengembalikan uangnya dengan baik dan lancar.

Hal ini terkait dengan kepercayaan pihak bank dengan pelaku usaha.

Bagi banyak pengusaha yang belum bank-able seperti halnya UMKM, jaminan menjadi salah satu syarat yang harus dilampirkan, meski sebenarnya Bank juga tidak berharap untuk menyita jaminan tersebut apabila ada kredit macet.

Sekali lagi, bank hanya ingin komitmen dari pemilik usaha dan niat tulus untuk mengembalikan pinjaman.

5. Pinjam uang di bank hanya untuk kegiatan produktif

Pinjam uang di bank hanya untuk kegiatan produktif Pinjam uang di bank hanya untuk kegiatan produktif[/caption]

Jika Anda benar-benar ingin pinjam uang di bank, pastikan bahwa pinjaman tersebut memang digunakan untuk usaha-usaha yang produktif.

Jangan sekali-kali mencampur-adukkan pinjaman usaha dengan kebutuhan rumah tangga.

Awasi perputaran uang yang ada dalam perusahaan.

Pastikan kredit yang diterima tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna. 

Pinjamlah sesuai kebutuhan kita, jangan terpancing untuk meminjam lebih besar dari kemampuan kita.

Image : pixabay.com



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*