Lukisan Mona Lisa merupakan karya dari Leonardo da Vinci yang dibuat antara tahun 1503 hingga 1519, karya ini telah menjadi sumber kekaguman dan kebingungan selama berabad-abad.
Salah satu aspek yang paling menarik dan masih selalu diperdebatkan dari lukisan ini adalah senyuman misterius yang ditampilkan oleh tokoh dalam lukisan tersebut.
Senyuman Mona Lisa telah memancing spekulasi dan interpretasi yang luas, dan masih menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah seni.
Jika dilihat sepintas, senyuman ini terlihat halus dan samar, memberikan kesan bahwa tokoh dalam lukisan ini memiliki perasaan atau pikiran yang disembunyikan.
Banyak orang yang merasa tertarik dan penasaran dengan apa yang sebenarnya diungkapkan oleh senyuman Mona Lisa.
Banyak ahli ikut berpendapat, beberapa teori dan interpretasi telah mencoba menjelaskan misteri di balik senyuman Mona Lisa. Namun seolah tidak pernah ada yang bisa mengungkap apa makna senyuman Nyonya Lisa yang sebenarnya.
Menurut Pakar Neuroscientist dari Universitas Harvard
Banyak orang telah melihat lukisan Mona Lisa dan mereka seolah melihat senyuman Mona Lisa bisa berubah-ubah.
Hal ini memancing seorang pakar neuroscientist dari Universitas Harvard, Margaret Livingstone, mengungkapkan sebuah kajian ilmiah yang menyatakan bahwa senyum Mona Lisa terlihat berbeda itu tergantung dari sudut mana orang tersebut melihat. Semuanya hanya ilusi optik.
“Senyuman memesona yang terkesan muncul selintas dengan lamat-lamat pada wajah Mona Lisa tersebut terjadi akibat efek dari suatu ilusi optik, senyuman itu dapat tertangkap mata justru pada saat seseorang tidak tengah langsung memandang ke arah bibir Mona Lisa.”
Livingstone dalam penelitiannya menggunakan metoda kerja dengan menscanning reproduksi Lukisan Mona Lisa.
Setelah masuk komputer kemudian ia menghilangkan seluruh bayang dan efek yang ada dalam area pandang peripheral, sehingga Lukisan Mona Lisa hanya menyisakan image kontras dan beda warna seperti yang lazim terlihat dalam area fovea atau area daerah pusat pada area bidang pandang.
Proses tersebut mengakibatkan pandangan mata manusia tidak dapat lagi menangkap adanya senyuman pada Lukisan Mona Lisa.
Ketika efek bayangan mereka masukkan kembali pada lukisan, maka dengan segera senyum itu muncul kembali.
Lukisan Mona Lisa Montage – foto
Jadi saat Anda melihat matanya, Anda akan melihat senyuman seperti yang ada di bagian gambar paling kiri, atau di tengah, dari sini Anda mengira dia sedang tersenyum.
Tetapi ketika Anda melihat langsung ke mulutnya, itu akan lebih terlihat seperti panel di sebelah kanan, dan senyumnya tampak menghilang.
Fakta bahwa, tingkat senyumnya sangat bervariasi dengan sudut pandang dalam membuat ekspresinya dinamis, dan ini juga fakta bahwa senyumnya akan menghilang ketika Anda melihatnya secara langsung.
Untuk lebih jelasnya tentang pendapat tersebut, bisa anda lihat tayangan video ini di menit ke 39:36 di film dokumenter Decoding da Vinci .
Menurut Ilmuwan dari Universitas Amsterdam
Beberapa ilmuwan dari Universitas Amsterdam juga tidak mau ketinggalan untuk menganalisis senyum Mona Lisa.
Para peneliti memindai replika lukisan itu dengan perangkat lunak “emotion recognition” mutakhir, yang telah mereka kembangkan bersama University of Illinois.
Dengan menggunakan bantuan software komputer tersebut, mereka mengungkap rahasia emosi yang terkandung dalam lukisan Mona Lisa.
Dalam ‘New Scientist’ mereka menyimpulkan bahwa senyuman pada lukisan Mona Lisa menyampaikan pesan bahwa senyum tersebut mengandung 83% bahagia, 9% kekejian, 6% rasa takut, dan 2% rasa marah, kurang dari 1% netral.
Harro Stokman menyatakan bahwa para peneliti tahu betul bahwa hasilnya ini memang tidak ilmiah, karena perancangan perangkat lunak tersebut memang tidak untuk mencatat emosi halus.
Selain itu, rancangan teknologi tersebut memang untuk digunakan pada film dan gambar digital modern.
Dalam menggunakan alat tersebut, pertama subjek harus di-scan dalam keadaan netral (tanpa emosi) untuk mendeteksi emosi akurat.
Namun Profesor Stokman mengatakan, dengan membaca pada data yang ada, jelas bahwa 83% keadaan emosi sedang dalam kebahagiaan.
Pakar biometrik yang tidak terlibat dalam eksperimen tersebut mengatakan bahwa hasilnya memang menarik. Meskipun itu bukan jawaban yang final tentang senyum Mona Lisa.
Larry Hornak, direktur Pusat Penelitian Teknologi Identifikasi di West Virginia University, mengatakan bahwa teknologi pengenalan wajah berkembang pesat, tetapi pengenalan emosi benar-benar masih dalam tahap awal.
Namun Profesor Stokman menanggapi pernyataan tersebu dengan santai,
“Tapi siapa yang tahu, dalam 30, 40, 50 tahun, mungkin teknologi ini akan mampu mengetahui apa yang ada di pikirannya,” kata Stokman.
Kajian dari peneliti Sheffield Hallam University
Melansir dari dailymail.co.uk, para peneliti dari Universitas Sheffield Hallam, Inggris, mengklaim bahwa mereka juga telah dapat memecahkan misteri senyuman pada lukisan Mona Lisa.
Mereka mengaku misteri senyuman tersebut dapat terungkap setelah membandingkan dengan salah satu lukisan Da Vinci La Bella Principessa.
Lukisan La Bella Principessa sendiri adalah karya Leonardo da Vinci berupa potret seorang putri bangsawan Milanese.
Studi tersebut mengungkapkan bagaimana Da Vinci melukis La Bella Principessa (gambar kanan) sebelum Mona Lisa (gambar kiri) pada akhir abad ke-15. Keduanya menggunakan trik cerdik untuk memikat pemirsa.
Leonardo berhasil memadukan warna secara sempurna untuk mengeksploitasi penglihatan periferal orang yang melihatnya. Bentuk mulut subjek dapat tampak berupah menurut sudut pandang penglihatnya.
Peneliti menemukan petunjuk menarik tentang bagaimana Leonardo membuat lukisan Mona Lisa. Jika melihat dari jauh akan tampak tersenyum tapi setelah mendekat pada subyek seolah-olah tampak sedih
Mereka meyakini Da Vinci telah memberikan efek khusus yang sama pada kedua lukisan.
Efek tersebut adalah dengan menggunakan “Sfumato”, yang berarti lembut atau pucat di Italia. Warna halus dan nuansa sekitar mulut dari subyek membuat ilusi optik cerdas.
Jika berfokus pada mata subyek, bibir tampak miring halus ke atas dalam senyum tentatif. Tapi jika kita melihat langsung ke mulut subyek, maka akan terlihat datar.
Pelibatan relawan
Pimpinan peneliti Michelle Newberry dan Alessandro Soranzo, membuat sejumlah eksperimen yang melibatkan relawan untuk melihat kedua lukisan Mona Lisa dan La Bella Principessa.
Para peneliti menyuruh relawan tersebut untuk melihat lukisan dari jarak dan sudut pandang yang berbeda.
Mereka juga menunjukkan salinan digital dari lukisan-lukisan yang tampak kabur dengan tingkat kekaburan yang berbeda.
“Bentuk mulut La Bella Principessa tergantung pada jarak dan tingkat blur dalam melihatnya,” tulis mereka dalam makalah yang terbit di jurnal Vision Research.
“Ditemukan bahwa perubahan yang dirasakan dalam kemiringan mulut La Bella Principessa ini mempengaruhi ekspresi kepuasannya.”
Para relawan yang terlibat mengatakan baik Mona Lisa dan La Bella Principessa muncul lebih “smiley” bila mereka lihat dari jarak yang agak jauh atau ketika sedikit kabur.
Para peneliti tersebut kemudian menyimpulkan bahwa Da Vinci memang sengaja membuat efek tersebut.
“Mengingat teknik yang tinggi dari Da Vinci, dan penggunaan selanjutnya dalam Mona Lisa, cukup dibayangkan bahwa ambiguitas efeknya memang sengaja,” kata Soranzo,
Berbagai Intepretasi senyum misterius pada lukisan Mona Lisa
Tak hanya beberapa pendapat yasng sudah tersebutkan di atas. Ada banyak interpretasi soal senyum misterius wanita dalam lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci.
Salah satu teori menyatakan bahwa senyuman tersebut mencerminkan pesona dan daya tarik wanita yang tersembunyikan atau sedang bermain-main.
Teori lainnya berpendapat bahwa senyuman itu menggambarkan kebahagiaan dalam bentuk perasaan yang tenang dan damai.
Meski ada banyak spekulasi dan teori di balik senyuman Mona Lisa, namun masih belum ada yang bisa memastikan secara pasti.
Beberapa faktor yang menyebabkan misteri ini sulit terpecahkan adalah kurangnya informasi sejarah.
Informasi inilah yang sebenarnya akan dapat memberikan wawasan langsung tentang apa yang ada di pikiran Leonardo da Vinci saat melukis.
Ini juga karena kurangnya dokumentasi yang mencatat pemikiran atau interpretasi langsung dari seniman tersebut.
Hingga kini, senyuman pada lukisan Mona Lisa tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya.
Misteri ini terus memperkaya pengalaman kita dalam mengapresiasi dan memahami keajaiban karya seni yang tak tergantikan ini.
Baca juga : Mona Lisa, Warisan Abadi Lukisan Leonardo da Vinci