Sejalan dengan perkembangan jaman, dalam membuat iklan hingga kini juga terus mengalami perkembangan, baik dari segi teknis pembuatan, konsep, media penempatan dan lain sebagainya.
Iklan semakin kaya dengan berbagai bentuk penyajiannya, baik untuk iklan media cetak, media elektronik maupun iklan luar ruang.
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi pasar yang cukup besar.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa ini, pengguna smartphone Indonesia juga semakin tumbuh pesat.
Menurut Lembaga riset digital marketing Emarketer, pada tahun 2018 saja jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia sudah lebih dari 100 juta orang.
Dengan jumlah tersebut, diperkirakan Indonesia akan menjadi negara pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia.
Dengan semakin banyaknya pengguna smartphone, ini semakin membuka berbagai peluang bagi siapa saja untuk mengenalkan dan menjual produknya ke pasar yang lebih luas.
Tentang Iklan Online
Iklan online mulai dikenal pertama kali sejak dikirimnya iklan melalui email yang dikirimkan pada tahun 1978 oleh Digital Equipment Corporation (sekarang sudah tidak berfungsi), untuk pengguna ARPANET di pantai barat Amerika.
Sedangkan iklan banner ads pertama dikenal mulai 27 Oktober 1994 di majalah online HotWire (Sumber: Blog Hubspot).
Sejak saat itu banyak pengembang yang berlomba-lomba untuk membuat berbagai jenis iklan yang dapat didistribusikan di dunia online.
Membuat iklan produk yang digunakan untuk promosi di media online saat ini semakin banyak pilihannya. Beragam format dan media bisa dipilih, dari yang gratis hingga yang berbayar.
Apapun bentuk iklan online, yang pasti semua akan ditampilkan menggunakan internet sebagai media penyampaian pesan promosi, baik melalui komputer desktop maupun menggunakan perangkat mobile.
Proses Membuat Iklan Produk
Proses membuat iklan produk, baik yang offline maupun online sebenarnya hampir sama. Beberapa proses yang harus dilakukan diantaranya adalah :
1. Ketahui produk yang akan diiklankan (Product Knowledge)
Mengetahui tentang seluk-beluk produk yang akan diiklankan adalah wajib hukumnya sebelum membuat iklan.
Untuk lebih mengetahui tentang produk tersebut bisa menggunakan analisis SWOT. Yakni menganalisa kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dari produk dan perusahaan yang akan diiklankan tersebut.
Dari semua data yang didapatkan, akan ditemukan dasar yang kuat kenapa dan harus bagaimana membuat iklan.
Semakin dalam pengetahuan atas produk yang dijual dan semakin akurat informasi yang didapatkan tentu akan memudahkan dalam proses pembuatan iklan.
Contoh analaisis SWOT Starbuck/sumber
2. Tentukan tujuan membuat iklan
Beda produk tentu akan berbeda pula tujuan iklannya.
Bagi pengelola portal berita mereka beriklan untuk mendapatkan trafik web, pemilik toko online targetnya untuk transaksi di situsnya, untuk restoran targetnya adalah banyak orang yang datang dan menikmati kulinernya, dan lain sebagainya.
Tentukan tujuan utama kenapa harus membuat iklan online, kelayakannya, dan hasil yang diharapkan.
Baca juga : Inilah Tujuan Iklan Komersial Dibuat Oleh Perusahaan
3. Ketahui pesaing dan target pasarnya
Mengetahui seluk-beluk pesaing dan pasarnya bisa menjadi salah satu modal untuk bisa masuk ke pasar secara efektif.
Untuk mengetahui semua hal tersebut perlu melakukan riset secara mendalam.
Dari sini akan diketahui perilaku konsumennya, perubahan pasar, gerak-gerik pesaing, dan tentu posisi produk atau perusahaan Anda di pasaran.
Ketahui semua hal tentang posisi pesaing di pasar, bagaimana mereka mengiklankan produk di media online, bagaimana respons konsumen terhadap iklan mereka, dan lain sebagainya.
Dengan mengetahui kinerja iklan pesaing, maka Anda bisa mengambil langkah-langkah strategis dalam merancang sebuah iklan produk.
Usahakan jangan menduplikasi iklan pesaing, gunakan cara-cara yang unik dan baru.
4. Identifikasi target pasar produk Anda
Pasar yang cukup beragam dan sangat luas tidak mungkin Anda kuasai semua.
Untuk itu cobalah melakukan segmentasi pasar dan menentukan target pasanya secara tepat. Riset pasar disini mutlak diperlukan.
Dari hasil riset Anda, harapannya akan dapat diketahui ; Siapa yang akan menjadi pembeli produk atau layanan Anda? Kepada siapa iklan ini akan ditujukan? Langkah penting apa yang harus disiapkan untuk membuat iklan?
Dari setiap segmen pasar tentu akan memiliki perilaku yang beda, begitupun dalam mensikapi perilaku setiap segmen pasar.
Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan setiap segmen berdasar beberapa variabel.
Beberapa variabel yang bisa digunakan untuk mengklasifikasikan segmen pasar daintaranya adalah segmentasi pasar berdasarkan geografi, demografi, psikografi dan tingkah laku.
Baca juga :
5. Pilih saluran media yang akan digunakan
Ada banyak saluran media yang bisa Anda pilih ketika akan melakukan promosi di media online.
Masing-masing saluran memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Beda platform biasanya juga membutuhkan desain yang berbeda.
Setidaknya adal lima pilihan saluran iklan online yang bisa Anda pilih, yakni :
- Paid Search, (juga disebut kampanye penelusuran) adalah iklan berbayar yang akan ditampilkan di mesin pencari. Paid search dapat Anda temukan di semua mesin pencari seperti Google, Yahoo, Yandex, Ask dan Bing.
- Paid Social, adalah iklan berbayar online di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
- Email Marketing, adalah pengiriman pesan komersial seperti newsletter dan promosi melalui email.
- Remarketing, merupakan iklan online yang ditampilkan di website atau aplikasi. Iklan jenis ini bisa melalui Google Ads atau Bing ads.
- Video Marketing, merupakan iklan video yang tampil di platform seperti youtube, videmo, dan lainnya. Saat ini media sosial juga kompatibel untuk video marketing.
6. Munculkan ide segar
Setelah semua sudah ditentukan, semua data dan informasi sudah terkumpul, langkah selanjutnya adalah bertukar pikiran dengan tim kreatif untuk memunculkan ide-ide baru untuk kampanye iklan online.
Tulis beberapa kata, frasa, ide dan juga pilihan gambar yang akan digunakan untuk kampanye.
Membuat iklan yang baik bisa mengacu dari pendapat Hakim (2006: 49-63) tentang rumus SUPER “A”.
Rumus ini masih cukup relevan dengan kondisi masyarakat saat ini yang over comunication.
Rumus SUPER “A” merupakan singkatan dari elemen-elemen :
Simple (S).
Seiring dengan semakin riuhnya dunia komunikasi saat ini, membuat iklan yang “cerewet” dan terlalu “banyak bicara” semakin ditinggalkan. Di berbagai media saat ini dalam membuat iklan semakin sederhana, tidak bertele-tele, dan simple. Membuat iklan yang sederhana, selain lebih elegan pesan juga dapat dimengerti sekali lihat.
Unexpected (U).
Sesuatu yang tidak terduga, itulah iklan yang selalu menarik perhatian. Membuat iklan yang tak terduga ini bisa dilihat dari isi iklan, bentuk iklan, cara penempatan iklan dan juga penyajiannya. Ide-ide yang di luar dugaan ini seringkali menyebabkan banyak kekaguman sehingga lebih mudah diingat dan mampu menjadi top of mind bagi segmentnya.
Persuasive (P).
Membuat iklan yang baik tentu harus persuasif atau memiliki daya bujuk. Dengan iklan yang mempunyai kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu, tentu akan mampu menggerakkan konsumen untuk mencoba produk dengan brand yang telah diiklankan.
Entertaining (E).
Iklan-iklan yang mudah diingat konsumen, salah satunya adalah bentuk-benuk iklan yang bersifat entertaining atau menghibur. Hal ini untuk menannggulangi kebosanan konsumen terhadap banjir iklan yang ada di berbagai media saat ini. Iklan yang mampu menghibur biasanya juga akan mampu memainkan emosi konsumen untuk ikut tertawa, sedih, ataupun terharu. Dengan cara ini, konsumen merasa bahwa produk ataupun brand yang telah diiklankan telah menjadi satu bagian dengan kehidupannya.
Relevevant (R).
Kesesuaian iklan dengan produk yang diiklankan memang harus relevan meski bentuk iklan bisa beraneka ragam. Iklan yang baik tentu harus dapat dipertanggungjawabkan, dapat dirasionalisasi, ada hubungan dengan brand dari produk, baik brand positioning, maupun brand personality.
Acceptable (A)
Iklan yang baik, adalah iklan yang dapat diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan nilai budaya setempat. Dalam membuat iklan diusahakan agar tidak membosankan, tidak menyinggung SARA, ataupun terkesan memaksa pada konsumen. Membuat iklan untuk segmen anak bisa dibedakan dengan iklan untuk orang dewasa, dan lain sebagainya.
7. Merancang desain iklan
Ambil ide terbaik dari rancangan yang sudah dilakukan, gunakan untuk membuat iklan.
Pastikan rancangan tersebut sudah sesuai dengan target pasar yang telah dipilih.
Jangan enggan untuk melakukan meminta pendapat kepada beberapa orang yang relevan/sesuai dengan target marketnya.
Dalam membuat iklan ada beberapa syarat yang dikenal dengan teori AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction dan Action), konsep ini di Indonesia dipopulerkan oleh Kasali (1995: 83:86).
Menurut rumus AIDCA, iklan harus memenuhi beberapa syarat diantaranya iklan harus menarik perhatian, menumbuhkan minat, pemenuhan kebutuhan, meningkatkan keinginan dan menghasilkan tindakan berupa pembelian produk yang diiklankan.
Attention, iklan harus mampu menarik perhatian publik, khususnya bagi pasar yang telah ditargetkan. Ada banyak strategi untuk dapat menarik perhatian ini, misalnya dengan membuat bentuk-bentuk yang unik, penggunaan warna yang menonjol, tata letak yang sesuai maupun ukuran iklan yang mencolok sehingga mudah dilihat oleh target konsumennya.
Interest. Setelah mampu mencuri perhatian, iklan juga harus mampu menumbuhkan minat atau Interest. Hal ini terkait dengan strategi agar konsumen berminat untuk membaca, mendengar, menonton dan memahami pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan.
Desire, iklan diharapkan mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Keinginan yang kuat ini bisa muncul apabila konsumen sudah memiliki pemahaman tentang produk yang diiklankan.
Conviction. Setelah konsumen memiliki pemahaman tentang produk yang diiklankan, hal yang tidak kalah penting dalam iklan adalah ia harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli (Conviction).
Action. Disini iklan harus dapat “merayu” konsumen agar segera melakukan Action untuk membeli produk yang diiklankan.
8. Tayangkan iklan
Setelah desain sudah dibuat berdasarkan saluran pengiriman yang dipilih, langkah selanjutnya adalah memulai kampanye.
Di setiap saluran media periklanan online selalu menyediakan menu-menu pilihan untuk memilih parameter pengiriman iklan.
Anda bisa memilih target audien berdasarkan demografi, kelompok umur, jenis situs web, industri, negara dan lain sebagainya.
9. Evaluasi
Setelah kampanye dijalankan, silahkan menganasila bagaimana respons audiens, bagaimana reaksi mereka, dan apakah seluruh proses berjalan sesuai dengan harapan Anda atau tidak.
Simpan semua data tentang kinerja iklan, hal ini penting untuk bahan evaluasi saat akan membuat iklan online selanjutnya. Dari hasil evaluasi ini, Anda bisa membuat iklan yang lebih baik lagi.
Baca juga :
Terimakasih infonya