Iklan Layanan Masyarakat (ILM) merupakan media promosi yang banyak digunakan untuk berbagai kegiatan pemasaran sosial.
Bedanya Iklan Layanan Masyarakat dengan iklan komersial hanya terletak pada isi iklannya.
Jika iklan komersial berisi promosi produk maupun jasa, Iklan Layanan Masyarakat berisi promosi yang terkait dengan isu sosial dan bersifat non-profit/non-komersial.
Jenis media dan cara membuat ILM juga sama dengan ketika membuat iklan komersial.
ILM juga harus bisa se-efektif dan se-kreatif mungkin dalam menyampaikan pesan persuasifnya kepada target “pasarnya”.
Dengan membuat Iklan Layanan Masyarakat yang unik dan menarik, tentu juga akan lebih mudah untuk merubah perilaku target audiennya.
Baca juga : Membuat Iklan Yang Efektif, Berikut Ini Caranya
Ciri khas dari Iklan Layanan Masyarakat adalah mereka bergerak di wilayah pemasaran sosial.
Tujuan dari kampanye ILM tak lain untuk membentuk perubahan perilaku, baik individu, kelompok dan tatanan sosialnya.
Biasanya goal dari adanya ILM adalah untuk mengajak orang lain agar mau ikut bertindak nyata dan mau merubah pribadinya.
Pengertian Iklan Layanan Masyarakat
Beberapa ahli pemasaran telah mendefinisikan apa iyu Iklan Layanan Masyarakat, antara lain :
Kasali 1992:121,
Public Service Announcement (iklan layanan masyarakat) merupakan permintaan penyiaran yang dikeluarkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah secara langsung sebagai solidaritas terhadap masalah masyarakat.
Liliweri 1992:32,
Iklan layanan masyarakat merupakan ikan yang bersifat non-profit, maka iklan seperti ini tidak mencari keuntungan setelah pemasangan informasi kepada masyarakat secara global.
Crompton dan Lamb (Dalam Kasali, 1993 ),
ILM adalah suatu pengumuman atau pemberitahuan yang bersifat non-komersial yang mempromosikan program-program kegiatan, layanan pemerintah, layanan organisasi non-bisnis dan pemberitahuan pemberitahuan lainnya tentang layanan kebutuhan masyarakat.
Susanto 1976: 203,
Adalah pengumuman tentang berbagai pelayanan masyarakat, tidak disebarluaskan melalui pembelian ruang dan waktu serta setiap kegiatan pelayanan masyarakat dilaksanakanoleh suatu kegiatan non-profit/ tidak mengejar keuntungan
Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI),
ILM adalah pesan komunikasi pemasaran untuk kepentingan publik tentang gagasan atau wacana untuk mengubah, memperbaiki atau meningkatkan sikap atau perilaku mereka.
Produksi maupun penyiaran media ini sebagian atau seluruhnya dikelola dan atau didanai oleh pelaku periklanan.
Kriteria Iklan Layanan Masyarakat
Mengutip dari Wikipedia.org, Menurut dewan periklanan di Amerika Serikat yang mensponsori ILM ada beberapa kriteria untuk menentukan sebuah iklan tertentu merupakan iklan layanan masyarakat atau bukan.
- Bukan untuk produk komersil (contoh: iklan pemakaian helm dalam berkendara)
- Tidak bersifat keagamaan.
- Tidak bersifat politis.
- Berwawasan nasional
- untuk semua lapisan masyarakat.
- Pengajuannya oleh organisasi yang telah terpercaya.
- Dapat diiklankan.
- Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional.
Fungsi Iklan Layanan Masyarakat
Fungsi Iklan Layanan Masyarakat sebenarnya juga hampir sama dengan fungsi iklan komersial.
Perbedaan yang mendasar hanya terletak pada konten iklan.
Mengacu dari pendapat Shimp (2003, hal. 357) tentang fungsi-fungsi periklanan yang terdiri dari Informing, Persuading, Reminding dan Adding Value.
Berikut kesimpulan Fungsi ILM :
1. Informing (memberi informasi),
Iklan layanan masyarakat berfungsi untuk memberitahukan masyarakat tentang suatu program, peringatan atau layanan yang terkait dengan isu sosial kemasyarakatan.
2. Persuading (membujuk),
ILM dapat berfungsi untuk membentuk preferensi sebuah isu dan permasalahan sosial sehingga dengan iklan tersebut akan mampu mengubah persepsi masyarakat terhadap isu iklan.
Di sini iklan akan berperan dalam mengajak konsumen untuk bertindak sesuai dengan apa yang mereka iklankan.
3. Reminding (mengingatkan),
Iklan berfungsi untuk menjaga agar isu sosial akan tetap segar dalam ingatan masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu sosial tersebut.
4. Adding Value (memberikan nilai tambah),
Pembuatan Iklan berfungsi untuk mempengaruhi persepsi masyarakat, sehingga apa yang mereka kampanyekan bisa menjadi sesuatu yang membanggakan, terkesan lebih elegan, dan lain sebagainya.
Proses Membuat iklan Layanan Masyarakat
Membuat ILM sebenarnya membutuhkan banyak hal yang harus dipersiapkan dan melalui proses yang cukup panjang.
Beberapa proses tersebut mulai dari menentukan isu sosial apa, pengumpulan data, hingga bagaimana iklan tersebut mereka distribusikan.
Berikut ini kami sederhanakan bagaimana proses membuat iklan khususnya untuk iklan dua dimensi (poster).
1. Menentukan isu dalam Iklan
Menentukan isu dalam ILM merupakan proses awal penciptaan iklan.
Di sini dapat didiskusikan tentang kenapa isu tersebut harus muncul di masyarakat, urgensinya apa, dan penjelasan- penjelasan lainnya.
Semakin lengkap alasannya maka akan semakin jelas tujuan dalam membuat iklan.
2. Pengumpulan Data
Setelah metentukan isu sosial apa, proses selanjutnya adalah mengumpulkan data-data yang terkait dengan isu tersebut.
Pengumpulan data bisa dengan berbagai cara, mulai dari wawancara, survey lapangan, mencari informasi di surat kabar maupun internet.
3. Identifikasi segmen dan memilih target audience (Who To Say)
Iklan harus memiliki sasaran yang jelas dan spesifik.
Proses segmentasi dan targeting di sini adalah untuk menentukan audien yang mana yang paling prospektif.
Menyasar semua lapisan masyarakat tentu tidak akan efektif dan membutuhkan biaya besar.
Untuk itu harus memilih sekolompok masyarakat mana yang akan terlibat berkomunikasi melalui iklan.
Memilih kelompok-kelompok masyarakat ini setidaknya berdasarkan tiga variabel :
- Demografis, yakni pengelompokan berdasar umur, jenis kelamin, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dan lainnya
- Geografis, yaitu pengelompokan berdasar wilayah, ukuran daerah, dan kepadatan.
- Psikografis, yaitu pengelompokan berdasar kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian
Dalam pengelompokan sasaran iklan bisa dipilih satu atau beberapa variabel.
Misalnya secara demografi anak perempuan berumur 18 tahun dengan pendidikan lulusan SLTP.
Pemilihan secara geografi berada di Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali.
Secara psikografi dari keluarga miskin dan memiliki gaya hidup hedonis.
4. Positioning
Proses positioning menjadi salah satu strategi untuk memposisikan isu sosial ke dalam benak target pemirsanya.
Apa yang akan dikomunikasikan dalam iklan harus mudah diingat dan selalu dalam pikiran mereka.
Baca juga : Menentukan Positioning, Tips Produk Mudah Diingat Konsumen
5. Menciptakan pesan yang efektif
Jangan terlalu bertele-tele ketika berkomunikasi dengan iklan.
Pendekatan pesan dapat berorientasi pada isu, dapat juga berorientasi pada pengguna (users) dengan gaya hidup mereka.
Menentukan pesan kreatif merupakan taktik untuk menyampaikan dengan cara tertentu agar target pasar mudah mengingat.
Pesan yang bicara pada kebutuhan manusia adalah pesan yang memiliki kekuatan untuk menimbulkan hasrat.
6. Tentukan media iklan
Pemilihan media akan berpengaruh pada besaran kebutuhan dana.
Untuk Iklan Layanan Masyarakat yang berupa poster bisa menggunakan media cetak maupun elektronik.
Pembuatan media cetak di sini bisa dalam bentuk poster fisik (cetak kertas ukuran poster) dan juga di koran maupun majalah.
Sedangkan di media elektronik, poster bisa di media sosial maupun media internet lainnya.
Baca juga : Macam-Macam Media Iklan Untuk Promosi
7. Tentukan kapan dan di mana Iklan akan tampil
Pilihlah waktu yang tepat untuk mendistribusikan Iklan Layanan Masyarakat yang telah dibuat. Atur durasinya agar bisa bekerja lebih efektif.
8. Pembuatan iklan
Setelah semuanya siap, proses terakhir adalah memproduksi iklan yang telah direncanakan.
Proses pembuatan iklan bisa dilakukan sendiri maupun menyewa jasa biro iklan yang ada.
***
Contoh Iklan Layanan Masyarakat :