Strategi Menentukan Target Pasar Secara Tepat

Menentukan target pasar atau yang sering disebut dengan target market merupakan sebuah upaya perusahaan untuk fokus dan konsentrasi dalam melayani pada salah satu pasar/konsumen tertentu.

Hal ini perlu Anda lakukan supaya tujuan pemasaran bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Menentukan target pasar dilakukan setelah perusahaan melakukan pemetaan dan mengidentifikasi pasar menjadi beberapa segmen.

Setelah itu perusahaan dapat mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen, dan memilih satu atau beberapa segmen pasar.

baca juga : Strategi Segmentasi Pasar dan Manfaatnya Bagi Usaha

Jika Anda cermati secara seksama, sebenarnya tidak ada satupun bisnis yang mampu mentarget semua kalangan

Pasar yang ada saat ini sangat luas dan heterogen.

Luas secara geografis, demografis, psikografis maupun tingkah lakunya.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh manusia di dunia tentu akan membutuhkan biaya yang sangat besar dan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu di sinilah pentingnya menentukan target pasar secara tepat.

Menentukan Target Pasar

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda menentukan target pasar dengan lebih baik:

1. Menentukan target pasar dengan analisis demografis

Menentukan target pasar dengan analisis demografis

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menganalisa demografis, ini merupakan langkah penting dalam menentukan target pasar.

Dengan memahami karakteristik demografis audiens potensial, Anda dapat mengidentifikasi segmen pasar yang lebih spesifik sehingga dapat mengarahkan strategi pemasaran dengan lebih tepat.

Beberapa faktor demografis yang dapat Anda analisis antara lain:

  1. Usia: Identifikasi rentang usia yang paling relevan untuk produk atau layanan Anda.
  2. Jenis Kelamin: Pertimbangkan apakah produk atau layanan Anda lebih cocok untuk pria atau wanita.
  3. Pendapatan: Identifikasi apakah produk atau layanan Anda lebih cocok untuk kelompok dengan pendapatan tinggi, menengah, atau rendah.
  4. Pendidikan: Pendidikan dapat mempengaruhi persepsi, tingkat minat, dan kemampuan untuk memahami nilai produk atau layanan Anda.
  5. Pekerjaan: Faktor ini dapat mempengaruhi kebutuhan, preferensi, dan kemampuan untuk membeli produk atau layanan Anda.
  6. Kebangsaan atau Etnisitas: Pertimbangkan kebangsaan atau etnisitas audiens potensial Anda.
  7. Status Pernikahan dan Keluarga: Tinjau status pernikahan dan apakah audiens potensial Anda memiliki anak atau tidak. Ini dapat mempengaruhi kebutuhan, prioritas, dan keputusan pembelian mereka.

Analisis demografis dapat perusahaan lakukan dengan menggunakan data sekunder seperti statistik pemerintah, laporan riset pasar, atau data industri yang tersedia.

Anda juga dapat melakukan survei atau wawancara langsung untuk mengumpulkan informasi demografis dari audiens potensial Anda.

2. Menentukan target pasar dengan melakukan segmentasi pasar

Menentukan target pasar dengan melakukan segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar yang luas menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil yang memiliki karakteristik, kebutuhan, dan preferensi yang serupa.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengenali dan fokus pada segmen-segmen tertentu yang paling menarik dan relevan untuk produk atau layanan mereka.

Strategi umum yang bisa Anda gunakan untuk segmentasi pasar antara lain:

  1. Segmentasi Demografis: Memecah pasar berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, dan lokasi geografis.
  2. Segmentasi Geografis: Membagi pasar berdasarkan lokasi geografis, seperti negara, wilayah, kota, atau lingkungan tertentu.
  3. Segmentasi Psikografis: Fokus pada karakteristik psikologis, gaya hidup, minat, dan nilai-nilai konsumen. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang preferensi, sikap, dan motivasi konsumen.
  4. Segmentasi Berdasarkan Kebutuhan dan Manfaat: Memecah pasar berdasarkan kebutuhan, keinginan, atau manfaat bagi konsumen.
  5. Segmentasi Berdasarkan Siklus Hidup Produk: Menyasar konsumen pada tahap-tahap siklus hidup produk, seperti pengenalan, pertumbuhan, kematangan, atau penurunan.
  6. Segmentasi Berdasarkan Penggunaan Produk: Memecah pasar berdasarkan frekuensi penggunaan produk atau loyalitas konsumen. Ini melibatkan identifikasi segmen pasar seperti pengguna berat, pengguna sporadis, atau pengguna yang baru.
  7. Segmentasi Berdasarkan Industri atau Pekerjaan: Memecah pasar berdasarkan jenis industri atau pekerjaan konsumen. Ini dapat relevan untuk produk atau layanan yang Anda targetkan pada sektor tertentu, seperti teknologi informasi, keuangan, atau pendidikan.

Penting untuk mencatat bahwa segmentasi pasar tidak harus terbatas pada satu kriteria saja, tetapi dapat menggunakan kombinasi dari beberapa kriteria di atas.

Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan segmen pasar, perusahaan dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih efektif dan memenangkan persaingan di pasar yang kompetitif.

3. Lakukan riset pasar

Lakukan riset pasar

Riset pasar adalah proses pengumpulan dan analisis data yang berkaitan dengan pasar dan konsumen untuk memahami tren, preferensi, kebutuhan, dan perilaku konsumen.

Riset pasar membantu perusahaan mendapatkan wawasan yang berharga untuk mengambil keputusan strategis yang lebih baik dalam pengembangan produk, segmentasi pasar, penetapan harga, promosi, dan distribusi.

Langkah-langkah dalam melakukan riset pasar antara lain:

  1. Menentukan Tujuan: Tujuan yang jelas akan membantu Anda fokus pada informasi yang relevan.
  2. Pilih Metode Riset: Ada beberapa metode riset pasar yang dapat Anda gunakan, seperti survei, wawancara, observasi, studi kasus, atau analisis data sekunder. Pilih metode yang sesuai dengan tujuan riset Anda.
  3. Perancangan Riset: Buat rencana riset yang mencakup desain sampel, pertanyaan atau topik yang akan ditanyakan, alat pengumpulan data, dan waktu pelaksanaan.
  4. Kumpulkan Data: Jika Anda menggunakan survei, wawancara, atau observasi, pastikan untuk memilih responden yang mewakili target pasar Anda. Jika Anda menggunakan data sekunder, kumpulkan informasi dari sumber terpercaya seperti laporan riset pasar, publikasi industri, atau data pemerintah.
  5. Analisis Data: Setelah Anda mengumpulkan data, lakukan analisis untuk mengidentifikasi pola, tren, dan wawasan yang relevan.
  6. Interpretasi dan Pengambilan Keputusan: Setelah menganalisis data, interpretasikan hasil riset Anda dan tarik kesimpulan yang relevan.
  7. Pelaporan dan Komunikasi: Sampaikan temuan riset Anda dalam bentuk laporan yang jelas dan komunikatif. Pastikan laporan riset dapat tersajikan dengan cara yang mudah dan menyediakan rekomendasi yang dapat diimplementasikan.

4. Menentukan target pasar dengan melakukan analisis pesaing

Menentukan target pasar dengan melakukan analisis pesaing

Analisis pesaing adalah proses untuk memahami pesaing Anda dalam pasar dan mengumpulkan informasi tentang strategi, kekuatan, kelemahan, dan tindakan mereka.

Analisis ini membantu perusahaan dalam pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi persaingan.

Langkah-langkah dalam melakukan analisis pesaing anatara lain:

  1. Identifikasi Pesaing: Identifikasi pesaing langsung dan tidak langsung Anda. Pesaing langsung adalah perusahaan yang menawarkan produk atau layanan serupa dan memperebutkan pangsa pasar yang sama. Pesaing tidak langsung adalah perusahaan yang mungkin tidak menawarkan produk atau layanan yang sama, tetapi memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang serupa.
  2. Kumpulkan Informasi: Kumpulkan informasi tentang pesaing Anda. Informasi dapat Anda peroleh melalui sumber-sumber seperti laporan keuangan, laporan tahunan, situs web, iklan, media sosial, artikel berita, atau data industri yang tersedia.
  3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan: Evaluasi kekuatan dan kelemahan pesaing Anda. Identifikasi keunggulan kompetitif yang mereka miliki, seperti reputasi merek, skala ekonomi, teknologi unggulan, atau hubungan dengan pelanggan.
  4. Tinjau Strategi Pesaing: Analisis strategi pemasaran pesaing. Perhatikan bagaimana mereka memposisikan merek mereka, segmen pasar yang mereka targetkan, taktik promosi yang mereka gunakan, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan pelanggan.
  5. Perbandingan dengan Bisnis Anda: Bandingkan kekuatan dan kelemahan pesaing dengan bisnis Anda sendiri. Identifikasi aspek yang membedakan bisnis Anda dan dapat menjadi keunggulan kompetitif.
  6. Temukan Kesempatan: Identifikasi peluang yang mungkin ada di pasar berdasarkan analisis pesaing Anda. Misalnya, apakah ada segmen pasar yang belum tersentuh yang dapat Anda jangkau? Apakah ada kelemahan pesaing yang dapat Anda manfaatkan?
  7. Reaksi terhadap Pesaing: Berdasarkan analisis pesaing Anda, tentukan tindakan yang perlu Anda ambil untuk merespons pesaing. Ini dapat meliputi penyesuaian strategi pemasaran Anda, pengembangan produk baru, peningkatan promosi, penyesuaian harga, atau meningkatkan layanan pelanggan.

5. Kenali Persona/Profil Pelanggan

membuat persona pelanggan

Persona pelanggan, atau profil pelanggan atau karakter pelanggan, adalah representasi fiktif dari segmen tertentu dalam pasar yang mencerminkan karakteristik, kebutuhan, dan perilaku konsumen.

Persona pelanggan bisa sebagai alat untuk memahami konsumen dengan lebih baik dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.

Berikut beberapa langkah untuk membuat persona pelanggan:

  1. Penelitian dan Analisis: Kumpulkan data dan informasi tentang karakteristik demografis, psikografis, perilaku pembelian, preferensi, dan kebutuhan pelanggan dalam segmen tersebut.
  2. Identifikasi Ciri-Ciri Utama: Berdasarkan data yang Anda kumpulkan, identifikasi ciri-ciri utama dari pelanggan dalam segmen tersebut.
  3. Beri Nama dan Gambaran: Beri nama pada persona pelanggan dan buat gambaran yang menyeluruh tentang siapa mereka.
  4. Deskripsi Demografis: Jelaskan karakteristik demografis persona, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan pendidikan.
  5. Profil Psikografis: Tinjau karakteristik psikografis persona, seperti minat, gaya hidup, nilai-nilai, atau preferensi.
  6. Motivasi dan Kebutuhan: Identifikasi motivasi dan kebutuhan utama persona. Apa yang mendorong mereka untuk membeli produk atau menggunakan layanan Anda?
  7. Preferensi Pembelian: Pahami perilaku pembelian persona. Bagaimana mereka mencari informasi sebelum membeli? Di mana mereka berbelanja? Apa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka, seperti harga, kualitas, merek, atau rekomendasi dari orang lain?
  8. Tantangan dan Keberhasilan: Identifikasi tantangan dan keberhasilan persona. Apa hambatan yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan mereka? Apa keberhasilan yang mereka harapkan atau kepuasan yang mereka cari?

Setelah Anda membuat persona pelanggan, gunakan informasi ini dalam pengembangan strategi pemasaran.

6. Menentukan target pasar dengan melakukan Pengujian

Menentukan target pasar dengan melakukan Pengujian

Setelah Anda membuat persona pelanggan, penting untuk menguji dan mempelajarinya secara terus-menerus.

Langkah yang dapat Anda ambil untuk menguji dan mempelajari persona pelanggan:

  1. Wawancara dan Pengamatan: Lakukan wawancara langsung dengan pelanggan yang mewakili persona yang Anda buat.
  2. Survei dan Kuesioner: Buat pertanyaan yang mencakup aspek-aspek yang relevan, seperti preferensi produk, kepuasan pelanggan, atau pengalaman mereka dengan merek Anda.
  3. Analisis Data Pembelian: Identifikasi pola pembelian, frekuensi, jumlah pembelian, atau preferensi produk.
  4. Tinjauan Kembali dan Revisi: Secara berkala, tinjau kembali persona pelanggan Anda dan perbarui.
  5. Observasi Pasar: Pantau pasar dan tren terkait dengan persona Anda. Perhatikan perubahan dalam preferensi konsumen, perilaku pembelian, atau perkembangan industri yang dapat mempengaruhi persona pelanggan Anda.
  6. Dapatkan Umpan Balik: Pelanggan sering kali memiliki pandangan yang berharga tentang produk atau layanan Anda yang dapat membantu memperbaiki dan memperkaya persona Anda.
  7. Iterasi dan Perbaikan: Jika Anda menemukan perbedaan atau kesenjangan antara persona dan kenyataan, buat perubahan untuk memperbaiki representasi persona.

Dengan menguji dan mempelajari persona pelanggan secara terus-menerus, Anda dapat memastikan bahwa mereka akurat dan relevan dengan pasar yang Anda tuju.

Hal ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran, mengoptimalkan pengalaman pelanggan, dan memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

Pola untuk dapat menentukan target pasar

Menurut Kottler (2003:299), terdapat beberapa pola untuk dapat menentukan target pasar, pola-pola tersebut antara lain adalah :

1. Single Segmant Concentration (Konsentrasi segmen tunggal)

Single Segmant Concentration (Konsentrasi segmen tunggal)

Yaitu perusahaan hanya memilih pada satu segmen pasar saja, sehingga segala daya upaya perusahaan dikonsentrasikan pada satu segmen tertentu.

Banyak alasan perusahaan hanya memilih satu segmen pasar saja.

Misalnya karena perusahaan masih baru, keterbatasan dana, segmen yang ditarget belum/tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.

Contoh usaha dengan menggunakan segmen tunggal misalnya: usaha video shoting yang khusus melayani video dokumentasi pernikahan, khusus untuk kalangan ekonomi menengah atas dan di wilayah tertentu saja (tidak  melayani dokumentasi event musik, tidak melayani acara ulang tahun, tidak melayani kalangan ekonomi bawah, dll).

2. Selective Specialization (Spesialisasi selektif)

Selective Specialization (Spesialisasi selektif)

Merupakan sebuah cara perusahaan dalam memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.

Menentukan target pasar dengan pola ini dilakukan dengan cara melihat kekuatan-kekuatan yang ada di perusahaan, mulai dari peralatan, perlengkapan, sumber daya manusia dan lain sebagainya.

Misalnya, usaha video shoting tidak hanya melayani video dokumentasi pernikahan saja, dengan peralatan dan sumberdaya yang sama perusahaan tersebut juga bergerak dibidang dokumentasi event musik, membuat video company profile, pembuatan iklan televisi, melayani beberapa kalangan ekonomi, dan memiliki jangkauan di beberapa wilayah yang sudah ditentukan.

baca juga : Daftar Peralatan Usaha Video Shooting Pernikahan

3. Product Specialization (Spesialisasi produk)

Product Specialization (Spesialisasi produk)

Yaitu satu pola perusahaan yang memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.

Perusahaan bisa saja hanya memiliki satu produk (barang/jasa) namun mampu merambah pasar yang lebih banyak.

Misalnya usaha video shoting hanya melayani dokumentasi pernikahan, namun perusahaan tersebut melayani berbagai kelas ekonomi baik bawah, menengah maupun atas.

Perusahaan tersebut memiliki jangkauan wilayah yang luas bahkan luar kota bahkan luar provinsi, dengan satu produk jasa perusahaan tersebut memiliki berbagai varian harga dan kualitas, dan lain-lain.

4. Market Specializtion (Spesialisasi pasar)

Market Specializtion (Spesialisasi pasar)

Merupakan sebuah strategi perusahaan yang memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.

Menentukan target pasar dengan pola ini bisa Anda lakukan dengan cara melihat berbagai peluang di kelompok pelanggan yang sudah ada.

Misalnya, usaha video shoting yang melayani video dokumentasi pernikahan, ia juga melayani foto, melayani rias pengantin, persewaan dekorasi pernikahan, persewaan sound system, katering pernikahan, persewaan mobil pengantin, dan kebutuhan lain terkait dengan pernikahan dalam wilayah tertentu saja.

Pada intinya, perusahaan melayani berbagai kebutuhan produk (jasa dan barang) dalam pasar yang sama.

5. Full market coverage (Pelayanan penuh)

Full market coverage (Pelayanan penuh)

Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan.

Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena membutuhkan sumber daya yang sangat besar.

Menentukan target pasar bagi perusahaan memang penting agar semua agenda perusahaan dapat berjalan secara mudah, efektif dan efisien.

Selamat berjuang…

Tinggalkan komentar