
World Dance Day (International Dance Day) merupakan peringatan Hari Tari Internasional yang dirayakan setiap tanggal 29 April setiap tahunnya. Pertama kali diperkenalkan oleh International Dance Council (CID, Conseil International de la Danse). Ini adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mitra UNESCO, pada tahun 1982 lalu.
Tujuan utama diselenggarakannya kegiatan World Dance Day ini adalah untuk menarik perhatian masyarakat yang lebih luas. Khususnya publik baru untuk dapat mengenal dan lebih dekat dengan seni tari. Selain itu World Dance Day dapat dijadikan sebagai ajang perayaan untuk melintasi berbagai rintangan. Baik itu dari segi politik, budaya dan etnis serta membawa seluruh bangsa dunia kepada satu bahasa yang sama yaitu tari. CID menganggap sebagian besar instansi resmi di dunia kurang memprioritaskan kegiatan seni tari, padahal seni tari telah menjadi bagian yang integral dari budaya manusia sepanjang sejarahnya.
Pendapat UNESCO
Prof. Alkis Raftis, Presiden International Dance Council CID, UNESCO, Paris, pada tahun 2010 menuliskan bahwa PBB menyatakan 2010 sebagai Tahun Internasional untuk pemulihan hubungan Budaya. UNESCO ditunjuk sebagai badan utama dalam perayaan ini.
Masih dalam tulisannya, Alkis mengungkapkan bahwa Seni Tari menjadi bagian sentral dari setiap budaya. Hal ini bisa menjadi sarana yang ideal untuk menyatukan orang-orang dari berbagai negara. World Dance Day yang dikemas dalam format festival dapat mempromosikan seni tari dengan cara saling memberi pengetahuan. Tentunya dengan cara yang paling meriah dan dapat menjadi ajang untuk menghormati keragaman. Di ajang ini pula Kongres dan konferensi terbuka dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan para seniman untuk memamerkan karya kepada audiens. Ada puluhan pertemuan internasional peneliti tari, sejarawan dan kritikus pada suatu tahun tertentu.
Solo sebagai kota budaya juga tidak ketinggalan, setiap tahun penyelenggaraan World Dance Day di Kota Solo dirayakan dengan cara pementasan seni tari 24 Jam. Pihak penyelenggara merangkul sanggar-sanggar seni tari, institusi pendidikan, pemerintah maupun swasta untuk turut terlibat didalamnya. Tak hanya berasal dari Solo, penyelenggaraan World Dance Day peserta juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan sejumlah perwakilan negara, dan menjadi ajang berkumpulnya para maestro tari dunia.
Baca Juga : Eksotisme Tari Klasik di Mangkunegaran Performing Art
Leave a Reply