Hymne Guru merupakan salah satu lagu yang didedikasikan untuk para guru di Indonesia. Lagu ini banyak diputar disetiap memperingati Hari Guru di Indonesia yang jatuh pada setiap tanggal 25 November. Hari Guru sendiri adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru. Setiap negara memiliki hari dan tanggal yang berbeda, di beberapa negara, hari guru merupakan hari libur sekolah.
Mengacu dari asal kata, “himne” diserap dari bahasa Yunani ὕμνος hymnos “gita puja”. Kata ini berasal dari akar kata Proto-Indo-Eropa *sh2em- “menyanyi” dan berkerabat dengan kata Hitit išḫamai “ia menyanyi” dan Sanskerta sāman “nyanyian”.
Hymne sendiri banyak dikenal sebagai salah satu bentuk lagu yang biasa digunakan untuk gita puja Tuhan YME atau sesuatu yang dimuliakan. Lagu hymne juga banyak digunakan untuk mendoakan, memberi kesan agung, dan rasa syukur. Hymne juga bisa diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan.
Sartono, Pencipta Lagu Hymne Guru
Terciptanya lagu Hymne guru tak bisa dilepaskan dari sosok Sartono. Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 29 Mei 1936 ini adalah seorang mantan guru seni musik di salah satu yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur. Pada awal penciptaanya di tahun 1980-an, judul lagu dinamakan “Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”. Lagu wajib yang kini selalu dinyanyikan di sekolah-sekolah ini kini banyak dikenal hanya dengan nama Hymne Guru.
Sosok Sartono sendiri, pada masa hidupnya selalu dalam hidup dalam kesederhanaan. Di rumahnya yang hanya berdinding kayu ia hidup bersama istrinya Damiyati di Jalan Halmahera Nomor 98 Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Pasangan suami istri ini hingga wafatnya tidak memiliki keturunan.
Karier musik Sartono
Meski bekerja sebagai salah satu pendidik seni musik, namun Sartono sendiri sebenarnya tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi tentang musik, Beliau mempelajari musik secara otodidak.
Sartono bekerja sebagai guru seni musik di SMP Katolik Santo Bernardus, Madiun pada tahun 1978 – 2002. Dia menjadi satu-satunya guru seni musik yang bisa membaca not balok di kata ini. Sebagai seniman musik, meskipun memiliki keterbatasan alat musik, ia bisa menciptakan lagu “Hymne Guru” dengan hanya bersiul sambil menuliskannya diatas secarik kertas.
Sebagai salah satu bagian dari para pahlawan tanpa tanda jasa, Sartono yang memiliki penghasilannya pas-pasan ini mampu menciptakan beberapa lagu. Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 1980, Sartono menjadi pemenang dalam mengikuti lomba mencipta lagu tentang pendidikan. Dari ratusan peserta yang ikut,Ia bisa berhasil menjadi pemenang dengan lagunya “Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” . Dari situlahbersama sejumlah guru teladan lainnya Sartono dikirim ke Jepang untuk studi banding.
Selain Hymne guru Sartono juga menciptakan delapan lagu bertema pendidikan. Atas keseriusan di dunia pendidikan dan pengabdiannya selama menjadi guru, Mendikbud Yahya Muhaimin dan Dirjen Pendidikan Soedardji Darmodihardjo memberi penghargaan.
Sartono wafat pada usia 79 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun, Minggu, 1 November 2015.
Lirik Lagu Hymne Guru
Beberapa lirik lagu Hymne Guru yang diciptakan Sartono mengalami perubahan pada tanggal 27 November 2007. Perubahan beberapa bagian lirik lagu ini secara resmi dibuatkan surat keputusan oleh Kementerian Pendidikan. Pengubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi para pendidik saat itu. Adapun lirik lagu yang diubah adalah menghilangkan kata-kata “tanpa tanda jasa”.
Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa insan cendikia
Not angka hymne guru
Musik video ”HYMNE GURU” ini dirilis pada hari ini tepatnya tanggal 25 November 2018 untuk memperingati Hari Guru Nasional.
Baca juga :
Sumber bacaan : Wikipedia.org