Motif Batik Klasik Solo dan Maknanya

oleh
oleh
Motif motif Batik

Kota Solo merupakan salah satu kota yang dikenal karena produksi batiknya, terutama batik tulis. Selain khas dengan batik sogan-nya, motif batik Solo juga beragam. Bukan sembarang motif, karena batik Solo juga memiliki makna. Bahkan, pada zaman dulu, tidak semua orang boleh mengenakan batik dengan motif tertentu. Ada pemisahan batik yang hanya bisa dikenakan oleh raja, keluarga kerajaan, dan rakyat biasa.

Secara umum, warna soga atau kecokelatan yang menjadi ciri khas batik Solo memiliki makna kerendahan hati. Di luar itu, batik Solo mengandung makna masing-masing.

Motif batik Solo yang terkenal dan maknanya :

Batik Motif Sido Asih
Batik Motif Sido Asih

Sido Asih

Sido Asih berupa garis geometris dengan pola bentuk empat memiliki makna keluhuran. Motif Sido asih dikembangkan setelah masa pemerintahan Paku Buwono IV.

Sido Luhur

Batik Sido Luhur konon diciptakan oleh Ki Ageng Henis, kakek dari pendiiri Mataram, Panembahan Senopati. Motif batik Sido Luhur dibuat khusus untuk anak keturunannya. Harapannya agar si pemakai dapat berhati serta berpikir luhur sehingga dapat berguna bagi masyarakat banyak.

Sido Mukti

Sido Mukti berasal dari dua kata yaitu ‘sido’ yang artinya menjadi, dan mukti yang berarti ‘makmur’. Maknanya adalah kemakmuran. Sido Mukti kerap dijumpai dalam acara pernikahan.

Ratu Ratih

Ratu Ratih menggambarkan kemuliaan. Motif batik ini dikembangkan masa pemerintahan Paku Buwono VI sekitar tahun 1824.

Parang Kusumo

Parang Kusumo berbentuk diagonal, berupa garis berlekuk dari atas ke bawah. Mereka yang mengenakan batik ini digambarkan seperti bunga yang sedang mekar. Biasanya motif ini dikenakan oleh calon mempelai wanita saat tukar cincin.

Bokor Kencana

Bokor Kencana bermakna harapan, keagungan, dan kewibawaan.

Sekar Jagad

Sekar Jagad bermakna bunga dunia. Pola batik ini merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok (dipasangkan bersisian), yang mengandung arti keindahan dalam keluhuran .

Kawung, Sawat, dan Parang Rusak Barong

Motif batik ini merupakan yang biasa dipakai oleh keluarga kerajaan.

Batik Soblog

Batik Soblog umumnya dipakai untuk melayat

sogan truntum
sogan truntum

Truntum

Masih dalam dunia pernikahan, truntum biasanya dipakai oleh orang tua pengantin. Kata truntum bermakna membimbing.

Satrio Manah

Satrio Manah akan dipakai calon mempelai pria saat acara lamaran. Maknanya jelas, yaitu agar lamaran calon pengantin pria diterima pihak keluarga calon pengantin wanita.

Semen Rante

Semen Rante juga kerap dikenakan saat prosesi lamaran. hanya saja, Semen rante dikenakan oleh wali dan calon mempelai wanita. Kata rante artinya ikatan yang kokoh.

Pamiluto

Motif ini dipakai oleh ibu dari mempelai wanita saat prosesi tukar cincin. Maknanya adalah sebuah pengharapan agar hubungan sang anak dengan calon suaminya seperti kisah Mimi lan Mintuno (awet samai kakek-kakek dan nenek-nenek).

Ceplok Kasatriyan

Ceplok Kasatriyan biasanya kepakai oleh mempelai wanita dalam prosesi kirab pengantin, yaitu sebelum mempelai duduk bersama di kursi pengantin.

Semen Gedong

Motif ini dikenakan oleh mempelai setelah upacara pernikahan selesai. Semen Godong bermakna agar pengantin baru tersebut bisa segera memiliki anak.

Bondet

Motif Bondet dikenakan saat pengantin menghadapi malam pertama.

Baca juga : Filosofi Jawa dalam Selembar Kain Batik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.