
Ada banyak merek kamera yang beredar di pasaran. Meski demikian, secara umum bagian-bagian kamera DSLR hampir sama.
Lalu, apa sih Kamera DSLR?
DSLR sendiri merupakan singkatan dari Digital Single Lens Reflex, jenis kamera ini merupakan pengembangan dari kamera SLR (Single Lens Reflex).
Pada kamera DSLR tersebut terdiri dari beberapa bagian yang memiliki peran penting untuk proses pengambilan foto.
Baca Juga : Jenis Kamera Fotografi untuk Pemotretan
Bagian-bagian tersebut diantaranya adalah:
1. Body Kamera

Salah satu bagian kamera yang PASTI ada adalah Body kamera.
Ini merupakan bagian utama kamera DSLR yang didalamnya terdapat banyak komponen elektronik dan mekanis yang berfungsi untuk menciptakan gambar yang bisa kita nikmati.
Body kamera DSLR pada umumnya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, seperti magnesium alloy atau polikarbonat yang diperkuat dengan serat kaca.
Bahan memang harus dibuat sebagus mungkin, hal ini bertujuan agar kamera memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap keausan serta kondisi lingkungan yang ekstrem.
Ukuran dan BentukBody kamera DSLR sangat beragam, hal ini tergantung pada merek dan model yang diproduksi oleh masing-masing perusahaan.
Beberapa kamera DSLR yang beredar di pasaran saat ini, ada yang memiliki desain yang lebih besar dan berat, sementara yang lainnya juga ada yang lebih ringkas dan praktis.
Dari beragamnya bentuk dan ukuran, tentu juga berpengaruh terhadap fitur-fitur di dalamnya, dari segi harga tentu juga beragam.
Semakin bagus kamera, otomatis harga semakin mahal.
Pada Body kamera DSLR terdapat mount lensa di bagian depan yang digunakan untuk memasang lensa secara aman dan terkunci.
Dengan Mount lensa ini, memungkinkan pengguna untuk mengganti lensa sesuai dengan kebutuhan dan preferensi fotografinya. Oleh karena itu, setiap merek kamera DSLR biasanya memiliki jenis mount lensa yang berbeda.
2. Lensa

Salah satu bagian yang tidak kalah penting pada kamera DLSR adalah lensa, ini digunakan untuk mengumpulkan dan mengarahkan cahaya ke sensor gambar.
Salah satu kelebihan kamera DSLR adalah, dia memiliki banyak pilihan lensa yang bisa digunakan.
Beberapa contoh lensa yang umum digunakan diantaranya adalah :
-
Lensa Standar (Prime Lens)
Sering disebut juga sebagai lensa fix, Jenis lensa ini memiliki panjang fokus tetap dan tidak bisa diubah.
Contohnya lensa fix adalah lensa 50mm f/1.8, yang sering digunakan untuk potret dan fotografi umum.
-
Lensa Wide Angle:
Jenis Lensa ini memiliki panjang fokus yang lebih pendek dari lensa standar, sehingga dapat mengambil bidang pandang yang lebih lebar.
Lensa wide angle ini sangat cocok jika digunakan untuk fotografi dengan obyek lanskap/pemandangan, arsitektur, dan kelompok orang.
Jenis lensa ini contohnya adalah lensa 24mm f/2.8.
-
Lensa Telephoto
Jenis lensa ini memiliki panjang fokus yang lebih panjang dari lensa standar, sehingga memungkinkan untuk zoom jauh ke subjek.
Lensa telephoto sering digunakan untuk pemotretan jaak jauh, seperti foto olahraga dan life wildlife.
Adapun contoh lensa telephoto adalah lensa 70-200mm f/2.8.
-
Lensa Makro
Pernah melihat foto hewan-hewan kecil yang menakjubkan? Foto-foto dengan obyek benda-benda mini tersebut biasanya dipotret dengan menggunakan lensa makro.
Lensa makro memang dirancang secara khusus untuk kebutuhan fotografi close-up.
Dengan lensa ini, fotografer sangat mungkin untuk mengambil detail yang sangat halus dari subjek yang kecil, seperti bunga, serangga, atau benda-benda kecil lainnya.
Lensa ini memiliki kemampuan fokus jarak dekat yang sangat baik, adapun contohnya adalah lensa 100mm f/2.8 Macro.
-
Lensa Fisheye
Jika kamu melihat sebuah foto yang tampak luas, bahkan hingga mengalami distorsi pada gambarnya, biasanya fotografer menggunakan lensa fisheye (mata ikan).
Lensa fisheye memiliki sudut pandang yang sangat lebar hingga menghasilkan efek distorsi yang khas, dengan garis lengkung yang melengkung di sekitar sudut bidang pandang.
-
Lensa Super Telephoto
Jenis lensa ini biasanya digunakan untuk pengambilan foto dari jarak jauh. Lensa super telephoto memiliki panjang fokus yang sangat panjang, melebihi 200mm.
Lensa ini banyak digunakan terutama untuk fotografi jarak jauh seperti fotografi satwa liar, olahraga, atau pengamatan astronomi. Contohnya adalah lensa 500mm f/4.
3. Mirror (Pentaprism)
Jika kamu membuka lensa Kamera DSLR, di dalam body kamera akan kamu lihat cermin kecil berbentuk kotak.
Cermin inilah yang berfungsi memantulkan cahaya/gambar dari lensa ke viewfinder.
Sistem kerja dari cermin ini adalah, ketika kamu menekan tombol rana saat mengambil foto, maka cermin refleksinya akan terangkat atau terangkat sementara (sesuai kecepatan shutter speed).
Pada saat cermin terangkat, cahaya dari lensa langsung masuk mencapai sensor gambar yang berada di belakang cermin.
4. Sensor Gambar
Keberadaan sensor gambar dalam kamera DSLR menjadi salah satu komponen elektronik yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi data digital.
Sensor gambar yang berukuran besar, akan memiliki sensitivitas yang lebih baik dalam menangkap gambar berkualitas tinggi, meski dalam cahaya rendah.
Fungsi sensor ini adalah sebagai “mata” kamera yang mengubah cahaya menjadi sinyal elektronik.
Saat ini terdapat dua jenis sensor gambar yang umum digunakan pada kamera, diantaranya adalah:
-
CCD (Charge-Coupled Device)
Jenis sensor gambar ini menggunakan rangkaian terintegrasi untuk mengumpulkan dan mengubah cahaya menjadi muatan listrik.
CCD memiliki keunggulan dalam reproduksi warna yang akurat dan kualitas gambar yang baik dalam kondisi pencahayaan yang rendah.
Namun, CCD cenderung menghasilkan gambar dengan ukuran file yang lebih besar dan menggunakan lebih banyak daya.
-
CMOS (Complementary Metal-Oxide-Semiconductor)
Berbeda dengan CCD, sensor CMOS lebih menggunakan transistor untuk mengubah cahaya menjadi sinyal listrik.
Teknologi CMOS memiliki keunggulan dalam efisiensi daya yang lebih baik, kecepatan baca yang lebih tinggi, dan ukuran file yang lebih kecil.
Sensor CMOS secara harga umumnya lebih terjangkau dalam produksi, sehingga banyak digunakan dalam kamera digital modern.
Dari setiap jenis dan merek kamera yang diproduksi, Sensor gambar dibuat dengan ukuran yang bervariasi, hal inilah yang dapat mempengaruhi kualitas gambar dan kinerja kamera.
Dalam kamera konsumer, ukuran sensor yang umum digunakan adalah APS-C (Crop Sensor), yang lebih kecil dari sensor yang digunakan dalam kamera profesional yang disebut Full Frame.
Sensor full frame sendiri memiliki ukuran yang sama seperti ukuran frame 35mm pada film.
Sensor yang lebih besar cenderung memiliki keunggulan dalam kualitas gambar yang lebih baik, kinerja di bawah cahaya rendah, dan kontrol depth of field.
Selain ukuran dan jenis sensor, resolusi sensor juga menjadi faktor penting dalam menentukan detail dan ketajaman gambar yang dihasilkan.
Resolusi diukur dalam megapiksel (juta piksel), dan semakin tinggi resolusi, semakin banyak detail yang dapat direkam oleh kamera.
Pemilihan sensor yang tepat tergantung pada kebutuhan dan tujuan fotografi.
Setiap jenis dan ukuran sensor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan penting untuk memahami karakteristiknya dalam memilih kamera yang sesuai dengan kebutuhan.
5. Viewfinder

Bagian kamera yang biasanya digunakan untuk mengintip obyek adalah Viewfinder.
Melalui bagian ini, Kamu bisa melihat obyek melalui lensa dan mengatur komposisi gambar yang akan Kamu bidik.
Pada Kamera DSLR memiliki viewfinder optik yang menggunakan sistem prisma atau cermin untuk memantulkan gambar ke mata Anda.
Ada juga kamera DSLR yang menggunakan viewfinder elektronik (EVF) yang dapat menampilkan gambar secara digital.
Jadi, pada prinsipnya ada dua jenis viewfinder yang umum digunakan pada kamera, yaitu:
-
Optical Viewfinder (OVF)
Yang dimaksud Optical viewfinder adalah jendela bidik yang menggunakan sistem cermin dan prisma di dalam kamera untuk mengalihkan cahaya yang melewati lensa ke viewfinder.
Kelebihan pada kamera yang menggunakan optical viewfinder adalah tidak adanya penundaan dalam menampilkan gambar subyek, bahkan ketika dalam kondisi cahaya yang rendah.
Optical viewfinder ini biasanya dapat Kamu temukan pada kamera DSLR dan kamera film SLR.
-
Electronic Viewfinder (EVF)
Pada Electronic viewfinder, Kamu bisa melihat tampilan gambar dengan menggunakan layar elektronik kecil di dalam viewfinder, namun gambar tersebut adalah gambar digital dari sensor kamera yang ditampilkan di layar.
Electronic viewfinder memberikan tampilan real-time yang akurat tentang bagaimana gambar akhir akan terlihat, termasuk efek pemilihan mode, pengaturan eksposur, dan lainnya.
Keuntungan ketika Kamu menggunakan electronic viewfinder adalah Kamu dapat melihat efek langsung dari pengaturan kamera.
Apa yang terlihat dalam electronic viewfinder memiliki kontrol yang lebih baik atas hasil akhir. Electronic viewfinder umumnya ditemukan pada kamera mirrorless.
Kedua jenis viewfinder ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Optical viewfinder menawarkan tampilan langsung dan nyata, tetapi mungkin tidak memberikan informasi yang cukup tentang pengaturan kamera dan tidak cocok untuk penggunaan video.
Di sisi lain, electronic viewfinder memberikan tampilan yang akurat dengan banyak informasi tambahan, tetapi dapat mengalami penundaan dan kurang efektif dalam kondisi cahaya yang sangat terang.
6. LCD Screen

Selain menggunakan viewfinder, Kamu juga bisa melihat gambar subyek foto di kamera DSLR dengan layar LCD yang berada di bagian belakang kamera.
Layar ini berguna untuk melihat gambar yang akan/telah diambil, mengatur pengaturan kamera, dan mengakses menu kamera.
Saat ini hampir sebagian besar body kamera DSLR sudah dilengkapi dengan LCD screen di bagian belakang.
LCD screen juga dapat digunakan untuk melihat live view saat pengguna memotret menggunakan tampilan langsung dari sensor gambar.
LCD screen pada kamera memiliki ukuran yang bervariasi tergantung pada model kamera yang digunakan.
Ukuran layar yang lebih besar dapat memberikan tampilan yang lebih nyaman dan detail yang lebih jelas.
LCD screen juga dapat dilengkapi dengan fitur penyesuaian sudut atau flip-out yang memungkinkan Anda melihat pratinjau gambar dari sudut yang berbeda atau merekam diri sendiri (selfie) dengan lebih mudah.
Penting untuk melindungi LCD screen dengan baik agar tetap bersih dan bebas dari goresan.
Gunakan pelindung layar atau lensa pelindung untuk mencegah kerusakan.
Selain itu, dalam kondisi cahaya yang sangat terang, mungkin sulit untuk melihat tampilan LCD screen dengan jelas.
Dalam situasi seperti itu, Anda dapat menggunakan viewfinder optik (jika tersedia) untuk melihat pratinjau gambar dengan lebih mudah.
7. Tombol Kontrol dan Dial

Pada semua kamera DSLR, dipastikan sudah dilengkapi dengan tombol kontrol dan dial yang memungkinkan penggunanya untuk mengatur berbagai pengaturan kamera.
Tombol-tombol tersebut dapat digunakan untuk mengubah pengaturan seperti mode pemotretan, ISO, white balance, fokus, dan lain sebagainya.
Dengan adanya tombol dan dial ini, pengguna dapat dengan mudah mengoperasikan kamera dan menyesuaikan pengaturan sesuai kebutuhan.
Banyak sedikitnya tombol kontrol dan dial pada kamera dapat berbeda jumlahnya tergantung pada merek dan model kamera yang Anda gunakan.
8. Slot kartu memori
Semua Body kamera DSLR memiliki slot kartu memori yang digunakan untuk menyimpan foto dan video.
Slot kartu memori ini biasanya sudah kompatibel dengan jenis kartu memori seperti SD (Secure Digital) atau CF (CompactFlash).
Pengguna dapat memasukkan kartu memori ke dalam slot untuk menyimpan file gambar dan mentransfernya ke perangkat lain.
Slot kartu memori biasanya terletak di bagian bawah atau samping kamera, tergantung pada desain dan model kamera yang digunakan.
Setiap slot kartu memori memiliki mekanisme pemasangan yang berbeda, seperti sistem pendorong atau kunci untuk memasukkan dan mengeluarkan kartu dengan aman.
9. Baterai
Fungsi utama Baterai kamera adalah sumber daya yang memberikan energi untuk mengoperasikan kamera.
Baterai tersebut dapat dilepas atau terpasang secara internal pada body kamera, tergantung pada jenis dan model kamera yang digunakan.
Terdapat berbagai jenis baterai yang digunakan dalam kamera, termasuk baterai lithium-ion (Li-ion), baterai lithium polymer (LiPo), baterai AA (baterai alkalin atau baterai isi ulang).
Selain jenis baterai diatas, ada juga baterai khusus yang sudah dirancang untuk beberapa model kamera tertentu.
Baterai lithium-ion adalah jenis yang paling umum digunakan dalam kamera digital saat ini karena kepadatan energinya yang tinggi dan kapasitas yang baik.
Kapasitas baterai diukur dalam miliampere-jam (mAh) dan menentukan berapa lama baterai dapat memberikan daya pada kamera sebelum perlu diisi ulang atau diganti.
Semakin tinggi kapasitas baterai, semakin lama daya tahan baterai kamera.
Umur baterai dapat bervariasi tergantung pada jenis baterai, intensitas penggunaan kamera, dan faktor lainnya.
Setiap baterai memiliki umur siklus pengisian ulang tertentu sebelum kapasitasnya mulai menurun.
Adanya kondisi suhu ekstrem atau penggunaan yang berlebihan juga dapat mempengaruhi umur baterai.
Dalam beberapa kasus, baterai mungkin perlu diganti setelah beberapa tahun penggunaan aktif.
Untuk memperpanjang umur baterai kamera, disarankan untuk menghindari pengisian daya berlebih, menjaga baterai dalam suhu yang tepat, dan menghindari paparan panas yang berlebihan.
Selain itu, mematikan kamera saat tidak digunakan atau saat menyimpannya dalam jangka waktu yang lama juga dapat membantu menjaga kualitas dan daya tahan baterai.
11. Port USB dan HDMI
Di setiap Body kamera DSLR biasanya dilengkapi dengan berbagai port konektivitas, seperti USB dan HDMI.
Dengan port ini memungkinkan pengguna untuk mentransfer data ke komputer atau perangkat lain, serta menghubungkan kamera ke layar eksternal untuk pemutaran foto dan video.
Dengan adanya port USB dan HDMI pada kamera, Anda memiliki fleksibilitas dalam mentransfer data dan menghubungkan kamera dengan perangkat lain.
Anda dapat dengan mudah memindahkan foto dan video dari kamera ke komputer atau perangkat lainnya, serta melihat hasil jepretan langsung di layar yang lebih besar untuk mengevaluasi detail dan kualitas gambar.
Be the first to comment