Warna RGB: Mengenal Kode Warna dan Penggunaanya

oleh
sistem warna RGB pada layar monitor komputer

Dalam dunia digital dan desain grafis, sistem warna RGB menjadi salah satu elemen penting yang memberikan kehidupan dan keindahan pada karya visual.

Sebagai salah satu unsur seni rupa, warna RGB memiliki peran kunci dalam tampilan visual pada layar monitor dan digunakan secara luas dalam desain web dan aplikasi.

Warna RGB digunakan untuk memilih dan membuat palet warna dalam desain grafis.

Dalam aplikasi desain grafis, desainer dapat mengatur nilai intensitas dari masing-masing komponen warna RGB untuk menciptakan nuansa dan kombinasi warna yang tepat sesuai dengan kebutuhan proyek.

Palet warna ini dapat digunakan untuk menciptakan identitas merek, desain logo, tata letak halaman web, ilustrasi, dan banyak lagi.

Baca juga : Cara Membuat Website Perusahaan Menggunakan WordPress

Apa itu Warna RGB?

Sistem Pewarnaan RGB Red, Green, Blue

Warna RGB merupakan sebuah sistem warna yang digunakan dalam dunia digital untuk merepresentasikan dan menciptakan berbagai macam warna.

Kepanjangan RGB adalah Red (merah), Green (hijau), dan Blue (biru), yang merupakan tiga warna dasar yang digunakan dalam sistem ini.

Konsep dasar dari warna RGB adalah bahwa setiap warna dihasilkan melalui kombinasi intensitas dari ketiga warna dasar tersebut.

Setiap komponen (merah, hijau, biru) menggunakan 8 bit, memiliki rentang nilai intensitas antara 0 hingga 255, di mana nilai 0 menghasilkan intensitas rendah dan nilai 255 menghasilkan intensitas tinggi.

Dengan menggabungkan intensitas ketiga warna dasar ini, kita dapat menciptakan jutaan variasi warna yang berbeda.

Intensitas Warna RGB

Dalam sistem warna RGB, ketika ketiga warna dasar Red, Green dan Blue memiliki intensitas maksimum (255), maka akan menghasilkan warna putih.

Sebaliknya, jika ketiga warna dasar memiliki intensitas minimum (0), maka akan menghasilkan warna hitam.

Red (Merah)

Merah adalah salah satu komponen dasar dalam sistem warna RGB. Intensitas merah berkisar antara 0 (tidak ada merah) hingga 255 (merah penuh).

Ketika intensitas merah maksimum (255), warna yang dihasilkan adalah merah terang.

Green (Hijau)

Hijau adalah komponen dasar lain dalam sistem warna RGB. Intensitas hijau juga berkisar antara 0 hingga 255.

Ketika intensitas hijau maksimum (255), warna yang dihasilkan adalah hijau terang.

Blue (Biru)

Biru adalah komponen dasar terakhir dalam sistem warna RGB. Intensitas biru juga memiliki rentang nilai antara 0 hingga 255.

Ketika intensitas biru maksimum (255), warna yang dihasilkan adalah biru terang.

Kombinasi intensitas yang berbeda dari ketiga warna dasar ini menghasilkan berbagai warna yang terletak di antara putih dan hitam.

Warna RGB sangat penting dalam industri desain grafis, fotografi digital, tampilan visual pada layar monitor, dan berbagai aplikasi digital lainnya.

Campuran warna RGB melalui nilai intensitas

Campuran warna dalam sistem warna RGB dilakukan dengan mengatur nilai intensitas dari masing-masing komponen warna dasar (merah, hijau, dan biru).

Dengan mengombinasikan intensitas yang berbeda-beda dari ketiga komponen tersebut, kita dapat menciptakan berbagai warna yang berbeda.

Berikut adalah prinsip-prinsip dasar campuran warna melalui nilai intensitas dalam sistem warna RGB:

1. Warna Sekunder

Untuk menciptakan warna sekunder, kita dapat menggabungkan intensitas dua komponen warna dasar dengan intensitas maksimum (255), sementara komponen yang tersisa memiliki intensitas minimum (0). Berikut adalah contoh kombinasi warna sekunder yang umum:

Merah (255, 0, 0) + Hijau (0, 255, 0) = Kuning (255, 255, 0)

Merah (255, 0, 0) + Biru (0, 0, 255) = Magenta (255, 0, 255)

Hijau (0, 255, 0) + Biru (0, 0, 255) = Cyan (0, 255, 255)

2. Campuran Warna Tersier

Selain warna sekunder, kita juga dapat menciptakan campuran warna tersier dengan mengombinasikan intensitas dari ketiga komponen warna dasar.

Dalam hal ini, kita dapat menggunakan kombinasi intensitas yang berbeda-beda untuk menciptakan berbagai warna dalam rentang antara warna dasar. Misalnya:

Merah (255, 0, 0) + Hijau (0, 255, 0) = Kuning (255, 255, 0)

Merah (255, 0, 0) + Biru (0, 0, 255) = Ungu (128, 0, 128)

3. Kombinasi Nuansa Warna

Dengan mengatur intensitas masing-masing komponen warna dalam rentang nilai tertentu (antara 0 hingga 255), kita dapat menciptakan berbagai nuansa warna.

Misalnya, untuk menciptakan warna oranye, kita dapat meningkatkan intensitas merah (misalnya, 255) dan hijau (misalnya, 165), sementara mengurangi intensitas biru (misalnya, 0).

Kelebihan sistem warna RGB:

Kompatibilitas digital

Sistem warna RGB digunakan secara luas dalam dunia digital, seperti tampilan monitor, fotografi digital, desain web, dan aplikasi komputer lainnya.

Ini membuatnya menjadi format yang umum digunakan dan mudah diterima dalam lingkungan digital.

Representasi warna yang luas

Sistem warna RGB mampu menghasilkan jutaan kombinasi warna yang berbeda.

Dengan mengatur intensitas masing-masing komponen warna, kita dapat menciptakan palet warna yang kaya dan beragam dalam desain grafis dan fotografi digital.

Kecemerlangan dan kejernihan

Warna RGB memiliki kecemerlangan dan kejernihan yang tinggi ketika ditampilkan pada layar monitor.

Ini membuatnya ideal untuk tampilan visual yang menarik dan detail, serta memberikan pengalaman visual yang tajam.

Kemudahan penggunaan

Sistem warna RGB relatif mudah dipahami dan digunakan.

Dalam aplikasi desain grafis dan pengeditan foto, pengguna dapat dengan mudah mengontrol intensitas warna RGB menggunakan alat pengeditan yang umum digunakan.

Kekurangan sistem warna RGB:

Terbatas pada tampilan monitor

Sistem warna RGB dirancang untuk digunakan dalam tampilan monitor atau tampilan cahaya yang menghasilkan warna dengan campuran cahaya merah, hijau, dan biru.

Ini berarti representasi warna RGB dapat bervariasi ketika dilihat pada media cetak atau perangkat dengan karakteristik warna yang berbeda.

Kurang akurat dalam reproduksi warna cetak

Ketika digunakan untuk pencetakan, perbedaan antara sistem warna RGB dan CMYK dapat menyebabkan perbedaan dalam representasi warna.

Warna-warna yang sangat terang atau intensitas tinggi dalam RGB mungkin tidak dapat dicapai secara akurat dalam pencetakan CMYK.

Persepsi warna individu

Persepsi warna dapat berbeda antara individu.

Ada perbedaan dalam bagaimana manusia melihat dan menginterpretasikan warna.

Warna RGB mungkin tidak selalu mencerminkan persepsi yang seragam pada semua orang.

Kurangnya keseragaman dalam berbagai perangkat

Representasi warna RGB dapat bervariasi antara berbagai perangkat, monitor, atau media tampilan lainnya.

Kurangnya keseragaman ini dapat menghasilkan perbedaan warna yang terlihat pada perangkat yang berbeda.

Penting untuk memahami kelebihan dan keterbatasan sistem warna RGB agar dapat menggunakannya dengan tepat dalam konteks yang sesuai dan mempertimbangkan konversi ke sistem warna lainnya ketika diperlukan.

Hex Warna

Dalam banyak kasus, format digital RGB juga digunakan dengan notasi heksadesimal (hex code) yang terdiri dari enam digit atau karakter.

Hex warna adalah sistem penulisan warna yang menggunakan notasi heksadesimal (basis 16) untuk merepresentasikan nilai intensitas dari masing-masing komponen warna RGB (merah, hijau, dan biru).

Dalam notasi hex warna, setiap komponen warna direpresentasikan oleh dua digit heksadesimal yang berkisar dari 00 hingga FF. Total, ada 16 juta kombinasi warna yang dapat dinyatakan dalam format hex.

Warna dasar format HEX dan RGB:

Color HTML / CSS Name Hex Code

#RRGGBB

Decimal Code

(R,G,B)

Black #000000 (0,0,0)
White #FFFFFF (255,255,255)
Red #FF0000 (255,0,0)
Green #00FF00 (0,255,0)
Blue #0000FF (0,0,255)
Yellow #FFFF00 (255,255,0)
Cyan / Aqua #00FFFF (0,255,255)
Magenta / Fuchsia #FF00FF (255,0,255)
Silver #C0C0C0 (192,192,192)
Gray #808080 (128,128,128)
Maroon #800000 (128,0,0)
Olive #808000 (128,128,0)
Green #008000 (0,128,0)
Purple #800080 (128,0,128)
Teal #008080 (0,128,128)
Navy #000080 (0,0,128)

 

Dalam format hex warna, dua digit pertama mewakili intensitas warna merah, dua digit berikutnya mewakili intensitas warna hijau, dan dua digit terakhir mewakili intensitas warna biru.

Penggunaan hex warna sangat umum dalam desain web dan pengembangan aplikasi, karena format ini mudah digunakan dalam kode HTML, CSS, dan berbagai alat desain.

Notasi hex warna memungkinkan desainer untuk dengan mudah mengidentifikasi dan menggunakan warna yang diinginkan dalam proyek mereka.

Color Color Name Hex Code

#RRGGBB

Decimal Code

R,G,B

maroon #800000 (128,0,0)
dark red #8B0000 (139,0,0)
brown #A52A2A (165,42,42)
firebrick #B22222 (178,34,34)
crimson #DC143C (220,20,60)
red #FF0000 (255,0,0)
tomato #FF6347 (255,99,71)
coral #FF7F50 (255,127,80)
indian red #CD5C5C (205,92,92)
light coral #F08080 (240,128,128)
dark salmon #E9967A (233,150,122)
salmon #FA8072 (250,128,114)
light salmon #FFA07A (255,160,122)
orange red #FF4500 (255,69,0)
dark orange #FF8C00 (255,140,0)
orange #FFA500 (255,165,0)
gold #FFD700 (255,215,0)
dark golden rod #B8860B (184,134,11)
golden rod #DAA520 (218,165,32)
pale golden rod #EEE8AA (238,232,170)
dark khaki #BDB76B (189,183,107)
khaki #F0E68C (240,230,140)
olive #808000 (128,128,0)
yellow #FFFF00 (255,255,0)
yellow green #9ACD32 (154,205,50)
dark olive green #556B2F (85,107,47)
olive drab #6B8E23 (107,142,35)
lawn green #7CFC00 (124,252,0)
chartreuse #7FFF00 (127,255,0)
green yellow #ADFF2F (173,255,47)
dark green #006400 (0,100,0)
green #008000 (0,128,0)
forest green #228B22 (34,139,34)
lime #00FF00 (0,255,0)
lime green #32CD32 (50,205,50)
light green #90EE90 (144,238,144)
pale green #98FB98 (152,251,152)
dark sea green #8FBC8F (143,188,143)
medium spring green #00FA9A (0,250,154)
spring green #00FF7F (0,255,127)
sea green #2E8B57 (46,139,87)
medium aqua marine #66CDAA (102,205,170)
medium sea green #3CB371 (60,179,113)
light sea green #20B2AA (32,178,170)
dark slate gray #2F4F4F (47,79,79)
teal #008080 (0,128,128)
dark cyan #008B8B (0,139,139)
aqua #00FFFF (0,255,255)
cyan #00FFFF (0,255,255)
light cyan #E0FFFF (224,255,255)
dark turquoise #00CED1 (0,206,209)
turquoise #40E0D0 (64,224,208)
medium turquoise #48D1CC (72,209,204)
pale turquoise #AFEEEE (175,238,238)
aqua marine #7FFFD4 (127,255,212)
powder blue #B0E0E6 (176,224,230)
cadet blue #5F9EA0 (95,158,160)
steel blue #4682B4 (70,130,180)
corn flower blue #6495ED (100,149,237)
deep sky blue #00BFFF (0,191,255)
dodger blue #1E90FF (30,144,255)
light blue #ADD8E6 (173,216,230)
sky blue #87CEEB (135,206,235)
light sky blue #87CEFA (135,206,250)
midnight blue #191970 (25,25,112)
navy #000080 (0,0,128)
dark blue #00008B (0,0,139)
medium blue #0000CD (0,0,205)
blue #0000FF (0,0,255)
royal blue #4169E1 (65,105,225)
blue violet #8A2BE2 (138,43,226)
indigo #4B0082 (75,0,130)
dark slate blue #483D8B (72,61,139)
slate blue #6A5ACD (106,90,205)
medium slate blue #7B68EE (123,104,238)
medium purple #9370DB (147,112,219)
dark magenta #8B008B (139,0,139)
dark violet #9400D3 (148,0,211)
dark orchid #9932CC (153,50,204)
medium orchid #BA55D3 (186,85,211)
purple #800080 (128,0,128)
thistle #D8BFD8 (216,191,216)
plum #DDA0DD (221,160,221)
violet #EE82EE (238,130,238)
magenta / fuchsia #FF00FF (255,0,255)
orchid #DA70D6 (218,112,214)
medium violet red #C71585 (199,21,133)
pale violet red #DB7093 (219,112,147)
deep pink #FF1493 (255,20,147)
hot pink #FF69B4 (255,105,180)
light pink #FFB6C1 (255,182,193)
pink #FFC0CB (255,192,203)
antique white #FAEBD7 (250,235,215)
beige #F5F5DC (245,245,220)
bisque #FFE4C4 (255,228,196)
blanched almond #FFEBCD (255,235,205)
wheat #F5DEB3 (245,222,179)
corn silk #FFF8DC (255,248,220)
lemon chiffon #FFFACD (255,250,205)
light golden rod yellow #FAFAD2 (250,250,210)
light yellow #FFFFE0 (255,255,224)
saddle brown #8B4513 (139,69,19)
sienna #A0522D (160,82,45)
chocolate #D2691E (210,105,30)
peru #CD853F (205,133,63)
sandy brown #F4A460 (244,164,96)
burly wood #DEB887 (222,184,135)
tan #D2B48C (210,180,140)
rosy brown #BC8F8F (188,143,143)
moccasin #FFE4B5 (255,228,181)
navajo white #FFDEAD (255,222,173)
peach puff #FFDAB9 (255,218,185)
misty rose #FFE4E1 (255,228,225)
lavender blush #FFF0F5 (255,240,245)
linen #FAF0E6 (250,240,230)
old lace #FDF5E6 (253,245,230)
papaya whip #FFEFD5 (255,239,213)
sea shell #FFF5EE (255,245,238)
mint cream #F5FFFA (245,255,250)
slate gray #708090 (112,128,144)
light slate gray #778899 (119,136,153)
light steel blue #B0C4DE (176,196,222)
lavender #E6E6FA (230,230,250)
floral white #FFFAF0 (255,250,240)
alice blue #F0F8FF (240,248,255)
ghost white #F8F8FF (248,248,255)
honeydew #F0FFF0 (240,255,240)
ivory #FFFFF0 (255,255,240)
azure #F0FFFF (240,255,255)
snow #FFFAFA (255,250,250)
black #000000 (0,0,0)
dim gray / dim grey #696969 (105,105,105)
gray / grey #808080 (128,128,128)
dark gray / dark grey #A9A9A9 (169,169,169)
silver #C0C0C0 (192,192,192)
light gray / light grey #D3D3D3 (211,211,211)
gainsboro #DCDCDC (220,220,220)
white smoke #F5F5F5 (245,245,245)
white #FFFFFF (255,255,255)


 

Baca juga : Usaha Jasa Desain Grafis, 11 Tips Sukses Mulai dari Nol

Referensi : rapidtables.com

Tentang Penulis: Joko Narimo

Blogger kambuhan yang juga aktif mengelola perpustakaan Tumpi Readhouse, pernah sekolah seni dan desain, kadang menjadi pegiat fotografi dan film komunitas.

No More Posts Available.

No more pages to load.