Tembang macapat Dandanggula memiliki makna harapan yang indah, kata dandanggula sendiri dipercaya berasal dari kata gegadhangan yang berarti cita-cita, angan-angan atau harapan, dan dari kata gula yang berarti manis, indah ataupun bahagia.
Selain mempunyai arti harapan yang indah, beberapa kalangan juga ada yang menafsirkan Dandanggula berasal dari kata dhandang yang berarti burung gagak yang melambangkan duka, dan dari kata gula yang terasa manis sebagai lambang suka. Kebahagiaan dapat dicapai setelah sebuah pasangan dapat melampaui proses suka-duka dalam berumah tangga sehingga akan tercapai cita-citanya, cukup sandang, papan dan pangan. Seseorang yang sedang menemukan kebahagiaan dapat diibaratkan lagunya dandanggula.
Dalam urutan sebelas tembang macapat, Dandanggula menempati urutan tembang yang ketujuh setelah tembang macapat Gambuh yang berarti kecocokan anatar dua insan manusia. Tembang ini memiliki watak yang Luwes, gembira dan indah, sangat cocok digunakan sebagai tembang pembuka yang menjabarkan berbagai ajaran kebaikan, ungkapan rasa cinta dan kebahagiaan.
Ciri dari tembang macapat Dandanggula adalah :
- Memiliki Guru Gatra : 10 baris setiap bait
- Memiliki Guru Wilangan : 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7 (artinya baris pertama terdiri dari 10 suku kata, baris kedua berisi 10 suku kata, dan seterusnya…)
- Memiliki Guru Lagu : i, a, e, u, i, a , u, a, i, a (artinya baris pertama berakhir dengan vokal i, baris kedua berakhir vokal a, dst).
Contoh tembag macapat Dandanggula :
Contoh tembag macapat Dandanggula dan maknanya :
Lamun sira anggeguru kaki
(Jika engkau meminta nasehat dariku)
Amiliha manungsa kang nyata
(Pilihlah manusia sejati)
Ingkang becik martabate
(Yang baik martabatnya)
Sarta kaweruh ing ukum
(Serta mengenal hukum)
Kang ibadah lan kang wirangi
(Yang taat beribadah dan menjalankan ajaran agama)
Sukur oleh wong tapa ingkang wus amungkul
(Apalagi mendapat orang suka perihatin yang sudah mumpuni)
Tan mikir pawewehing lyan
(Yang tak berpikir pemberian orang lain)
Iku pantes sira guronana kaki
(itu pantas kau berguru padanya)
Sartane kawruhanana
(Serta belajar padanya)
Rosing janur miwah witing pari
Ruas janur juga pohon padi
Toya wijil kang saking sarira
Air yang keluar dari badanmu
Walang kayu ijo lare
Belalang kayu hijau muda
dalu dalu sun luru
Malam-malam kucari
dimen enget ampuhing dhiri
agar dapat mengingat kekuatan diri
wadung jambe mas rara
kapak pohon jambe kakak perempuan
nimas kembangipun
adinda jadi bunganya
Jroning cipta tuhu sira
Dalam hening cipta slalu bersamamu
bebek alit dade mupan wira wiri
bebek kecil jadi kesana-kemari
anandhang ro asmara
sedang jatuh cinta
Contoh tembang macapat lainnya bisa dilihat dalam artikel : Tembang Macapat, Tembang Jawa Kaya Makna