
Bayi baru lahir umumnya mengalami gumoh atau muntah setelah minum ASI/susu formula. Sebenarnya ibu tidak perlu merasa khawatir jika bayi gumoh. 80 % bayi yang berusia 1 bulan mengalami gumoh. Intensitas gumoh akan berkurag seiring dengan pertambahan usia.
Gumoh dan muntah merupakan hal yag sangat berbeda. Dikutip dari laman ibudanbalita.com, pada bayi gumoh, yang terjadi adalah seperti air yang mengalir ke bawah, bisa sedikit (seperti meludah) atau bisa juga cukup banyak, serta sifatnya pasif dan spontan. Sedangkan muntah lebih cenderung yang keluar dalam jumlah banyak dan disertai dengan kontraksi otot perut. Muntah bisa dialami oleh bayi berusia 0-2 bulan.
Mengapa setelah minum ASI bayi gumoh? Ini sebabnya;
1. Kapasitas lambung masih kecil
Lambung bayi masih kecil, bayi yang baru lahir memiliki kapasitas lambung sebesar buah ceri atau sekitar 5-7 ml. Hari ketiga kaoasitas lambung bayi enjadi sebesar kacang walnut atau sekitar 22-27 ml dan menjadi sebesar telur atau sekitar 80-150 ml ketika berumur satu bulan. Nah, melihat kapasitas lambung bayi yang masih kecil, ia tidak bisa menampung ASI/susu formula dalam jumlah berlebih. Ahasil, ia menjadi gumoh atau mengeluarkan ASI yang ia minum.
Ini gambaran kapasitas lambung bayi:

2. Posisi menyusui yang keliru
- Posisi menyusui yang keliru juga dapat mengakibakan bayi gumoh. Bila mama menyusui sambil tidur, usahakan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya supaya ASI dapat mengalir kedalam saluran pecernaan. Bila tidak masuk ke saluran pencernaan, ASI akan masuk ke saluran nafas yang mengakibatkan bayi gumoh.
- Pelekatan yang keliru juga dapat mengakibatkan ASI tidak terhidap dengan sempurna. ASI bisa masuk bersamaan dengan udara yang mengakibatkan bayi menjadi kembung. Udara yang masuk kedalam lambung dapat mengakibatkan bayi muntah.
3. Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna.
Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna juga dapat mengakibatkan bayi suka gumoh. Bayi merupakan manusia yang masih dalam tahap tumbuh, banyak organ yang belum sempurna ketika ia lahir. Maka dengan asupan gizi yang cukup, ia dapat tumbuh dan menyempurnakan organ tubuhnya.
Bagaimana mengatasi bayi gumoh?
1. Posisikan kepala bayi lebih tinggi
Abil posisi menyusui yang aman. Jika ingin menyusui sambil tidur, posisikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya. Misalnya beri bantal kepala bayi anda. Bila menyusui sambil duduk, sangga kepala bayi dengan posisi tegak.
Pelekatan juga harus sempurna, pastikan seluruh bibir bayi menutup puting susu serta daerah berwarna hitam (areola).
2. Jangan goyang-goyang atau mengayunkan bayi
Setelah menyusui, jangan ayunkan atau goyang-goyang bayi anda karena akan membuatnya mules dan muntah. Sebaiknya diamkan bayi terlebih dahulu sebelum beraktivitas.
3. Sendawakan bayi
Sehabis menyusui sebisa mungkin sendawakan bayi anda. Caranya anda bisa memegang kepala bayi, topang bayi anda dalam pelukan anda dan tepuk-tepuk punggungnya. Masih ada kemungkinan bayi gumoh meski ia telah bersendawa, tapi menyendawakan bayi tetap lebih baik mencegah gumoh.
4. Sedikit tapi sering
Melihat kapasitas lambung bayi yang masih kecil, sebaiknya mama menyusui bayi sedikit tapi sering. Terlalu banyak ASI bisa membuat bayi gumoh.
Leave a Reply