Ini 4 Masjid Di Solo Dengan Arsitektur yang Unik

Solo tidak hanya terkenal dengan makanan dan budaya tradisi yang kuat. Kota ini juga memiliki sejuta keindahan lain. Salah satunya pada sisi religi. Banyak masjid di Solo yang memiliki sejarah  dan budaya unik dengan aksitektur mengagumkan.

Jadi, selain beribadah kalian kalian bisa sekalian sekalian belajar sejarah dan budaya masjid.

Berikut masjid yang memiliki arsitektur indah dan nilai sejarah tinggi tersebut:

1. Masjid Agung Solo

masjid agung solo

Masjid di Soloini paling terkenal di Kota Solo. Letaknya berada di kawasan Keraton Kasunanan Solo. Tepatnya berada di depan Pasar Klewer Solo.

Masjid Agung yang memiliki nama lengkap Masjid Agung Keraton Surakarta atau Masjid Ageng Keraton Surakarta ini menjadi pusat syiar Islam paling tua di Solo.

Ini dibangun sebelum masa kemerdekaan oleh Keraton Surakarta Hadiningrat.

Masjid Agung Solo dibangun di atas lahan yang sangat luas, berada di depan alun-alun utara Solo.

Halaman utama masjid ini cukup luas, hingga sering digunakan oleh para pedagang cinderemata.

Masjid dibangun lengkap dengan kantor keamanan dan menara tinggi, juga terdapat maksura yang merupakan kelengkapan masjid kerajaan.

Ruang utama digunakan jamaah pria untuk beribadah.

Sedangkan jamaah perempuan beribadah di pawestren.

Masjid ini dibangun dengan sentuhan kultur Jawa yang kuat, bergaya tajug yang beratap tumpang tiga dan berpuncak mustaka (mahkota).

Sekeliling masjid ini dibuat selokan yang dulunya berfungsi untuk bersuci.

Para wali menilai masyarakat dulu belum bisa dipaksa untuk melakukan wudhu sebelum salat, sehingga mereka mengawali bersuci dengan minimal membersihkan kaki sebelum masuk masjid.

Ruang wudhu yang pun juga masih bergaya lawas-Jawa.

Baca juga : Kentalnya Tradisi Islam – Jawa dalam Grebeg Mulud

2. Masjid Darussalam

"<yoastmark

Bangunan Masjid Darussalam ini terdapat di Jalan Gatot Subroto Nomor 161 Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo.

Masjid ini merupakan bagian dari jejak masyarakat Banjar yang tinggal di Solo.

Dibangun dengan gaya arsiktektur Jawa-Sumatra dan dibangun sekitar tahun 1900-an oleh masyarakat perantauan di kampung tersebut.

Masjid Darussalam tempo dulu tak seperti bangunan sekarang.

Dulunya dibangun seperti langgar dengan anyaman bambu.

Rasyidi berkisah dahulu ketika masih menjadi langgar, bangunannya hanya berupa anyaman bambu.

Mulai 1965, ata usul salah satu pesohor di sana, bangunan masjid mulai diperbaiki.

Pembangunan Masjid Darussalam ini tak lepas dari peran serta para perantau asal Banjar yang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang emas dan berlian.

Kelompok masyarakat Banjar di sekitar masjid berencana membangun masjid dalam waktu dekat.

Masjid tersebut bakal dikonsep sebagai pusat ibadah dan perdagangan emas berlian terbesar di Solo.

Masjid ini juga dikenal dengan bubur banjar.

Setiap Ramadhan, masyarakat Banjar yang tinggal di sekitar masjid ini membuat bubur banjar raksasa dan dibagikan kepada masyarakat sekitar.

3. Masjid Fatimah Solo

Masfih Fatimah Solo/flickr.com
Masfih Fatimah Solo/flickr.com

Masjid ini terletak di kawasan perdagangan di Solo, yaitu sekitar Singosaren, Pasar Kliwon, Solo.

Masjid Fatimah dibangun dengan konsep moderen.

Bangunan masjid ini terdiri dari dua lantai.

Bangunan utama terdapat di lantai kedua, sedangkan lantai pertama biasa digunakan untuk acara seperti resepsi pernikahan.

Masjid ini sangat nyaman karena dalam ruangan full ac dan dilengkapi dengan lift.

Masjid Fatimah dibangun oleh yayasan Danar Hadi Solo, pemilik bran batik ternama Danar Hadi.

Selain nyaman untuk beribadah, Masjid Fatimah, dikenal sebagai lokasi pernikahan.

Masjid ini biasa digunakan oleh masyarakat Solo yang ingin mengucap janji suci dengan konsep privat dan Islami.

Saking terkenalnya sebagai lokasi resepsi pernikahan, masyarakat Solo yang ingin menyewa bangunan ini harus mengantre panjang, lebih dari lima bulan antrean.

Arsitektur masjid ini semakin unik dengan keberadaan Alquran raksasa seberat 200 kg bertinta emas. Serta terdapat bedug dan pembatas ruangan raksasa dengan ukiran huruf arab berwarna emas

4. Masjid Merdeka Laweyan

"<yoastmark

Masjid unik di Solo lainnya adalah Langgar Merdeka Laweyan atau Masjid Merdeka Laweyan.

Lokasinya berada di tengah-tengah Kampung Batik Laweyan, Solo.

Masjid ini disebut-sebut tertua di Solo karena dibangun pada 1546 di era kerajaan Pajang.

Masjid yang berada di pinggiran Kali Jenes ini beraksitektur Hindu-Jawa.

Meski sudah lama tidak direnovasi, masjid ini masih terlihat kokoh.

Tinggalkan komentar