Tari Bedhaya Ketawang, Makna dan Filosofinya

Situs Budaya dan Wirausaha

Tari Bedhaya Ketawang hanya ditampilkan setahun sekali, yaitu pada saat peringatan naik tahta Raja Paku Buwono. Inilah tarian paling sakral yang tersisa dalam dinasti Kerajaan Mataram. Sebuah tarian yang sering disangkut-pautkan dengan mitor Ratu Pantai Selatan; Nyai Rolo Kidul. Berdasarkan nama tari ini, kata bedhaya artinya wanita penari, sedangkan ketawang berasal dari kata tawang yang … Baca Selengkapnya

Wisata Solo, Dari Kuliner hingga Penginapan Lengkap

Wisata Solo, dari Kuliner hingga Penginapan Lengkap

Seperti Yogyakarta, wisata Solo sebenarnya juga sangat menarik. Berjuluk “Spirit of Java”, Solo menawarkan banyak tempat untuk plesiran, mulai dari wisata sejarah dan budaya, wisata belanja, ataupun wisata kuliner. Solo pun melengkapi destinasi wisatanya dengan even-even yang menarik. Dalam beberapa tahun terakhir, arus wisatawan pun mulai mengarah ke Solo. Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran … Baca Selengkapnya

Perjanjian Giyanti Membelah  Mataram Jadi Dua 

Perjanjian Giyanti Membelah Mataram Jadi Dua

Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 mengakhiri Perang Suksesi Jawa III. Perang perebutan kekuasaan ini melibatkan ayah-anak sekaligus; Pakubuwono II dan Pakubuwono III yang berhadapan dengan pasukan Pangeran Mangkubumi , Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa. Bertempat di Desa Giyanti (sekarang Desa Jantiharjo, Karanganyar, Jawa Tengah), Raja Surakarta Paku Buwono III, Pangeran Mangkubumi, dan Nicolaas … Baca Selengkapnya

Paku Buwono VI dan Strategi Dua Muka Melawan Belanda

Kisah Paku Buwono VI

Sri Susuhunan Paku Buwono VI: Wahai kawulaku, warga Nusantara. Aku rajamu, kurelakan pecahnya kepalaku dan tumpahnya darahku lewat senapan Baker Rifle dari tangan angkara penjajah Belanda demi cita-cita kemerdekaanmu…” Pangeran Diponegoro ditangkap pasukan Belanda pada 28 Maret 1830. Raja Surakarta Paku Buwono VI merasa harapannya untuk mengusir Belanda lepas sudah. Sang Raja tahu, dalam waktu … Baca Selengkapnya

Kompleks Kedhaton Keraton Surakarta

Bangsal Maligi di kompleks Kedhaton Keraton foto wikipediaorg

Kompleks Kedhaton Keraton Surakarta merupakan salah satu area inti dari seluruh bangunan keraton. Untuk memasuki area ini bisa melalui Kori Sri Manganti atau juga bisa melalui Museum Keraton. Di banyak area dalam kompleks ini tidak semua orang bisa mengakses, bahkan untuk wisatawan sendiri hanya diizinkan sampai halamannya saja. Untuk wisatawan umum, di halaman ini pengunjung … Baca Selengkapnya