Tips Memilih dot dan Botol Susu yang Aman

bahaya-memberi-susu-botol-sambil-tidur

Memilih dot memang perkara mudah, tapi ada hal-hal yang harus anda perhatikan. Dalam memilih dot, jangan terpaku pada merk favorit anda, tapi seuaikan dengan kebutuhan bayi dan tingkat kemanannya.

Perlengkapan bayi bebas dari bahan berbahaya, terlebih dalam perlengkapan menyusui yang mengalami kontak langsung dengan mulut bayi.

Produk dot bayi sangat beragam sehingga seringkali membuat ibu bingung. Nah, prinsip apa saja yang harus dipegang agar tidak salah memilih dot? Mari kita bahas.

1. Bahan dan Kualitas

Pilihlah dot dan botol susu yang terbuat dari bahan yang aman dan bebas dari BPA (Bisphenol A) atau bahan berbahaya lainnya.

Ada dua macam bahan yang digunakan dalam pembuatan dot, yakni lateks dan silikon, keduanya memiliki kelebihan masing-masing.

Dot silikon memiliki ciri yang mudah dibersihkan, tidak berbau dan tahan terhadap gigitan bayi. Bahan jenis ini tidak terlalu lentur namun lembu dimulut bayi.

Sedangkan dot lateks memiliki ciri yang lebih lentur, kenyal dan lembut dimulut bayi. Sayangnya, bahan ini meninggalkan bau bila bekas susu masih tertinggal. Bahan ini juga lebih mudah robek oleh gigitan bayi.

Dari kedua bahan diatas, anda bisa memilih produk mana yang lebih disukai bayi. Kedua bahan diatas relatif aman.

Pilihlah botol susu yang tidak mengandung BPA (bisphenol A).

Caranya anda bisa melihat pada bagian bawah botol, jika terdapa lambang #2. #4 dan #5 maka botol tersebut aman.

Selain itu anda juga bisa melihat dalam kemasan botol, produk yang baik akan mencantumkan keterangan BPA Free. Baca juga 4 bahan kimia berbahaya dalam perlengkapan bayi disini.

2. Keamanan dalam Penggunaan

Hal yang penting untuk anda perhatikan adalah kekuatan dot. Pastikan bahwa dot dapat melekat dengan kuat sehingga ketiaka bayi menggigitnya, dot tidak terlepas.

Bila dot dapat terlepas dengan mudah maka jangan dipilih. Dot terlepas dapat membuat bayi tersedak dan membahayakan bayi.

Dikutip dari laman ayahbunda.com berikut dot bayi yang baik;

Pilih dot ortodentik, yakni yang dirancang khusus agar tidak menganggu pertumbuhan gigi dan kesehatan Biasanya, ujung puting berbentuk bulat dan bagian bawah datar (rata).

Beli dot dengan panjang puting minimal 3,75 cm untuk mencegah risiko bayiAnda tersedak.

Pilih yang pegangannya berwarna mencolok atau berpendar di tempat gelap agar mudah menemukannya bila terjatuh.

Pilih yang memiliki lubang di bagian bawah dot sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi udara saat dipakai. Ini akan memperkecil risiko terjadinya ruam di sekeliling mulut atau bibir bayi.

Pilih botol susu sesuai dengan kebutuhan bayi. Telitilah terlebih dahulu range usia yang tercantum dalam botol bayi. Botol bayi yang tidak sesuai dengan usia akan menyulitkan bayi. Bayi tidak akan bisa memegang botol susunya.

3. Umur dan Tahap perkembangan Bayi

Setiap dot dan botol susu memiliki kisaran usia yang direkomendasikan, untuk itu pilihlah yang sesuai dengan usia bayi.

Perhatikan juga tahap perkembangan bayi dalam menghisap dot, misalnya, dot dengan aliran lambat untuk bayi yang baru lahir atau dot dengan aliran lebih cepat untuk bayi yang lebih besar.

Bila bayi anda masih dibawah 1 bulan, pilih dot bayi berukuran kecil. Dot bayi berukuran kecil memiliki lubang yang kecil, sesuai dengan kebutuhan bayi.

Lubang dot yang kecil tidak akan menghasilkan tetesan susu yang deras sehingga bayi tidak akan tersedak. Tetesan yang diperlukan untuk bayi baru lahir sekitar 1 tetes/detik ketika botol dalam keadaan terbalik.

Dalam memilih botol susu, anda perlu menyesuaikan dengan usia sikecil. Bila ia telah mampu memegang botol susunya sendiri, anda bisa memilih botol susu yang bisa dipegang sikecil dengan mudah.

Perhatikan warna botol susu, jika terlihat buram sebaiknya ganti botol susu bayi dengan yang baru.

4. Bentuk dan Desain Dot

Bentuk dan desain dot bayi dapat memainkan peran penting dalam kenyamanan dan kemudahan penggunaan saat menyusui dengan botol susu.

Ada banyak bentuk dan desain dot untuk bayi, setiap merek bisa saja berbeda dalam bentuk dan desainnya.

Dot biasa yang paling umum digunakan memiliki bentuk bulat atau simetris dengan ujung yang meruncing.

Bentuk ini mirip dengan puting payudara dan dapat membantu bayi menghisap dengan nyaman, dengan dot ini dapat memudahkan bayi untuk menghisap.

Ini juga bisa mempermudah untuk beralih antara menyusu pada botol susu dan menyusu langsung pada payudara.

Selain dot biasa, juga terdapat dot ortodontik yang memiliki bentuk dan dirancang khusus untuk mempromosikan posisi alami lidah dan rahang bayi.

Jenis dot ini biasanya memiliki bagian datar di bagian bawah dot untuk menyelaraskan dengan langit-langit mulut bayi. Dot ortodontik dapat membantu dalam pengembangan gigi dan rahang yang sehat.

Beberapa dot juga memiliki bentuk variabel yang dapat berubah sesuai dengan bagaimana bayi menghisap.

Dot jenis ini mungkin lebih lembut saat ditekan oleh lidah bayi atau memanjang saat ditarik oleh lidah.

Ini dapat memberikan sensasi yang lebih alami dan memberikan kebebasan yang lebih besar dalam mengontrol aliran susu.

5. Ketersediaan Suhu dan Ventilasi

Beberapa botol susu dilengkapi dengan fitur suhu yang dapat memudahkan Anda dalam memantau suhu susu yang diberikan kepada bayi.

Selain itu, pilih botol susu dengan sistem ventilasi yang baik untuk mengurangi risiko kolik atau masalah pencernaan pada bayi.

***

Pastikan cara mensterilkan botol susu aman. Baca Memilih dot merupakan pilihan kedua yang bisa anda pilih.

Pilihan pertama, anda bisa memilih sloki atau gelas minum bayi agar bayi tidak bingung puting.

Dot memang memiliki beberapa kekurangan yang berdampak ada bayi. Tapi jika memang anak anda tidak minum dari puting, anda bisa memilih dot sesuai dengan kegunaan.

Semoga bermanfaat ya mam



Tentang Anna Subekti 253 Articles
Ibu rumah tangga yang suka berbagi cerita tentang kehidupan rumah tangganya, suka curhat tentang anak-anak, suami dan kehidupan sehari-hari.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.