
Ada peribahasa yang mengatakan “mata adalah jendela dunia”, proses manusia mengenal dunia sangat dipengaruhi fungsi mata. Dengan mata manusia bisa saling berinteraksi dan berkomunikasi tanpa mengeluarkan kata-kata.
Kemampuan melihat pada bayi masih sangat terbatas, perkembangannya bertahap mengikuti gerak usia bayi. Proses pembentukan mata manusia dimulai sejak masih berada dalam kandungan. Pada usia empat minggu, anatomi mata mulai terbentuk. Anatomi mata bayi sudah lengkap ketika telah lahir, namun bayi baru lahir belum mampu melihat. Proses perkembangan penglihatan bayi perlu diimbangi dengan stimulasi yang sesuai dengan usianya. Berikut proses perkembangan penglihatan bayi dan stimulasi yang sesuai dengan usianya;
Pada Usia 0-3 Bulan
Di awal kehidupan, penglihatan bayi belum sensitif pada cahaya. Besarnya intensitas cahaya yang dibutuhkan oleh seorang bayi agar ia sadara bahwa ada cahaya adalah sekitar 50 kali lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Sehingga menyalakan lampu saat anda tertidur sangat dianjurkan.
Pada pertengahan bulan pertama kehidupan, penglihatan warna bayi mulai terbentuk. Bayi bisa mengennali beberapa warna, khususnya warna merah, kuning, orange dan hijau. Selanjutnya, pada bulan ketiga kemampuan penglihatannya mulai terbentuk. Si kecil mulai bisa melakukan koordinasi antara kedua matanya, ia juga mulai bisa fokus pada satu titik dan mengikuti cahaya serta obyek-obyek yang ada didekatnya.
Bagaimana Stimulasinya?
1. Paparan pada ruangan yang terang dengan dinding-dinding berwarna cerah.
2. Seseringmungkin meindahkan lokasi tempat tidur bayi dan menaruh mainan-maninan baru disekitarnya
3. Ajak bicara si kecil ketika anda sedang berada disekitar tempat tidurnya
4. Tetap nyalakan lampu kamar tidur untuk memberikan stimulasi visual saat bangun
Usia 4-6 Bulan
Si kecil sudah mulai dapat melihat benda-benda yang berjarak 20-25cmm dari wajahnya. Pada fase ini, fungsi penglihatan berkembang dengan sangat cepat. Dan diusia 5 bulan fungsi koordinasi antara mata-kepala-tangan mulai terbentuk dengan ditandai oleh gerakannya yang mulai mencoba mengambil benda-benda yang ada disekitarnya. Pada usia 6 bulan, penglihatan warna sudah menyerupai orang dewasa dan ketajaman penglihatan sekitar 5% dibandingkan dengan orang dewasa.
Bagaimana Stimulasinya?
1. Gantungkan benda-benda disekitar boks bayi untuk melatih koordinasi motoriknya dengan penglihatan.
2. Berikan mainan berbahan plastik atau blok kayu agar sikecil mudah meraih dan menggenggamnya.
3. Bermain dan bernyanyi bersama si kecil sambil menggoyang-goyangkan tangannya.
Usia 7-9 Bulan
Masuk usia 7 bulan, perkembangan fungsi koordinasi kontrol motorik penglihatan dan gerakan badan semakin baik. Si kecil mulai mendapatkan pemahaman yang jelas atau dept of perception melalui penglihatan, serta mulai mampu membedakan benda berdasarkaan lokasi jauh dan dekat. Pada fase ini, si kecil sudah bisa merangkak dan disinilah diperlukan koordinasi penglihatan dengan kemampuan motorik si kecil.
Bagaimana Stimulasinya?
1. Lakukan permainan ciluk ba dengan menggunakan telapak tangan
2. namai obyek-obyek yang ada disekitar si kecil untuk menambah perbendaharaan katanya.
3. Ajak si kecil merangkak untuk membantu koordinasi mata dengan gerakan badan.
Usia 10-12 Bulan
Pada fase ini, sikecil sudah dapat menggunakan penglihatan dan tangannya secara bersamaan. Ia sudah dapat menarik badannya dengan menggunakan tangannya, memegang benda dengan menggunakan jari, dapat memperkirakan jarak dengan baik serta melempar benda dengan tepat seperti yang di inginkan.
Bagaimana Stimulasinya?
Biarkan ia merangkak hingga ia sudah siap untuk berlatih berjalan, sehingga koordinasi mata dan anggota tubuh lain akan semakin baik.
Usia 12-18 Bulan
Mendekati usia 2 tahun, koordinasi mata dan gerakan si kecil telah terbentuk dengan baik. Anak menjadi senang melakukan eksploraasi ruangan untuk melihat obyek-obyek baru dan mendengar hal-hal baru. Sambil bereksplorasi si kecil juga mencoba mengingat obyek-obyek disekitar, foto-foto dalam pigura serta mulai aktif menggunakan tangannnya untuk memegang dan bermain dengan krayon.
Bagamana Stimulasinya?
1. Bermaain lempar dan tangkap bola
2. Bermain kotak susun untuk melatih koordinasi mata dan tangannya
3. Membacakan cerita untuk menstimulasi visualisasi si kecil
Be the first to comment