Tips Sukses Memberikan Finger Food untuk Bayi

Menginjak usia bayi 9 bulan, kebanyakan bayi telah mengembangkan ketrampilan motorik halus mereka. Cobalah memberikan Finger food untuk si kecil. Mereka mulai mampu melakukan gerakan mengambil potongan-potongan makanan kecil dengan tangannya sendiri.

Beberapa keterampilan bayi dalam memegang makanan membutuhkan proses yang tidak cepat, namun secara perlahan. Sebaiknya, anda lebih bersabar untuk membiarkannya berusaha sendiri agar terbiasa untuk memegang makanan tersebut.

Finger food bukan makanan yang asing lagi. Makanan ini merupakan jenis makanan bayi yang dapat dipegang sendiri oleh bayi sehingga dapat melatih kemampuan bayi.

Meski dalam tahap awal pengenalan bayi akan mengalami sedikit kesulitan, anda harus memakluminya sebagai proses belajar self regulation.

Jika akan memberikan makanan, pilihlah jenis makanan yang kecil seukuran dengan jari tangannya sehingga memudahkan bayi anda makan tanpa bantuan orang lain.

Meskipun cara ini bukan penentu asupan gizi bayi, akan tetapi fungsi utama finger food adalah untuk memberikan gizi tambahan. Oleh karena itu, sebaiknya anda lebih jeli dalam memberikannya pada bayi.

Baca juga : Kumpulan Finger Food Untuk MPASI Metode Baby Led Weaning

Tips Sukses Memberikan Finger Food untuk Bayi :

Nah, agar sukses memberikan finger food pada bayi, berikut kami ulas beberapa tips dalam memilih makanan yang sehat untuk bayi:

1. Ajak anak mengenali pola makan keluarga

Sejak dini, ajak anak anda untuk mengenali tata cara dan pola makan keluarga.

Biarkan bayi berada di dekat Anda saat mempersiapkan makanan keluarga. Anda dapat membiarkan mereka merasakan bahan-bahan makanan dengan sentuhan atau mencium aromanya.

Ini membantu bayi mengembangkan rasa ingin tahu terhadap makanan dan merasa lebih terlibat dalam proses persiapan makanan.

Anda bisa mengajak bayi duduk bersama dimeja makan agar ia paham tata cara makan dalam keluarga. Hal ini membantu mereka merasa terlibat dalam aktivitas makan bersama keluarga dan belajar dari contoh yang diberikan oleh orang dewasa.

Ketika bayi sudah cukup besar untuk makan makanan padat, berikan mereka porsi kecil dari makanan yang sama yang sedang dikonsumsi oleh keluarga.

Anda dapat memotong makanan menjadi potongan kecil atau menghaluskannya sesuai dengan kemampuan bayi.

Di meja makan, anda juga bisa mengenalkan beberapa makanan yang bisa ia genggam dengan mudah. Salah satu finger food yang sehat dan baik untuk bayi adalah buah-buahan.

Pastikan potongan buah sesuai dengan usianya. Saat memperkenalkan makanan kepada bayi, berikan mereka beragam rasa dan tekstur yang ada dalam makanan keluarga.

Ini membantu bayi terbiasa dengan variasi makanan dan meningkatkan penerimaan mereka terhadap berbagai jenis makanan.

Amati reaksi bayi terhadap makanan yang diberikan. Perhatikan makanan yang mereka sukai dan yang tidak mereka sukai.

Cara ini dapat membantu Anda dalam menyesuaikan jenis makanan yang diberikan agar sesuai dengan preferensi dan kebutuhan bayi.

Selain itu, untuk menambah daya tarik bayi, anda bisa meletakkan makanan diatas piring makan bayi yang lucu dan menarik perhatian.

2. Berikan makanan yang mudah lumer di mulut

Finger food memang sangat disarankan untuk diberikan pada bayi, namun anda harus tetap memilih makana yang mudah lumer (meleleh) di mulut bayi.

Untuk beberapa jenis sayuran, pilih sayuran yang dimasak dengan kematangan lembek dan tidak menyulitkan bayi saat mengunyah.

Pisang matang, alpukat, dan mangga matang adalah contoh buah-buahan yang lembut dan mudah dikunyah oleh bayi.

Pastikan makanan yang diberikan sesuai dengan usia bayi dan memperhatikan reaksi serta kemampuan bayi dalam mengonsumsi makanan tersebut.

Selalu awasi bayi saat mereka makan dan hindari memberikan makanan yang berpotensi mengakibatkan tersedak atau masalah keselamatan lainnya.

3. Potong makanan sesuai dengan tekstur makanan

Ketika memberikan finger food, sajikan sesuai dengan tekstur. Potong dengan potongan yang kecil-kecil hingga ukurannya bervariasi sesuai dengan tekstur makanan.

Misalnya, potongan buah apel harus lebih kecil ukurannya dari semangka agar bayi lebih mudah untuk menghancurkannya.

Potongan makanan sebaiknya memiliki ukuran yang dapat dijangkau oleh jari-jari bayi, jangan memotong terlalu besar agar dapat dengan mudah dikunyah ataupun dihisap oleh bayi.

Perhatikan bagaimana bayi bereaksi terhadap makanan yang diberikan.

Jika mereka mengalami kesulitan dalam mengunyah atau menelan, atau menunjukkan tanda-tanda tersedak, mungkin perlu memotong atau menghaluskan makanan dengan lebih kecil.

Selalu perhatikan kemampuan bayi dalam mengonsumsi makanan dan pastikan untuk memberikan makanan yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.

4. Hindari finger food yang membuat bayi tersedak

Tidak saja dari jenis makanan yang menyehatkan yang dapat menjadi pilihan orang tua kepada anaknya akan tetapi makanan yang diberikan harus memberikan kenyamanan dan tidak membuat bayi anda tersedak.

Hindari memberikan makanan yang keras, seperti wortel mentah, apel yang tidak dimasak, kacang polong mentah, atau makanan ringan yang keras seperti kerupuk atau biskuit keras. Makanan ini sulit dikunyah oleh bayi dan berisiko menyebabkan tersedak.

Jangan memberikan makanan berbutir kecil seperti kacang-kacangan, biji-bijian, atau makanan kecil lainnya yang dapat masuk ke saluran napas bayi dengan mudah.

Hindari memberikan potongan sayuran mentah atau buah-buahan keras, kismis dan buah kering lainnya, kacang tanah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Jika ingin memberikan daging atau ayam kepada bayi sebagai finger food, pastikan untuk menghancurkannya menjadi tekstur yang lembut dan mudah dikunyah. Potongan daging atau ayam yang besar atau keras dapat menyebabkan tersedak.

5. Jangan membiasakan memberikan permen

Jangan terburu-buru memaksakan porsi makanan habis semua.

Mungkin dalam beberapa kali bayi anda akan membiarkan makanan tersebut atau juga hanya memainkannya saja, peranan anda sebagai orang tua adalah mengarahkan agar bayi anda mengetahui cara makan sendiri.

Apabila bayi anda menolak, jangan sesekali memilih makanan yang tidak sehat, salah satu contohnya yang mengandung gula tinggi seperti permen atau coklat.

Coklat maupun permen pada umumnya mengandung gula tambahan yang tinggi. Memberikan gula berlebihan pada bayi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti karies gigi, obesitas, dan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

Permen umumnya tidak menyediakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Penting untuk memberikan makanan yang seimbang dan bergizi kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Tekstur pada permen umumnya keras dan lengket, ini akan meningkatkan risiko tersedak pada bayi.

Bayi belum memiliki kemampuan mengunyah dan menelan makanan dengan baik, sehingga ada risiko permen terjebak di tenggorokan atau saluran napas mereka.

Jika Anda ingin memberikan makanan manis pada bayi, cobalah memilih buah-buahan yang manis alami atau menyediakan hidangan penutup yang sehat dan rendah gula.

Tinggalkan komentar