Aneka Jenis Saluran Distribusi Produk

Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh produsen agar bisa mempertemukan produknya dengan konsumen. Selain bisa dilakukan langsung oleh produsen, mempertemukan produk dengan konsumen juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan saluran distribusi seperti pedagang besar, agen, maupun pengecer.

Menurut Kotler (1991), Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.

(baca juga : Pentingnya menentukan jalur distribusi produk)

Proses Distribusi

Proses distribusi produk dari produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya adalah :

Produsen –> Konsumen.

Merupakan saluran distribusi langsung, yakni cara distribusi yang dilakukan secara langsung dari produsen kepada konsumen tanpa menggunakan perantara.

Distribusi langsung ini bisa dilakukan dengan cara menjual barang yang dihasilkan melalui jasa titipan kilat, produsen mendatangi rumah konsumen, ataupun konsumen datang langsunng membeli ke tempat produsen.

Produsen –> Pengecer –> Konsumen.

Merupakan cara mempertemukan produk dari produsen kepada konsumen melalui para pengecer.

Dalam hal ini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pengecer, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer.

Produsen –> Pedagang Besar –> Pengecer –> Konsumen.

Saluran distribusi ini sering disebut sebagai saluran distribusi tradisional.

Produsen hanya menjual produknya dalam jumlah besar kepada pedagang besar, tidak menjual kepada pengecer.

Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

Produsen –> Agen –> Pengecer –> Konsumen.

Saluran distribusi ini menjadi satu cara dimana produsen memilih agen sebagai penyalur produknya.

Produsen tidak melakukan penjualan langsung pada konsumen maupun pengecer.

Ia menjual melalui agen penjualan yang melayani para pengecer.

Para konsumen bisa mendapatkan produk dari para pengecer.

Produsen –> Agen –> Pedagang Besar –> Pengecer –> Konsumen.

Dalam saluran distribusi ini biasa dilakukan oleh perusahaan besar yang memproduksi barang-barang yang didistribusikan dalam jangkauan wilayah yang luas.

Para produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada pengecer.

Saluran distribusi yang dilakukan secara langsung dari produsen kepada konsumen
Distribusi yang dilakukan secara langsung dari produsen kepada konsumen/pixabay.com

JIka melihat proses distribusi diatas, maka dapat diketahui terdapat tiga tipe perantara yang digunakan produsen untuk mempertemukan produknya pada konsumen.

Tiga jenis perantara tersebut diantaranya adalah :

1. Pedagang Besar (Wholesaler)

Adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran.

Barang yang di dagangkan memiliki volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak.

Dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-bisnis).

2. Pengecer (retailer)

Pengecer adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.

3. Agen,

Yang dimaksud dengan Agen merupakan perantara yang ketiga.

Menjadi Agen mempunyai perbedaan dengan ketika menjadi pedagang besar maupun pengecer.

Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya.

Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual, maka kalau agen sebaliknya.

Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar, tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.

Tinggalkan komentar