Melamar wanita Jawa untuk dijadikan pendamping hidup dalam berumah tangga memiliki beberapa tahapan yang biasanya akan dilakukan oleh keluarga calon mempelai pria.
Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk membicarakan dan memastikan kesediaan keluarga wanita yang ingin dinikahi hingga proses “tembung” atau melamar.
Secara garis besar langkah-langkah dalam melamar wanita menurut adat Jawa diantaranya adalah :
Proses Congkog
Merupakan sebuah proses dimana keluarga calon pengantin pria mengutus seorang duta/perwakilan untuk menanyakan dan mendapatkan berbagai informasi mengenai kondisi calon pengantin wanita yang akan dilamar.
Kondisi tersebut bisa berupa status perkawinan, kesiapan calon mempelai wanita, hingga hal-hal lain terkait dengan rencana melamar.
Pada proses Congkog ini keluarga calon mempelai wanita diberi kesempatan untuk menjawab kesediannya secara langsung ataupun menunggu untuk beberapa hari.
Salar
Acara Salar biasanya dilakukan ketika proses Congkog pihak duta/utusan dari keluarga mempelai pria belum mendapat jawaban dari pihak keluarga calon mempelai wanita.
Proses Salar ini bisa dilakukan oleh utusan yang sama atau berbeda dari keluarga calon mempelai pria.
Pada saat inilah keluarga pria sudah dapat kepastian apakah kedua mempelai akan dapat dipersatukan melaui jenjang pernikahan atau tidak.
Nontoni
Proses Nontoni ini merupakan pertemuan pertama antara calon mempelai pria dan wanita setelah disetujui oleh pihak mempelai wanita.
Seperti diketahui pada jaman dahulu pernikahan sering kali dilakukan tanpa proses pacaran terlebih dahulu.
Proses Nontoni ini selain mempertemukan antar calon mempelai, juga dilakukan untuk memperkenalkan kedua calon mempelai pada kedua keluarga.
Biasanya pada proses ini keluarga besar calon mempelai pria diajak untuk turut serta. Masing-masing keluarga akan dapat mempelajari kepribadian dan kondisi kedua mempelai.
Proses Nglamar
Sering disebut Lamaran ini merupakan proses dimana orang tua calon mempelai pria mengutus seseorang untuk melamar wanita sekaligus menentukan waktu yang tepat untuk melakukan upacara pernikahan.
Keempat proses diatas hanyalah langkah awal dalam proses membangun rumah tangga.
Setelah proses melamar wanita selesai, kedua belah pihak keluarga akan mempersiapkan berbagai macam acara upacara untuk meresmikan kedua pasangan agar menjadi suami-isrti.
Baca Juga : Rangkaian Upacara Adat Pengantin Jawa
Lamaran bukan berarti tanda sah pernikahan.
Pernikahan merupakan momen yang begitu didambakan semua orang. Lewat pernikahan, dua insan dipersatukan dalam satu ikatan rumah tangga.
Ada satu proses yang harus dijalan kan sebelum pernikahan terjadi. Proses tersebut adalah lamaran, yang alam Islam disebut dengan istilah khitbah