6 Tips Rekaman Vokal dengan Hasil Maksimal di Rumah

Salah satu proses rekaman yang paling krusial saat rekaman di studio rumah adalah rekaman vokal. Dalam lagu, vokal adalah titik fokus utama yang sering pendengar perhatikan pertama kali oleh pendengar.

Jika Anda melakukan perekaman vokal dengan cara yang benar dan baik, ini akan mempengaruhi pada kualitas audio yang lebih jernih, bersih, dan seimbang.

Rekaman yang baik akan dapat memastikan bahwa vokal yang Anda rekam dapat didengar dengan baik dan menghantarkan emosi dan pesan yang diinginkan oleh penyanyi melalui lagu.

Baca juga : Cara Rekaman Lagu, dari Guide Musik hingga Mixing dan Mastering

Ketika vokal terdengar jelas dan tidak terlalu teredam oleh instrumen atau efek lainnya, pendengar dapat menikmati lagu yang penyanyi nyanyikan.

Biasanya rekaman vokal yang bagus akan lebih dapat menangkap ekspresi dan emosi penyanyi dengan lebih baik.

Lantas bagaimana cara merekam vokal yang baik agar hasil maksimal?

Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

1. Memilih alat yang tepat untuk Rekaman Vokal

Mikrofon Kondensor Rode NT1-A

Setiap alat memiliki karakteristik suara yang berbeda.

Pemilihan mikrofon yang tepat dapat membantu menangkap karakteristik vokal dengan akurat dan menghasilkan rekaman yang jernih dan detail.

Beberapa mikrofon mungkin lebih cocok untuk jenis suara tertentu, jadi memilih mikrofon yang sesuai dengan vokal yang akan Anda rekam adalah penting.

Beberapa mikrofon memiliki pola penangkapan suara yang berbeda, seperti pola unidirectional, bidirectional, atau omnidirectional.

Pola mikrofon ini mempengaruhi bagaimana mikrofon menangkap suara dari sumber audio.

Misalnya, pola unidirectional (misalnya cardioid) cenderung lebih baik untuk mengurangi suara latar belakang yang tidak diinginkan.

Setidaknya ada 3 jenis mikrofon yang umumnya cocok untuk merekam vokal dengan baik:

a. Mikrofon Kondensor

Mikrofon kondensor dengan diafragma byang besar seringkali menjadi pilihan populer untuk merekam vokal.

Jenis mic ini menawarkan respons frekuensi yang luas dan sensitivitas yang tinggi, sehingga dapat menangkap detail vokal dengan baik.

Mikrofon kondensor juga sering dilengkapi dengan preamp dan power supply terintegrasi untuk menghasilkan sinyal yang kuat.

Beberapa jenis mic kondensor yang terjangkau harganya namun berkualitas baik misalnya Rode NT1-A (Harga kisaran Rp. 4,5juta), atau harga yang lebih murah lagi Anda bisa menggunakan Audio Technica at2020 (Kisaran harga Rp.2,5juta).

b. Mikrofon Dinamik

Mikrofon dinamik juga sering bisa Anda gunakan untuk merekam vokal, terutama dalam lingkungan live dan panggung.

Jenis mic ini lebih tahan terhadap kebisingan latar belakang dan dapat menangani level suara yang tinggi tanpa distorsi.

Mikrofon dinamik biasanya lebih tahan lama dan memiliki harga yang lebih terjangkau.

Ini sangat cocok untuk penggunaan live, panggung, atau saat merekam vokal dengan sifat yang lebih kuat.

Rekomendasi Mic yang bisa Anda gunakan adalah Shure SM58 (Kisaran Rp.1,5 Juta). Mikrofon ini memiliki daya tahan terhadap feedback, kasing yang kokoh, Kapsul yang ergonomis dan Kualitas suara yang bagus.

Meski banyak yang menggunakan mikrofon ini untuk live panggung, namun sebenarnya Shure SM58 juga cukup baik untuk Anda gunakan untuk rekaman vokal.

d. Mikrofon Tube

Mikrofon tube atau mikrofon tabung menggunakan tabung vakum di dalamnya untuk menghasilkan suara yang kaya dan hangat.

Jenis mic ini memberikan karakter suara yang vintage dan sering digunakan dalam rekaman vokal untuk menciptakan nuansa yang klasik.

Mikrofon tube sering digunakan dalam studio dan menghasilkan kualitas suara yang tinggi, tetapi jenis mic ini biasanya harganya lebih mahal dan memerlukan perawatan khusus.

Adapun yang agak terjangkau namum masih memiliki kualiats terbaik adalah Rode NTK (Harga kisaran Rp. 9juta).

Baca juga : 9 Alat Studio Rekaman yang Wajib Ada dalam Home Recording

2. Memperbaiki Akustik Ruangan untuk Rekaman

Memperbaiki Akustik Ruangan

Meningkatkan akustik ruangan Anda adalah kunci untuk merekam vokal yang lebih baik di rumah.

Cara yang dapat membantu untuk mengurangi pantulan suara Anda bisa menggunakan panel peredam suara, peredam suara gantung (baffling), atau penggunaan peredam pada dinding, langit-langit, dan lantai.

Material yang sering digunakan termasuk busa akustik, panel berpori, dan bahan pengendap suara lainnya.

Untuk mengurangi masalah dengan frekuensi rendah, Anda dapat menggunakan peredam suara berdensitas tinggi atau Bass Traps.

Sedangkan alat untuk mengurangi masalah dengan frekuensi mid dan High, Anda dapat menggunakan peredam Acoustic Panels.

Selanjutnya, untuk menyempurnakan frekuensi agar lebih menyebar Anda bisa menambahkan peralatan berupa Diffusers.

Eksperimen dengan penempatan mikrofon di ruangan untuk mencari posisi yang menghasilkan rekaman vokal yang lebih baik.

Hindari menempatkan mikrofon terlalu dekat dengan dinding atau sudut ruangan yang dapat memperkuat pantulan suara.

Pastikan ruangan rekaman Anda terisolasi dari kebisingan luar.

Gunakan pintu dan jendela yang kedap suara atau tambahkan material peredam suara di sekitarnya.

Kalau di tempat kami, biasanya rekaman vokal kami lakukan di malam hari.

3. Mengatasi Popping dan Sibilance

Pop Filter

Popping dan sibilance adalah dua masalah umum yang dapat terjadi saat merekam vokal.

Popping terjadi ketika suara “P” dan “B” atau yang populer sebagai plosif, bisa menciptakan suara yang sangat mengganggu pada rekaman.

Pada pengucapan kedua huruf tersebut sebagian besar mulut akan mengeluarkan hembusan udara yang kuat. Plosif ini dapat menyebabkan distorsi atau ketidaknyamanan kertika mendengar.

Cara mengatasinya:

Gunakan pop filter:

Pop filter adalah alat yang biasanya ditempatkan di depan mikrofon untuk mengurangi tekanan udara dari plosif yang dihasilkan saat mengucapkan “p” dan “b”.

Teknik pengucapan:

Mengatur posisi atau sudut pengucapan dapat membantu mengurangi dampak plosif pada mikrofon.

Cobalah untuk mengarahkan sudut pengucapan plosif lebih ke samping mikrofon (30-45°) atau menjaga jarak yang tepat dari mikrofon saat mengucapkannya.

Sibilance terjadi ketika suara “s”, “sh”, “ch”, dan “z” yang memiliki frekuensi tinggi sehingga menciptakan suara mendesis pada rekaman.

Cara mengatasinya:

Gunakan de-esser:

De-esser adalah efek audio yang dirancang khusus untuk mengurangi atau menghilangkan sibilance pada rekaman.

Ini bekerja dengan cara mengidentifikasi frekuensi sibilant dan mengurangi amplitudo pada frekuensi tersebut tanpa merusak keseluruhan rekaman vokal.

Teknik mikrofon:

Penempatan mikrofon yang tepat dapat membantu mengurangi sibilance.

Cobalah menyesuaikan sudut dan jarak mikrofon untuk menemukan posisi yang mengurangi efek sibilance.

Kadang-kadang, sedikit mengarahkan mikrofon ke samping (30-45°) atau sedikit menjauh dapat membantu mengurangi dampak sibilance.

Menutup sedikit mikrofon :

Anda bisa mensiasati menambahkan (misalnya pensil) tepat di depan mikrofon.

Ini bertujuan untuk memecah hembusan nafas agar tidak mengenai langsung pada membran mic.

Selain itu, perlu juga untuk memperhatikan teknik pengucapan yang tepat saat merekam vokal.

Mengatur posisi dan intensitas pengucapan pada konsonan yang cenderung menciptakan popping dan sibilance dapat membantu mengurangi masalah ini secara alami.

Menggunakan kombinasi pop filter, de-esser, dan teknik mikrofon yang baik dapat membantu mengatasi masalah popping dan sibilance dan menghasilkan rekaman vokal yang jernih dan nyaman Anda dengar.

4. Mengatur Jarak Mikrofon saat Rekaman Vokal

Cara Rekaman Lagu

 

Jarak antara mulut Anda dan mikrofon dapat mempengaruhi kualitas rekaman.

Untuk suara yang lebih intim dan dekat, coba dekatkan mulut Anda sekitar 15-30 cm dari mikrofon.

Jika Anda ingin suara yang lebih terbuka dan natural, jarakkan mulut Anda sedikit lebih jauh dari mikrofon, sekitar 30-60 cm.

Namun, ini bisa bervariasi tergantung pada jenis mikrofon, karakteristik vokal, dan preferensi pribadi.

Mengatur mikrofon terlalu dekat dengan mulut penyanyi dapat menghasilkan plosif seperti “p” dan “b” juga lebih mungkin menciptakan popping.

Mendekat pada mikrofon saat menyanyi sebenarnya bisa berdampak baik atau buruk, ini juga tergantung apakah jarak tersebut memang sengaja atau tidak.

Dengan pengaturan vokal yang baik, sebenarnya ini juga bisa menjadi alat yang berguna untuk menambah “kehangatan” suara.

Namun, ketika penyanyi tidak berpengalaman menggunakannya secara tidak sengaja, hal ini justru akan sangat menjengkelkan karena low end boost dapat muncul dan menghilang secara acak.

Langkah sederhana untuk mengatasi; pertama gunakan pop filter untuk memberi jarak antara mulut dan mic, kedua gunakan mic jenis omnidirectional.

5. Mengatasi Getaran Microfon saat Rekaman Vokal

Getaran pada mikrofon dapat menjadi masalah yang mengganggu dalam rekaman vokal. Getaran tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti guncangan meja, sentuhan mikrofon, atau getaran yang ditransmisikan melalui lantai atau dinding. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi getaran pada mikrofon: Gunakan shock mount atau penyumbat getaran: Shock mount adalah aksesori yang dirancang khusus untuk mengisolasi mikrofon dari getaran dan guncangan. Shock mount biasanya terdiri dari suspensi elastis yang menggantung mikrofon di dalam kerangka yang menyerap guncangan. Dengan menggunakan shock mount, getaran dari permukaan yang terguncang atau sentuhan langsung pada mikrofon dapat dikurangi secara signifikan. Stabilkan mikrofon: Pastikan mikrofon terpasang dengan aman dan stabil pada stand mikrofon. Pastikan juga koneksi antara mikrofon dan stand tetap kuat dan tidak longgar. Jika diperlukan, gunakan bantalan atau tali pengikat untuk menstabilkan mikrofon dengan lebih baik. Gunakan mikrofon dengan pola penangkapan suara yang lebih sempit: Mikrofon dengan pola penangkapan suara yang lebih sempit, seperti pola cardioid atau supercardioid, dapat membantu mengurangi penangkapan getaran yang berasal dari arah samping atau belakang mikrofon. Dengan mengarahkan mikrofon ke sumber suara utama dan menghindari getaran lainnya, Anda dapat mengurangi kemungkinan getaran terdengar dalam rekaman. Perhatikan lingkungan rekaman: Periksa lingkungan sekitar ruangan rekaman untuk memastikan tidak ada sumber getaran yang dapat mempengaruhi mikrofon. Pastikan bahwa meja, dinding, atau lantai tempat mikrofon ditempatkan tidak terkena getaran yang signifikan. Anda juga dapat memasang isolasi akustik atau peredam suara di sekitar mikrofon untuk mengurangi transfer getaran dari luar. Gunakan pengeditan dan pemrosesan pasca-rekaman: Jika masih ada sedikit getaran yang terdengar pada rekaman, Anda dapat menggunakan alat pengeditan audio untuk memperbaiki masalah tersebut. Beberapa alat pengeditan audio menyediakan fitur penghapusan getaran atau pengurangan getaran yang dapat membantu memperbaiki rekaman.

Getaran pada mikrofon dapat menjadi masalah yang mengganggu dalam rekaman vokal.

Getaran tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti guncangan meja, sentuhan mikrofon, atau getaran yang ditransmisikan melalui lantai atau dinding.

Gunakan shock mount untuk mengisolasi mikrofon dari getaran dan guncangan.

Shock mount biasanya terdiri dari suspensi elastis yang menggantung mikrofon di dalam kerangka yang menyerap guncangan.

Dengan menggunakan shock mount, getaran ataupun sentuhan langsung pada mikrofon dapat Anda kurangi secara signifikan.

Pastikan mikrofon terpasang dengan aman dan stabil pada stand mikrofon.

Pastikan juga koneksi antara mikrofon dan stand tetap kuat dan tidak longgar.

Periksa lingkungan sekitar ruangan rekaman untuk memastikan tidak ada sumber getaran yang dapat mempengaruhi mikrofon.

Pastikan bahwa meja, dinding, atau lantai tempat mikrofon telah Anda tempatkan secara baik sehingga tidak menimbulkan getaran yang signifikan.

Ingatkan penyayi untuk tidak melakukan hentakan-hentakan kaki pada saat menyanyi.

Jika masih ada sedikit getaran yang terdengar pada rekaman, Anda dapat menggunakan alat pengeditan audio untuk memperbaiki masalah tersebut.

Beberapa alat pengeditan audio menyediakan fitur penghapusan getaran atau pengurangan getaran yang dapat membantu memperbaiki rekaman.

6. Posisi Penyanyi saat Rekaman Vokal

membutuhkan ketekunan dan konsistensi

Pilihan posisi yang baik saat merekam vokal dapat membantu Anda mencapai kualitas rekaman yang optimal.

Banyak penyanyi memilih untuk merekam vokal dalam posisi berdiri.

Berdiri bisa memberi Anda kebebasan pada tubuh untuk bergerak dan meningkatkan energi maupun ekspresi vokal.

Pastikan Anda berdiri dengan tegak, dengan kaki selebar bahu untuk menjaga keseimbangan.

Jika Anda membutuhkan stabilisasi lebih besar, Anda dapat merekam vokal dalam posisi duduk.

Pastikan Anda duduk dengan postur yang baik, dengan punggung tegak dan bahu rileks.

Anda juga dapat menggunakan kursi yang memiliki dukungan punggung yang baik untuk kenyamanan ekstra.

Baca juga : Cara Menjadi Penyanyi Terkenal di Era Digital, Siap-siap Meroket

Beberapa penyanyi merasa nyaman merekam vokal dengan posisi tubuh miring atau condong sedikit.

Ini dapat membantu memperoleh resonansi yang lebih baik dan mengurangi tekanan pada pita suara.

Cobalah miringkan tubuh Anda sedikit ke arah mikrofon saat merekam untuk melihat apakah ini meningkatkan kualitas suara Anda.

Pastikan Anda mengarahkan pandangan Anda ke mikrofon saat merekam.

Ini membantu menjaga kualitas suara dan fokus vokal. Juga, cobalah untuk tetap rileks dan alami dalam gerakan mata dan kepala Anda.

Selain itu, setiap penyanyi memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda-beda.

Penting untuk mencoba dan menyesuaikan posisi yang nyaman dan menghasilkan suara terbaik untuk Anda.

Percayalah pada pendengaran Anda sendiri dan eksplorasilah berbagai posisi untuk menemukan yang paling cocok dengan karakter vokal Anda.

Baca juga : Industri Musik: 17 Contoh Bisnis Kreatif yang Bisa Kamu Coba

Referensi : ehomerecordingstudio.com