Pesona Wisata Kawah Ijen

Kawah Ijen di perbatasan Situbondo-Banyuwangi, Jawa Timur, adalah salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi. Wisata Kawah Ijen adalah wisata alam, jadi jika Anda suka petualangan, wisata Kawah Ijen tempat yang cocok.

Namanya juga wisata petualang, maka untuk mencapai Kawah Ijen ini wisatawan harus berjalan kaki sejauh sekitar tiga kilometer dari pos akhir Paltuding melintasi jalan setapak berpasir. Jalan menanjak dengan kemiringan rata rata 25-30 derajat, membuat nafas seakan mau putus. Dari Pos Paltuding menuju Pos Bunder (pos penimbangan belerang), jarak kurang lebih 2 km. Hampir semua kondisi jalan menanjak.

Setelah melewati Pos Bunder, barulah kondisi jalan agak mendingan karena lumayan landai. Dari Pos Bunder ke bibir kawah, jarak masih kurang lebih 1 km lagi. Paling tidak, dibutuhkan waktu sekitar jam untuk mencapai Kawah Ijen. Di perjalanan, sesekali Anda akan berpapasan dengan para penambang belerang yang mengangkut belerang di pundaknya.

Perjalan menuju puncak Kawah Ijen memang cukup melelahkan. Namun, begitu sampai puncak,  segala rasa lelah dan penat akan ditebus dengan keindahan kawah berwarna hijau toska dengan langit cerah kebiruan serta kawasan hutan yang asri.

Blue fire

Namun, salah satu keindahan Kawah Ijen yang lain adalah munculnya blue fire atau api biru di sekitar kawah. Tak heran jika Kawah Ijen masuk dalam daftar tempat wisata yang wajib dikunjungi. Namun, Anda  harus menuruni kawah sejauh kurang lebih 800 m untuk mendapatkan foto blue fire terbaik.

Blue fire adalah api abadi yang keluar dari sumber belerang panas di bagian bawah Kawah Ijen. Blue fire ini juga yang menyebabkan munculnya asap tebal jika terhirup akan membahayakan pernafasan sehingga wisatawan harus mengenakan masker.

Api biru ini hanya bisa dilihat pada pagi buta karena begitu muncul cahaya matahari, blue fire akan menghilang. Waktu terbaik untuk dapat melihat blue fire adalah pukul 4 pagi.

Kawah Ijen sendiri sangat populer di kalangan wisatawan lokal maupun asing . Selain blue fire yang terkenal, pemandangan matahari terbit di puncak gunung juga sangat menawan.

Untuk masuk ke kawasan wisata Kawah Ijen dikenakan tiket masuk Rp 2.000 bagi wisatawan lokal, dan Rp 15.000 bagi wisatawan asing.

Tips wisata ke Kawah Ijen

Transportasi

Transportasi dari  Surabaya atau Denpasar, Bali bisa melalui jalan darat menuju kota Bondowoso. Perkiraan perjalanan dari Surabaya ke Bondowoso  sekitar tujuh jam menggunakan angkutan umum bus dengan ongkos  Rp 50.000. Sedangkan dari Denpasar ke Banyuwangi sekitar empat jam dengan bus umum.

Dari Bondowoso atau Banyuwangi ke pos akhir Paltuding bisa ditempuh tiga jam dengan menyewa mobil jip adventure karena melalui jalan yang banyak  rusak.

Apabila dengan cara backpacker ke Gunung Ijen dari Terminal Bondowoso ada angkutan desa ke Kecamatan Sempol  dengan ongkos Rp 15.000. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan ojek ke pos Paltuding dengan biaya sekitar Rp 40.000.

Sedangkan dari Banyuwangi Anda harus naik angkutan desa  dengan ongkos Rp 10.000 ke Kecamatan Licin dulu kemudian perjalanan bisa dilanjutkan dengan menumpang truk pengangkut belerang  ke pos Paltuding hanya dengan ongkos Rp 5.000 per orang

Penginapan

Di pos akhir Paltuding  ada penginapan sederhana yang dikelola Departemen Kehutanan berupa kamar seharga Rp 100.000 per malam atau vila dengan tiga kamar seharga Rp 500.000 per malam. Dari sini Anda tinggal naik ke kawah Gunung Ijen menunggu waktu pagi hari.

Apabila Anda ingin lebih nyaman menginap di guest house milik PTP  bisa memilih menginap di Perkebunan Belawan dan Jampit dengan harga mulai Rp 135.000 per kamar per malam. Tapi dari dua perkebunan ini Anda harus menyewa kendaraan menuju ke pos Paltuding sejauh enam kilometer untuk keperluan mendaki gunung.

Waktu terbaik

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Gunung Ijen adalah di musim kemarau pada bulan Juli sampai September. Pada musim hujan sangat bahaya untuk mendaki karena jalanannya licin.

Saat terbaik untuk mendaki gunung pukul 05.000 sampai 06.00 WIB karena di pagi hari matahari belum bersinar terik dan lama perjalanan untuk naik dan turun gunung sekitar empat jam bagi pejalan santai. Pemandangan di pagi hari juga lebih indah karena banyak kabut yang menyelumuti gunung dan uap belerang belum berbau.

Jangan lupa membawa jaket tebal, topi, syal leher dan sepatu kets untuk perlengkapan naik gunung. Senter juga diperlukan jika Anda ingin berangkat saat subuh ke kawahnya.

Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.

Baca Juga : Pesona Matahari Terbit dan Kalderia Bromo

Tinggalkan komentar