Panduan Menyusui Bayi Baru Lahir / New Born

Menyusui bayi baru lahir pada prinsipnya harus sesuai degan kehendak bayi. Namun, dalam beberapa kasus ada hal-hal yang harus diperhatikan. Berikut panduan menyusui bayi baru lahir:

Kebutuhan ASI bayi dibedakan berdasarkan usianya.

1. Bayi 0-6 bulan.

Pada periode ini, bayi dapat diberikan ASI eksklusif tanpa makanan lainnya.

Kebutuhan ASI bayi 1 bulan sekitar 8-12 kali pemberian ASI setiap harinya.

Dalam periode berikutnya, yakni 3-6 bulan, jumlah pemberian ASI turun menjadi sekitar 6-8 kali setiap harinya.

Namun, bayi bisa menampung lebih banyak ASI, tepatnya sekitar 177-236 ml ASI per sekali makan.

2. Bayi 6-8 bulan

Pada saat bayi berusia 6 bulan, selain kebutuhan ASI, bayi juga sudah dapat diberikan makanan pendamping ASI (MPASI), seperti sereal atau bubur bayi, khususnya yang dilengkapi zat besi.

ASI dapat dicampurkan ke dalam 1-2 sendok makan bubur bayi.

Mulai dengan pemberian satu kali bubur bayi sehari dan sisanya ASI. Setelah bayi terbiasa, pemberian sereal dapat ditingkatkan hingga 2 kali sehari.

Lebih detailnya, bunda bisa melihat daftar kebutuhan ASI bayi sesuai tahapan usia berikut ini:

  • Bayi usia 1 hari : 7 ml (1 sendok teh) ASI dalam sekali minum
  • Bayi usia 2 hari : 14 ml (2 sendok teh) ASI dalam sekali minum
  • Bayi usia 3 hari : 25-38 ml (3-4 sendok makan) ASI dalam sekali minum
  • Bayi usia 1 minggu : 45-60 ml ASI dalam sekali minum
  • Bayi usia 1 bulan : 80-150 ml ASI dalam sekali minum
  • Bayi usia 6 bulan : 720 ml ASI per hari
  • Bayi usia 1 tahun : 550 ml ASI per hari

Frekuensi menyusui bayi baru lahir

Frekuensi menyusui bayi baru lahir

Pada dasarnya, tidak ada patokan bayi harus menyusui berapa kali dalam sehari. Menyusui bayi baru lahir bisa sesuai dengan kehendak bayi.

Umumnya, bayi butuh menyusu antara 8-12 kali sehari atau setiap 1-3 jam.

Volume lambung bayi masih sangat kecil sehinga sebisa mungkin tidak menyusu sering. Berbeda dengan bayi kuning, bayi kuning membutuhkan menyusu lebih sering agar menurunkan kadar bilirubinnya.

Sebenarnya tidak ada keharusan bayi ASIX harus menyusu setiap 3 jam sekali.

Anda bisa menyusui sesuai dengan kehendak bayi.

Kapasitas lambung bayi yang masih kecil dan kebutuhan nutrisi bayi yang cukup banyak membuat lambung bayi lebih cepat kosong.

Ini bisa diasumsika bahwa bayi baru lahir butuh menyusu sekitar setiap 3 jam. Ada beberapa alasan lain mengapa menyusui bayi dalam kurun wakti setiap 3 jam menjadi penting. Berikut beberapa alasannya:

  1. Memantapkan proses menyusui

Menyusui hari-hari pertama tentu tidak bisa langsung sempurna. Ibu dan bayi perlu belajar lebih untuk memantapkan proses menyusui.

Terlebih lagi jika ibu baru pertama kali mengalami persalinan dan menyusui.

Dengan menyusui sesering mungkin, ibu dan bayi punya banyak kesempatan memantapkan proses menyusui. Proses pemantapan ini berupa;

    • Bagaimana menyusui dengan pelekatan yang tepat? (baca juga: cara menyusui dengan pelekatan tepat).
    • Bagaimana ciri-ciri bayi yang merasa lapar atau haus?
    • Bagaimana posisi yang paling nyaman untuk ibu dan bayi?
    • Bagaimana ciri-ciri bayi mendapatkan cukup cairan?
  1. Mengurangi potensi bengkak pada p4yudara

Pada hari-hari awal kehidupan bayi, p4yudara ibu seringkali berpotensi bengkak karena pada periode ini kolustrum berubah menjadi ASI transisi dan ASI matang.

Dengan mengosongkan p4yudara sesring mungkin, maka potensi bengkak pda p4yudara dapat berkurang.

  1. Mengurangi potensi bayi kuning

Bayi kuning membutuhkan banyak cairan, utamanya ASI untuk menurunkan kadar bilirubinnya.

Semakin sering menyusui maka potensi kuning (jaundice) akan berkurang.

Bayi kuning cenderung lebih sering tidur dan mengantuk.jika dalam waktu 4 jam mereka masih tidur, bangunkan untuk menyusu.

  1. Memperlancar ASI

Prinsip produksi ASI adalah produce by demand, artinya diproduksi berdasarkan permintaan.

Semakin banyak ASI dipompa atau dihisap sikecil, maka produksinya juga semakin banyak.

  1. Membantu proses transisi bayi

Proses persalinan merupakan peristiwa besar bagi ibu dan bayi.

Bayi juga dapat mengalami stres karena tubuhnya mengalami fase yang menguras tenaga.

Proses menyusui dapat membantu bayi menjalani proses transisi dari kehidupan rahim yang tenag ke kehidupan dunia.

Pelukan dan dekapan seorang ibu, sentuhan kulit ibu dengan kulit bayi dapat membuat bayi merasa lebih tenang dan nyaman.

Put1ng ibu merupakan salah satu hal yang paling dekat dengan bayi setelah ia lahir.

  1. Meningkatkan berat badan bayi dengan cepat

Menyusui sesringmungkin juga menjadi cara paling efektif meningkatkan berat badan bayi.

Biasanya, awal kehalira bayi kehilangan berat badannya sebesar 7% dari berat lahirnya.

  1. Bayi Growth spurts

Pada hari ke 7 hingga ke 10 6, minggu ke 2-ke 3 dan minggu ke 4 sampai minggu ke kehidupan bayi, bayi mengalami growth spurts atau fase percepatan tumbuh.

Fase percepatan tumbuh merupakan fase dimana bayi tumbuh dengan sangat cepat dan selalu ingin menyusu.

Menyusui sesering mungkin dapat memenuhi kebutuhan bayi yang perlu menyusu lebih sering saat growth spurts.

Pola menyusui bayi setiap 3 jam sekali biasanya dapat terjadi sampai minggu ke 6 usia bayi.

Setelahnya, biasanya frekuensi menyusu bayi lebih stabil, suplay and demand juga sudah mulai seimbang. Untuk memastikan bahwa bayi mendapat cukup cairan, amati frekuensi BAK bayi.

Bayi yang mendapatkan cukup cairan akan buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

baca juga: pola BAK dan BAB menjadi tanda kecukupan cairan

Tanda-tanda bayi mulai lapar

Tanda-tanda bayi mulai lapar

Bayi belum mampu berbicara, namun gerak tubuhnya sudah mampu berbahasa.

Jika ia lapar, ia memberikan tanda-tandanya. Mama harus lebih jeli melihat tanda-tanda bayi.

Jangan menunggu bayi sampai menangis karena membiasakan bayi menangis karena lapar berdampak kurang baik untuk pertumbuhan psikologinya.

baca juga: mengapa bayi sering menangis dan cara mengatasinya

Berikut beberapa tanda-tanda saat bayi mulai lapar:

  1. Saat bayi tidur, ia mulai membuka mata dan terbangun
  2. Ia mulai bersuara perlahan
  3. Mouthing, bayi mulai menggerakkan mulutnya seolah mencari put1ng. Ia kadang juga mengeluarkan lidah dan menjilati bibirnya.
  4. Bayi mulai memasukkan tangan kedalam mulut
  5. Menangis. Menangis merupakan tanda paling akhir bagi bayi saat ia tidak mendapat ASI. Tangisan bayi saat merasa lapar memiliki intensitas yang cenderung meningkat, semakin lama semakin keras.

Cara membangunkan bayi untuk menyusu:

Bayi baru lahir biasanya menghabiskan banyak waktu untuk tidur. Ia bisa tidur selama 6 jam sekali tidur.

Jika bayi tidur terlalu lama, bangunkan bayi untuk menyusu. Begini cara membangunkan bayi baru lahir:

  • Olesi bibir bayi dengan ASI anda
  • Tempelkan put1ng anda ada bibir bayi
  • Buka selimut bayi
  • Jika bayi masih tidak mau bangun, gelitiki telapak kaki bayi
  • Anda juga bisa mengelus-elus hidung bayi
  • Jika perlu, buka pakaian bayi dan selimuti skin to skin untuk meningkatkan bonding ibu dan bayi.

Posisi menyusui

Mengatur posisi menyusui juga menentukan keberhasilan menyusui

Mengatur posisi menyusui juga menentukan keberhasilan menyusui. Untuk posisi yang tidak tepat dapat membuat bayi tidak nyaman sehingga tidak mau menyusu secara maksimal.

Banyak posisi menyusui yang dapat dicoba, namun kuncinya ada empat poin, berikut kuncinya:

  1. Kepala dan tubuh bayi harus berada dalam satu garis lurus
  2. Tubuh bayi dapat didekap dengan tubuh ibu hingga menempel. Jika anda menyusui dengan posisi tidur, perut bayi harus menempel pada perut ibu.
  3. Seluruh tubuh bayi ditopang tangan ibu. Jangan hanya kepala dan bahu yang ditopang.
  4. Usahakan bayi menghadap pada p4yudara ibu. Hidung bayi menghadap put1ng.

Tanda-tanda bayi menyusu dengan baik:

Bayi yang menyusu dengan baik memiliki beberapa tanda berikut:

  • Pelekatan dalam menyusui tepat.
  • Ibu bisa mendengar bayi sedang menelan ASI
  • P4yudara terasa lebih empuk setelah menyusui
  • Bayi terlihat sedang menghisap p4yudara
  • Ibu merasakan LDR (Let Down Reflex).

Durasi menyusui bayi baru lahir

Bayi baru lahir maupun bayi yang telah berumur beberapa bulan biasanya menyusu dalam kurun waktu 20-45 menit.

Pastikan bayi anda menyusu pada satu p4yudara hingga kosong.

Jika bayi masih lapar bisa tawarkan p4yudara satunya. Pasalnya, p4yudara yang telah kosong justru mengandung banyak lemak yang penting untuk bayi.

Biasanya, pada awal kelahiran, bayi baru lahir cenderung menghabiskan lebih banyak waktu saat menyusui.

Hal ini karena pada awalnya, ASI yang keluar adalah kolostrum yang sangat kaya nutrisi dan membantu dalam melindungi bayi dari infeksi.

Seiring pertumbuhan dan perkembangan bayi, durasi menyusui biasanya akan bervariasi.

Bayi yang tumbuh dengan baik dan memperoleh berat badan yang cukup umumnya akan memiliki sesi menyusui yang lebih pendek, kisaran 5 hingga 15 menit di setiap p4yudara.

Ini karena bayi yang efisien dalam menyusu dan mampu mendapatkan ASI dengan cepat.

Ciri-ciri bayi yang kenyang:

Ciri-ciri bayi yang kenyang

  1. Bayi melepaskan hisapan pada p4yudara. Setelah bayi merasa kenyang, mereka cenderung melepaskan put1ng susu dengan sendirinya. Mereka mungkin mulai melonggarkan cengkraman mereka pada put1ng susu atau secara aktif melepaskannya dari mulut mereka.
  2. Sikap santai dan puas. Bayi yang kenyang cenderung menjadi santai dan puas setelah menyusu. Mereka mungkin terlihat tenang, rileks, dan tidak gelisah. Ekspresi wajah mereka bisa menjadi lebih tenang dan bahagia.
  3. Mengurangi aktivitas mereka setelah menyusu, bayi akan merasa mengantuk atau malah tertidur.
  4. Bayi nampak sangat relaks, tangan dan bahu mulai relaks.

Penting untuk diingat bahwa setiap bayi adalah unik, dan ciri-ciri ini dapat bervariasi sedikit dari bayi ke bayi.

Hal terpenting adalah memperhatikan respons bayi Anda dan memahami pola perilaku mereka untuk mengidentifikasi apakah mereka telah kenyang setelah menyusu.

Bayi gumoh

Gumoh pada bayi adalah hal yang umum dan tidak perlu dikhawatirkan, terutama jika bayi tumbuh dengan baik dan tidak ada tanda-tanda masalah kesehatan lainnya.

Gumoh pada bayi seringkali disebabkan oleh refluks gastroesofageal, yaitu kondisi di mana isi perut (termasuk ASI atau susu formula) naik kembali ke kerongkongan.

Hal ini terjadi karena katup antara kerongkongan dan perut yang belum sepenuhnya berkembang atau belum kuat.

Refluks GER umum terjadi pada bayi dan biasanya membaik seiring dengan waktu ketika sistem pencernaan mereka semakin matang.

Bayi seringkali mengalami gumoh biasanya akan terjadi sampai ia berusia 4 bulan.

Semakin bertambah usia, semakin berkurang intensitas gumohnya.

Selengkapnya mengenai penyebab bayi gumoh dan cara mengatasinya dapat dibaca disini.

Perawatan p4yudara dan put1ng

Pada masa awal menyusui, ibu seringkali mengalami p4yudara bengkak dan put1ng lecet. Berikut beberapa cara mengatasinya:

  1. Pastikan pelekatan sudah benar
  2. Oleskan ASI pada put1ng sebelum dan sesudah menyusui
  3. Pastikan bayi anda menyusu sesering mungkin
  4. Perah ASI jika p4yudara terasa kencang namun bayi belum mau menyusu
  5. Jangan membersihkan put1ng susu dengan sabun
  6. Hindari penggunaan bra yang ketat
  7. Hindari gesekan atau tekanan berlebihan
  8. Jaga kelembapan untuk mencegah kekeringan

Jika p4yudara anda bengkak, kompres p4yudara dengan handuk yang telah dibasahi air hangat sebelum menyusui. Kompres kembali dengan air dingin jika sudah selesai menyusui.

Hisapan bayi merupakan cara paling efektif mengurangi bengkak p4yudara, jadi sesering mungkin menyusui.

Tinggalkan komentar