Pengembangan Diri

Memulai Usaha dengan Modal Kecil. Ini yang Harus Dilakukan

Bagi seorang yang ingin menekuni dunia bisnis, memulai usaha dengan modal kecil bisa menjadi satu langkah untuk bisa memiliki usaha yang besar.

Dari bisnis kecil ini, jika bisa dikelola dengan baik maka lambat laun akan dapat berkembang sesuai yang diharapkan.

Minimnya pengalaman dan pengetahuan tentang bisnis, seringkali juga menjadi kendala utama untuk bisa menjadi majikan bagi diri sendiri.

Meski demikian, seiring berjalannya waktu, dengan keberanian untuk terus mencoba, berbagai kendala akan dapat teratasi dengan baik.

Mengelola usaha agar dapat selalu berkembang memang membutuhkan berbagai strategi jitu dengan didukung oleh pengelolaan usaha yang baik.

Strategi dan pengelolaan yang baik ini bisa dimulai sejak gagasan usaha tersebut muncul.

Persiapan dalam memulai usaha baru

Memulai usaha pada dasarnya adalah upaya untuk memulai mengelola kepentingan pribadi dengan cara memenuhi kepentingan orang lain yang ada.

Dalam hal ini kepentingan pribadi bisa berupa keinginan mendapatkan uang, sedangkan kepentingan orang lain adalah mendapatkan produk yang sesuai dengan keinginannya.

Semakin besar kebutuhan orang lain terhadap produk yang ditawarkan, maka semakin baik pula usaha kecil tersebut didirikan.

Untuk itulah, sebelum mendirikan usaha kecil ada baiknya melakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan para calon konsumen.

Secara rinci, berikut ini kami sajikan 7 kunci sukses untuk memulai usaha dengan modal pas-pasan :

1.Temukan ide bisnis

Menemukan ide bisnis Mendirikan Usaha Kecil

Menemukan ide bisnis/Ilustrasi

Mendapatkan ide bisnis merupakan satu langkah awal yang harus dilakukan untuk dapat memulai usaha.

Ide bisnis ini bisa didapatkan dari mana saja, mulai dari media masa atau surat kabar, melihat pameran usaha, berbincang dengan orang lain, dan lain sebagainya.

Cara sederhana untuk mendapatkan ide bisnis misalnya dengan melihat produk apa saja yang saat ini sudah ada, kemudian buatlah produk yang bisa melengkapi atau menyempurnakan dari produk yang sudah ada tersebut.

Baca juga : 7 Cara Ampuh Mendapatkan Ide Bisnis

Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan agar ide bisnis tersebut bisa disebut sebagai ide bisnis yag baik.

Beberapa faktor tersebut diantarnya; ada produk yang dijual, ada pasarnya, bisa diproduksi Karena ada alat dan SDMnya, serta tersedia bahan baku untuk membuatnya.

Baca juga : Jangan Salah Pilih, Ini Ciri Peluang Bisnis Yang Bagus

2.Miliki hasrat tinggi dalam memulai usaha

Miliki hasrat tinggi dalam mendirikan usaha kecil

Miliki hasrat tinggi dalam mendirikan usaha kecil/Ilustrasi

Hasrat atau passion merupakan hal penting untuk dimiliki oleh seorang wirausaha.

Dengan hasrat tinggi inilah pengusaha akan mendapatkan energi untuk menjalankan bisnisnya secara berkesinambungan.

Ada banyak sebab kenapa seseorang bisa memiliki hasrat tinggi dalam usaha.

Beberapa sebab ini misalnya karena memang usaha tersebut memiliki prospek keuntungan yang besar.

Bisa karena bagian dari hobi yang sudah dilakukan sehari-hari, atau karena adanya keinginan untuk meraih cita-cita seperti membangun rumah, naik haji, atau harapan untuk bisa merdeka secara finansial.

baca juga : Ingin Merdeka Secara Finansial? Ikuti 7 Langkah Ini

Usaha yang dijalankan dengan penuh hasrat, biasanya akan memiliki hasil yang lebih maksimal.

Kekuatan yang terlahir dari dalam diri sendiri ini bisa menjadi semacam “api” untuk terus memajukan usaha.

Hasrat bisa menjadi kekuatan saat usaha mengalami berbagai kendala, ia bisa membangkitkan ketika terjatuh dan menjaga semangat untuk selalu bekerja dengan sungguh-sungguh.

Segala sesuatu tergantung dari niat, begitupun dengan harapan untuk bisa menjadi pengusaha sukses.

Anda akan menjadi apa yang Anda pikirkan, itu jika memiliki niat yang kuat.

Keyakinan akan terwujudnya harapan di masa yang akan datang, bisa menjadi modal terbesar dalam merintis usaha.

Niat dan keyakinan ini penting.

Menjalani kehidupan sebaga wiraswasta akan selalu muncul berbagai kendala dan permasalahan yang harus dihadapi dengan secantik mungkin.

Saat terjatuh akan banyak orang pergi, tak peduli, saat sukses akan banyak orang mencari.

Untuk itulah sebagai pengusaha harus kuat sejak dalam niat, “Bersatu teguh, Sendiri tetap tangguh”.

3.Buat Rencana Usaha dengan matang

Ide yang baik dan hasrat yang tinggi belumlah cukup untuk bisa mendirikan usaha agar dapat berjalan dengan sukses.

Salah satu syarat yang tidak kalah penting adalah dengan membuat perencanaan usaha secara matang, meski secara sederhana.

Rencana usaha atau yang sering disebut sebagai business plan ini merupakan dokumen tertulis yang dibuat sebagai acuan dalam menjalankan usaha.

Rencana usaha selain berfungsi sebagai acuan untuk menjalankan usaha, juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mencari pemodal dan melakukan berbagai kerjasama dengan banyak pihak.

Dengan membuat rencana usaha yang matang maka akan semakin jelas gambaran usaha yang akan dilaksanakan.

Gagal dalam membuat rencana berarti merencanakan kegagalan.

Buatlah rencana bisnis yang realistis, kongkrit, spesifik, dan terukur.

Hal ini bertujuan agar apa yang direncanakan benar-benar bisa terlaksana sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Perencanaan usaha disini bisa berupa rencana produk/jasa yang akan dijual, target pasar, sisitem produksi, manajerial usaha, dan target-target yang harus dicapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Ide bisnis memang banyak, namun dalam perencanaan usaha sesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas yang Anda miliki. Jangan terlalu memaksakan mengerjakan sesuatu yang anda sendiri tidak mengetahui atau pahami.

Lihatlah potensi diri, kembangkan, dan uang-kan.

4.Lakukan diskusi dengan calon konsumen

Lakukan diskusi dengan calon konsumen sebelum mendirikan usaha kecil

Lakukan diskusi dengan calon konsumen /Ilustrasi

Ketika semua gagasan usaha sudah tersusun dalam rencana bisnis, ada baiknya juga melakukan diskusi dengan calon konsumen.

Tanyakan tentang produk-produk yang akan dibuat, manfaatnya bagi mereka, kesesuaian harganya, dan lain sebagainya.

Melakukan diskusi produk dengan calon konsumen memang perlu, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peluang yang ada di pasaran dan potensi keuntungan di dalamnya.

Untuk itulah dengarkan apapun tanggapan mereka. Setelah itu sempurnakan rencana bisnis yang telah dibuat.

5.Berikan bukti, bukan hanya janji

Dalam mendirikan usaha kecil, jangan takut memberikan sampel produk secara gratis

Dalam mendirikan usaha kecil, jangan takut memberikan sampel produk/Ilustrasi

Setelah dilakukan penyempurnaan rencana bisnis, langkah selanjutnya adalah membuat sample produk yang kemudian dapat diuji di pasaran.

Pengujian ini dapat diterapkan pada beberapa calon konsumen potensial dan kembali tangkap apa komentar mereka.

Untuk tahap awal dalam mendirikan usaha, jangan takut memberikan sampel produk secara gratis pada calon konsumen.

Dengan memberikan produk gratis tersebut, diharapkan setidaknya 50%nya akan bisa menjadi pelanggan setia nantinya.

Komentar berupa pujian, cacian, ataupun kritik dari calon konsumen adalah informasi yang berharga bagi wirausahawan.

Untuk itu terbukalah terhadap berbagai masukan yang diberikan orang lain, jadilah pendengar yang baik. Ambil masukan yang positif, jika perlu lakukan sedikit perubahan agar produk bisa lebih baik untuk jangka panjang.

6. Sumber modal (finansial).

ilustrasi modal usaha CV/reportasebangka.com

ilustrasi modal usaha CV/reportasebangka.com

Mendirikan usaha sekecil apapun, secara langsung maupun tidak, tetap akan membutuhkan modal berupa uang.

Besar kecilnya nominal yang dibutuhkan tergantung usaha apa yang akan dijalankan.

Untuk bisnis online misalnya, setidaknya Anda juga harus menyiapkan modal untuk membeli pulsa.

Solusinya?

Ada banyak sumber modal yang bisa Anda akses untuk memulai usaha. Meski demikian usahakan untuk memliki persediaan/ tabungan yang bisa digunakan untuk membeli kebutuhan dalam merintis usaha.

Baca juga : Cari Modal Usaha? Ini 8 cara Mendapatkannya

7.Lakukan sekarang juga..!!

Setelah semua proses di atas sudah dilakukan semua, satu hal paling penting untuk dilakukan dalam memulai usaha adalah “ACTION”.

Tak ada artinya punya segudang rencana bisnis jika tanpa aksi, oleh karena itu segera lakukan semua yang sudah direncanakan sesuai dengan business plan yang sudah dibuat.

Jangan enggan menggaet pemodal untuk mengembangkan usaha agar lebih besar.

Ciptakan produk dengan kualitas terbaik, harga yang terjangkau, buka saluran distribusinya, dan lakukan promosi semaksimal mungkin agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Baca juga : Bauran Promosi (Promotion Mix) Dalam Pemasaran

8. Fokus, fokus, fokus

cara menentukan target pasar perusahaan

Peluang usaha itu banyak, ide bertebaran dimana-mana, bahkan kadang potensi pada diri seseorang juga melimpah, namun perlu diingat; Anda tidak akan bisa mengejar dua kelinci sekaligus.

Untuk dapat menjadi pengusaha yang sukses, pilih salah satu usaha yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan paling optimal dalam diri Anda.

Fokus pada satu bidang pekerjaan, target pasar yang spesifik, produk yang unik, dan strategi yang cantik, maka usaha yang dirintis akan dapat bergerak lebih efektif-efisien.

Lakukan riset pasar dan cari tahu apa yang diinginkan konsumen, dari situ Anda akan mengetahui apa yang harus dilakukan.

9. Mengelola Waktu

manfaatkan waktu dengan baik

Manfaatkan waktu dengan baik/pixabay.com

Waktu adalah uang. Jargon inilah yang sering digunakan oleh para pengusaha untuk dapat mengoptimalkan waktu mereka.

Sekecil apapun waktu yang Anda miliki, jangan sia-siakan untuk melakukan sesuatu yang tidak produktif.

Habiskan waktu untuk berpikir dan bertidak.

Jika Anda masih berstatus sebagai karyawan, pandai-pandailah membagi waktu antara pekerjaan dan usaha yang akan dijalankan.

10. Kembangkan Jaringan

tempat-place pemasaran

Merintis usaha sendiri tidak berarti Anda harus berjalan sendiri.

Mempunyai jaringan yang luas adalah investasi penting.

Perbanyak pertemanan Anda, mulai dari sesama pengusaha, para produsen yang bisa mendukung bisnis, maupun para konsumen.

Dari jaringan yang ada, Anda bisa belajar banyak hal tentang usaha yang sedang Anda rintis.

Dari orang-orang yang mengerti tentang bisnis, bertukar pengalaman akan menciptakan ide-ide segar maupun solusi alternatif dalam menghadapi kendala dalam usaha.

11. Selalu Inovatif

Bisa mendirikan usaha kecil merupakan satu kebanggaan yang tak terkira.

Untuk bisa bersaing dalam dunia usaha yang semakin kompetitif, jangan enggan untuk selalu melakukan eksplorasi dalam mengembangkan usaha.

Inovatif menjadi salah satu kunci sukses untuk mengembangkan usaha kecil agar bisa menjadi usaha besar.

Memulai usaha kecil agar selalu berkembang dan meraih kesuksesan memang bukan perkara mudah.

Namun dengan kesungguhan dalam memanfaatkan waktu yang ada, bisa menjadi satu cara untuk menggapai semua cita-cita.

12. Delegasi

delegasikan untuk bisa merintis usaha sendiri

Jangan ragu untuk mendelegasikan tugas pada orang terpercaya/pixabay.com

Menjadi pengusaha itu tentang pengelolaan berbagai sumber daya, salah satunya adalah sumber daya manusia.

Jika anda masih bekerja sebagai kayawan, tidak ada salahnya jika Anda mendelegasikan pekerjaan kepada orang yang dipercaya.

Mendelegasikan pekerjaan pada orang lain yang lebih berpegalaman bisa menjadi cara menghemat tenaga, waktu dan pikiran.

Orang yang dipercaya ini bisa bekerja secara freelace atau menggunakan tenaga outsource untuk membantu pekerjaan Anda.

13. Mengelola keuangan usaha

Jika Anda ingin sukses, pengelolaan keuangan menjadi salah satu hal yang serius untuk selalu diperhatikan oleh setiap pengusaha, baik itu pengusaha kecil, menengah, maupun besar.

Banyak usaha gagal dan gulung tikar salah satu penyebabnya adalah pengelolaan keuangan yang buruk.

Disiplin memang masih menjadi faktor utama untuk bisa sukses mengelola keuangan.

Disiplin dalam merencanakan pendapatan usaha, disiplin dalam mengatur pengeluaran, dan disiplin dalam segala hal yang menyangkut pembiayaan kegiatan usaha.

Adapun beberapa hal yang harus dilakukan agar sukses dalam pengelolaan keuangan usaha kecil diantaranya adalah :

1. Pisahkan Uang Pribadi dengan Uang Usaha.

Pisahkan Uang Pribadi dengan Uang Usaha

Bagi banyak pengusaha kecil, memisahkan uang pribadi dan uang untuk usaha memang menjadi sesuatu yang sulit. Apalagi jika dalam menjalankan usaha tersebut hanya bermodal pas-pasan.

Namun, apapun alasannya, cobalah untuk benar-benar memisahkan uang tersebut.

Hal ini penting dilakukan untuk menjamin keberlangsungan usaha agar bisa tumbuh dan berkembang secara terukur. Uang yang campur aduk, biasanya akan lebih sulit dikontrol.

Ini akan menjadi pertanda buruk untuk masa depan usaha.

2. Rencanakan Pengeluaran Bulanan.

Setelah Anda dapat memisahkan antara uang pribadi dan uang usaha, yang tidak kalah penting adalah buatlah perencanaan pengeluaran bulanan usaha Anda.

Tentukan besaran persentase keuangan yang akan digunakan, misalnya uang untuk operasional, uang untuk cadangan kas, uang untuk pengembangan usaha, uang gaji Anda sebagai pengelola, dan pengeluaran lainnya.

Menentukan persentase keuangan usaha ini, sedikit banyak akan dapat dijadikan sebagai panduan untuk menjalankan usaha.

Apabila hal ini bisa dilakukan secara baik dan benar, tentu akan sangat membantu dalam mengelola keuangan usaha.

Membuat proyeksi arus kas usaha juga menjadi sesuatu yang penting.

Dari sinilah Anda akan mengetahui, kapan akan menerima uang, kapan untuk mengeluarkan uang, dan apakah anda akan memiliki uang cash atau tidak.

Dengan adanya Catatan Arus Kas, usaha Anda akan dapat dijalankan sesuai dengan porsinya.

3. Buatlah Laporan Keuangan dan Pembukuan.

contoh-Neraca-Keuangan-perusahaan

Membuat catatan yang lengkap atas sirkulasi keuangan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan oleh seorang pengusaha.

Dengan catatan yang disertai dengan data yang lengkap, arus kas akan semakin mudah dikontrol.

Buku kas yang mencatat keluar masuknya uang wajib Anda miliki, begitu juga dokumen bukti pembayarannya.

Adapun laporan keuangan yang ada dalam pembukuan setidaknya terdiri dari catatan Rugi-Laba dan Neraca.

Kelengkapan dokumen ini berfungsi untuk mengontrol berbagai transaksi keuangan yang telah dilakukan. Pembukuan yang rapi akan mempermudah evaluasi perkembangan usaha.

Baca juga : Laporan Keuangan Usaha, Ini Jenis dan Penjelasannya

4. Cek Bukti Pembayaran.

Pengelolaan Keuangan Usaha

Jika Anda mendelegasikan pengelolaan keuangan pada karyawan, jangan segan-segan untuk selalu cek-ricek pada struk pembayaran.

Disiplin dalam hal ini bisa mencegah manipulasi data dan penggelapan uang oleh karyawan Anda.

Agar lebih rapi, bukti-bukti pembayaran akan lebih baik jika didokumentasikan secara urut berdasarkan tanggal, bulan, dan tahun. Selain itu upayakan untuk mengklasifikasikan bukti pembayaran berdasarkan jenis transaksinya.

5. Jangan Ragu Melibatkan Auditor.

Manajer-Keuangan-Dalam-Perusahaan

Menjadi perusahaan yang sehat memang harus disiplin dalam berbagai bidang, termasuk dalam pengelolaan keuangan.

Untuk mendapatkan data dan laporan yang valid, jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain yang ahli dibidang keuangan.

Dengan cara ini akan mengurangi risiko terhadap bisnis Anda.

6. Stock opname Secara Berkala.

mengisi-formulir-membuat-SIUP-Surat-Izin-Usaha-Perdagangan

Penghitungan persediaan barang atau stock opname bertujuan untuk mengetahui kebenaran catatan dalam pembukuan, yang mana merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern (SPI).

Melakukan stock opname secara berkala bisa menjadi penutup celah manipulasi yang dilakukan oleh karyawan.

Di beberapa kasus, biasanya karyawan yang tidak jujur bisa membuat laporan palsu, stok barang yang sudah terjual, dilaporkan belum terjual.

Alhasil, uang yang harusnya ada juga menghilang.

7. Ingat, Selalu Sisihkan Keuntungan untuk Pengembangan.

Sisihkan Keuntungan untuk Pengembangan

Bagi banyak pengusaha yang handal, berapapun uang yang dimiliki perusahaan adalah modal.

Oleh karena itu, jika dalam menjalankan usaha memiliki keuntungan, jangan segan-segan untuk menyisihkannya untuk pengembangan usaha.

Inovasi adalah kunci keberhasilan usaha dalam jangka panjang.

Apabila Anda mengabaikan biaya-biaya untuk melakukan inovasi di berbagai sektor, bisa jadi kompetitor akan melahap bisnis Anda.

Ingat, Salah satu tugas penting manajemen keuangan adalah menjaga kelangsungan hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan investasi ke bidang-bidang yang menguntungkan.

Baca juga : Inilah Tugas Manajer Keuangan Dalam Perusahaan

8. Jangan Terlalu Banyak Hutang.

Hutang untuk mengembangkan usaha memang seolah sudah menjadi sesuatu hal yang wajar bagi pengusaha. Meski demikian, upayakan untuk meminimalisir hutang untuk usaha.

Anda boleh berhutang jjika kondisi keuangan usaha Anda sudah benar-benar baik, artinya jika pemasukan yang ada harus sudah bisa memenuhi kebutuhan usaha. (Baca juga : Pinjam Uang di Bank untuk Usaha? Baca Ini Dulu)

14. Membangun Merek (Branding) Usaha

Branding usaha saat ini telah menjadi kebutuhan wajib bagi semua orang yang sedang memulai usaha, apalagi bagi usaha kecil yang ingin menjadi besar.

Dengan branding inilah maka sebuah usaha akan lebih punya “nama” karena lebih mudah dikenal, mudah dicari dan tentu akan lebih mudah meningkatkan pendapatan usahanya.

Hingga kini pemilik usaha kecil dan menengah semakin hari semakin menyadari pentingnya branding.

Dari branding yang kuat inilah akan berdampak pada adanya ikatan emosional konsumen terhadap produk yang dibranding.

Konsumen akan dapat merasakan nilai dan kepercayaan pada sebuah brand, sehiangga bisa menciptakan loyalitas pelanggan terhadap produk.

Mengutip dari wikipedia.org, pengertian branding adalah proses penciptaan atau peninggalan tanda jejak tertentu di benak dan hati konsumen melalui berbagai macam cara dan strategi komunikasi sehingga tercipta makna dan perasaan khusus yang memberikan dampak bagi kehidupan konsumen.

Aktivitas branding merupakan implementasi dari strategi komunikasi merek dan merupakan bagian dari proses pengembangan (nilai) merek.

Ada banyak cara untuk bisa melakukan branding usaha kecil, berikut ini langkahnya :

1. Terjemahkan brand usaha secara jelas

Salah satu tujuan branding usaha adalah untuk membedakan produk yang dibranding dengan pesaing yang ada.

Untuk itu terjemahkanlah branding usaha secara jelas dan tepat sehingga benar-benar mampu dibedakan dengan yang lain.

Beberapa cara untuk menerjemahkan brand usaha secara jelas adalah dengan melakukan evaluasi produk atau jasa yang ditawarkan, menemukan keunggulan produk dalam pasar, dan juga meneliti emosi dan kebutuhan rasional konsumen.

Dengan menterjemahkan brand usaha secara jelas maka akan dapat memunculkan karakter brand usaha sehingga akan lebih mudah dalam melakukan promosi bisnis dan lebih mudah terhubung dengan target konsumennya.

2. Ibaratkan brand usaha sebagai manusia

Branding usaha merupakan satu jalan membangun kepribadian dan karakter usaha.

Hal ini sama seperti manusia yang harus membangun kepribadiannya, nilai, dan karakter sehingga mampu dibedakan dengan yang lainnya.

Kepribadian usaha akan sangat ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut berperilaku, bagaimana perusahaan tersebut berpenampilan dan bagaimana perusahaan berbicara kepada publiknya.

Disinilah pentingnya untuk memahami karakter brand usaha kita.

3. Fokus pada hubungan jangka panjang

Saat akan memulai usaha memang harus selalu berpandangan ke depan dan berorientasi jangka panjang, begitu pula dengan branding usaha.

Fokuslah pada hubungan jangka panjang dengan konsumen agar ia dapat menjadi pelanggan yang loyal, mencintai produknya, bahkan rela membela mati-matian jika produk yang ia pakai diremehkan orang lain.

Menciptakan kondisi konsumen agar tetap loyal salah satunya adalah dengan kejujuran.

Oleh karena itu jangan membuat iklan-iklan yang berisi janji palsu.

Bangunlah kepercayaaan konsumen terhadap produk, paparkan sejelas-jelasnya tentang produk dan usaha yang ada, dan jangan pernah mengkhianati kepercayaan konsumen yang telah terbangun dengan baik.

4. Lakukan komunikasi dengan konsumen

Salah satu strategi untuk menarik hati konsumen adalah dengan melakukan komunikasi.

Komunikasi yang konsisten antara perusahaan dan konsumennya akan dapat memperkuat karakter usaha.

Selain itu dengan komunikasi maka akan dapat memperjelas berbagai tawaran yang akan ditujukan kepada konsumen.

Dari sinilah para konsumen akan sadar dengan pasti tentang apa yang akan bisa dia harapkan dari usaha Anda.

Ada banyak cara untuk bisa berkomunikasi dengan konsumen.

Selain bisa dilakukan secara langsung di perusahaan, juga bisa melalui telepon, bisa melalui email, melalui jejaring sosial, maupun melalui buku tamu di website perusahaan.

Semakin mudah konsumen untuk melakukan komunikasi, maka akan semakin baik.

5. Hadir secara original

Menjadi diri sendiri dengan kepribadian yang dimiliki merupakan cerminan usaha yang sukses.

Bangunlah brand usaha se-original mungkin sehingga benar-benar unik dan dapat dibedakan dengan perusahaan lainnya.

Jangan sekali-sekali mengekor atau menjiplak sesuatu dari brand yang sudah terkenal.

Cara ini justru sering kali dapat menjatuhkan citra perusahaan Anda.

Tren konsumen saat ini biasanya akan lebih memilih pada sesuatu yang orisinil.

6. Branding usaha harus inovatif

Inovasi bisa menjadi salah satu kunci sukses untuk membangun branding usaha kecil.

Jangan enggan untuk mengikuti perkembangan pasar yang selalu berubah.

Jadilah perusahaan yang luwes dan selalu tanggap dalam merespon kebutuhan konsumen yang semakin dinamis.

Kreativitas merupakan kebutuhan pokok  untuk bisa selalu inovatif.

Dengan perusahaan yang berkarakter, lakukan branding usaha secara kreatif, unik, dan mampu mencuri perhatian calon konsumen baru.

Ciptakan rasa bangga pada konsumen yang telah loyal dengan brand usaha Anda.

7. Jaga brand usaha dihadapan konsumen

Melakukan promosi secara kontinyu dan berkesinambungan merupakan satu cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat tujuan brand usaha.

Dengan melakukan promosi secara berkesinambungan maka konsumen akan selalu diingatkan dengan produk yang dibranding.

Jangan rusak kebanggaan konsumen dengan melakukan diskon yang harganya berlebihan. Akan lebih baik tawarkan sesuatu yang lebih bermanfaat pada mereka daripada harus membuat potongan harga yang besar.

8. Jangan jadi spamer

Melakukan promosi secara masif dan gencar memang tak ada salahnya, namun perlu diingat bahwa promosi yang berlebihan terkadang bisa mengganggu kenyamanan umum.

Lakukan promosi secara benar, hindari promosi yang dapat merusak fasilitas umum yang justru hanya menjadi sampahh kota.

Branding usaha yang baik adalah yang luwes dan menarik, apalagi pada saat memulai usaha.

Jangan lakukan pembodohan terhadap masyarakat, biarkan konsumen menilai dan memahami brand usaha dengan caranya sendiri.

Semoga sukses..

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top