Ini Tim Penata Busana dalam Produksi Film

Dalam produksi film, penata busana mempunyai wewenang besar untuk memberi sentuhan kreatif pada kostum yang dipakai aktor maupun aktris.

Dengan pemilihan busana yang tepat tentu akan dapat memperkuat karakter tokoh dalam film.

Untuk itu ia wajib melakukan riset perihal busana, dari hasil riset itulah yang akan dijadikan acuan untuk membangun karakter pemain, waktu dan setting dalam film.

Busana dapat menjadi salah satu elemen yang menjadi jiwa dalam film, oleh karena itu penata busana juga harus mampu memahami isi cerita dan menerjemahkan naskah film dengan “bahasa” -nya.

Sulitnya menentukan kostum yang tepat dan sesuai untuk para pemeran dalam film maka di bagian Costume Department biasanya diisi oleh beberapa personel yang bertanggungjawab, yakni :

1. Costume Designer

Costume Designer memiliki tanggung jawab pada proses perancangan, perencanaan, pengaturan konstruksi garmen mulai dari bahan kain yang digunakan, warna dan ukurannya.

Seluruh busana yang dipakai oleh aktor dan aktris di depan layar menjadi tanggung jawabnya.

Agar dapat memahami dengan cepat dalam menginterpretasikan karakter dari tokoh yang ada dalam film, Costume designer biasanya akan bekerja secara langsung dengan sutradara.

Beberapa tugas yang seorang Costume Designer adalah:

  1. Melakukan penelitian mendalam untuk memahami karakter, periode waktu, setting, dan tema cerita film. Mereka mengumpulkan referensi visual, mencari inspirasi, dan mempelajari detail sejarah atau budaya yang relevan dengan kostum yang akan dirancang.
  2. Costume Designer dan sutradara bekerja sama untuk memahami visi kreatif film dan karakter-karakter yang ada. Mereka berdiskusi tentang nuansa, kepribadian, dan peran masing-masing karakter untuk menciptakan kostum yang mendukung karakterisasi dan narasi.
  3. Merancang kostum-kostum yang sesuai dengan karakter dan cerita film. Mereka membuat sketsa, menggambar atau menggunakan perangkat lunak desain untuk menggambarkan konsep dan detail kostum. Desain ini mencakup bentuk, warna, tekstur, dan aksesori yang akan digunakan.
  4. Costume Designer bertanggung jawab untuk mengumpulkan, membeli, atau menyewa kostum-kostum yang diperlukan.
  5. Melakukan uji coba kostum dengan para aktor untuk memastikan bahwa kostum yang disediakan sudah sesuai dengan karakter dan memenuhi kebutuhan adegan.
  6. Berkoordinasi dengan tim produksi, termasuk sutradara, produser, penata produksi, dan penata gambar, untuk memastikan kostum memiliki konsistensi visual dan terintegrasi  dengan elemen-elemen produksi lainnya.
  7. Bertanggung jawab untuk mengelola anggaran yang telah ditentukan untuk kostum-kostum. Mereka memastikan penggunaan dana yang efisien dan mengatur pembelian, penyewaan, atau pengolahan kostum sesuai dengan anggaran yang ada.
  8. Selama produksi film, Costume Designer memastikan bahwa kostum-kostum yang telah dirancang dan disiapkan digunakan dengan benar. Mereka memonitor penggunaan kostum, melakukan perawatan atau perbaikan jika diperlukan, dan menjaga konsistensi kostum antar adegan atau pengambilan gambar.

2. Costume Supervisor

Costume Supervisor  merupakan seseorang yang akan bekerja langsung dengan desainer busana dan departemen logistik.

Adapun tugasnya yakni membantu merancang sebuah busana,  mengawasi pembuatan seluruh produksi kain, memastikan busana yang dibuat sudah sesuai dengan sketsa rancangan, dan mengatur segala keperluan penyimpanannya.

Costume Supervisor dalam produksi film bekerja di bawah supervisi Costume Designer untuk mengelola dan mengawasi aspek-aspek praktis dan teknis dari departemen penata busana.

Beberapa tugas Costume Supervisor adalah:

  1. Bertanggung jawab untuk mengelola kostum-kostum yang digunakan selama produksi film. Mereka memastikan semua kostum tersedia dan siap digunakan sesuai dengan jadwal produksi.
  2. Membantu dalam penyusunan jadwal penggunaan kostum. Mereka berkoordinasi dengan sutradara, asisten sutradara, dan anggota tim produksi lainnya untuk memastikan kesiapan kostum pada setiap adegan.
  3. Bekerja dengan pemeran dan anggota kru lainnya, seperti makeup artist dan hair stylist, untuk memastikan konsistensi dalam tampilan visual karakter. Mereka berkomunikasi dengan pemeran mengenai perubahan kostum, fitting, dan persiapan lainnya.
  4. Mengawasi proses fitting kostum dengan pemeran. Mereka memastikan bahwa kostum sesuai dengan ukuran dan penampilan pemeran, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
  5. Memastikan kostum tetap dalam kondisi yang baik selama produksi film. Mereka mengatur perawatan, pembersihan, dan perbaikan kostum jika ada kerusakan atau keausan.
  6. Bertanggung jawab untuk mencatat dan mengelola inventarisasi kostum. Mereka membuat daftar semua kostum yang digunakan dalam produksi, mencatat perubahan dan pergerakan kostum antar adegan atau pengambilan gambar.
  7. Berkoordinasi dengan tim produksi, termasuk sutradara, produser, dan penata produksi, untuk memastikan konsistensi kostum dan integrasi yang baik dengan elemen-elemen produksi lainnya.
  8. Membantu Costume Designer dalam perencanaan anggaran untuk departemen penata busana. Mereka memantau dan mengelola pengeluaran yang terkait dengan kostum, seperti pembelian, penyewaan, atau perawatan.
  9. Bertanggung jawab untuk mengatur transportasi kostum ke dan dari lokasi pengambilan gambar. Mereka memastikan kostum tiba tepat waktu dan dalam kondisi yang baik.

3. Costume Standby

Tugas seorang Costume Standby (Penyedia Kostum Cadangan) dalam produksi film adalah memastikan ketersediaan, perawatan, dan perubahan kostum selama proses pengambilan gambar.

Mereka bekerja sama dengan Costume Designer dan anggota tim penata busana lainnya untuk menjaga konsistensi kostum dan memberikan solusi jika ada masalah atau perubahan yang dibutuhkan.

Beberapa tugas Costume Standby adalah :

  1. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kostum yang diperlukan untuk produksi film tersedia dan siap digunakan.
  2. Memastikan kostum tetap dalam kondisi yang baik selama produksi.
  3. Selama pengambilan gambar, Costume Standby bertanggung jawab untuk membantu pemeran dalam pergantian kostum.
  4. Mencatat semua perubahan atau pergantian kostum yang terjadi selama pengambilan gambar. Mereka mencatat detail kostum yang digunakan dalam setiap adegan untuk memastikan konsistensi visual.
  5. Jika ada perubahan kecil yang diperlukan pada kostum selama pengambilan gambar, seperti penyesuaian ukuran atau perbaikan sementara, Costume Standby akan melakukan penyesuaian tersebut dengan cepat.
  6. Costume Standby bekerja sama dengan Costume Designer untuk memahami dengan baik desain kostum dan memastikan bahwa kostum cadangan sesuai dengan visi kreatif yang telah ditetapkan.
  7. Costume Standby berkomunikasi dan bekerja sama dengan anggota tim produksi, termasuk sutradara, asisten sutradara, dan anggota tim penata busana lainnya, untuk memastikan konsistensi dan keteraturan kostum selama produksi.

4. Cutter

Cutter bertanggung jawab untuk memperbaiki busana dan melakukan segala pekerjaan penjahit pada waktu syuting berlangsung.

5. Art Finisher

Art Finisher bertanggung jawab dalam memberikan sentuhan-sentuhan artistik dari busana yang digunakan untuk keperluan syuting. Dengan berbagai cara  Art Finisher harus bisa membuat busana menjadi apa yang dibutuhkan dalam visual, misalnya merubah pakaian baru menjadi lebih lawas, kotor, basah atau yang lainnya.

Baca juga : Peran Art Departement Saat Pembuatan Film

Tinggalkan komentar