Meniti Karier Menjadi Sutradara Film: 10 Tips dan Trik

Menjadi sutradara film merupakan keinginan banyak orang, apalagi bagi mereka yang sudah sering terlibat dalam produksi film. Sutradara menjadi salah satu posisi yang cukup bergengsi dalam jajaran tim produksi.

Dialah yang berada digaris depan menjadi komandan dalam memimpin pasukan untuk menyelesaikan visi filmnya.

Sutradara film pada dasarnya adalah seorang pendongeng yang mahir.

Ia mampu mewujudkan kisahnya kepada penonton dengan baik meski harus melibatkan banyak orang, banyak peralatan, kreativitas, anggaran dan lain sebagainya.

Menjadi sutradara film secara tidak langsung harus menjadi perencana yang baik untuk mengeksekusi setiap detil ide cerita yang telah dibuat.

Siapapun bisa menjadi sutradara film yang baik, berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk mewujudkannya :

1. Banyak Menonton Film

menjadi sutradara film harus banyak menonton film
Ingin menjadi sutradara film harus banyak menonton film/pixabay.com

Menonton film adalah tugas awal yang paling mudah dilakukan. Datanglah ke bioskop sesering mungkin untuk dapat memperhatikan dan mempelajari aspek-aspek terkecil dalam film.

Jika ke bioskop masih terlalu berat, buatlah acara pemutaran sesering mungkin dengan menggunakan LCD proyektor bersama teman-teman lainnya.

Perkaya pengalaman visual dengan melihat karya-karya film di media online.

Diskusikan film-film yang telah diputar, film apapun bisa diobrolkan.

baca juga:  Tips Menyelenggarakan Acara Pemutaran film

Cobalah untuk menghitung berapa banyak kekurangan maupun kesalahan yang terjadi dalam setiap film menurut kacamatamu.

Tak peduli apa jenis kesalahan, baik kesalahan akting, kesalahan pengambilan gambar, kesalahan editing, alur cerita atau apapun.

Dengan belajar kesalahan dari orang lain, berarti secara tidak langsung telah belajar bagaimana film tersebut dibuat.

Selain kesalahan lihat pula kekuatan-kekuatan dalam film yang telah diputar.

Hal ini akan mampu memberi banyak inspirasi ketika akan membuat film.

Untuk memperkaya referensi, menonton karya sutradara-sutradara lain penting untuk dilakukan.

2. Kembangkan Jaringan

Menjadi sutradara film harus memiliki jaringan yang luas
Sutradara film harus memiliki jaringan yang luas/pixabay.com

Ada banyak orang yang merasakan keresahan yang sama di dunia ini. Ingin memiliki jaringan yang luas, punya keterampilan ingin membuat film tapi dana pas-pasan.

Ada yang punya banyak uang ingin jadi produser tapi belum kesampaian, ada yang punya alat tapi tidak digunakan. Ada yang bikin acara pemutaran tapi tak ada yang nonton.

Film bioskop juga banyak yang sepi. Dan masih banyak lagi kekuatan-kekuatan yang jadi lemah karena minimnya jaringan.

Menjadi sutradara film adalah kerja jaringan.

Dia harus bertemu dan mengenal dengan banyak orang agar dapat dilibatkan sebagai sumber daya ketika membuat karya.

Semakin banyak orang yang dikenal, maka akan semakin banyak peluang untuk kerjasama dan mewujudkan mimpi masing-masing orang.

Sering datang ke berbagai festival film menjadi satu cara efektif untuk dapat mengenal orang-orang yang memiliki spirit sama, yakni bekerja di ranah film.

Orang yang datang ke festival film biasanya memiliki latar belakang yang beragam.

Baik pembuat film, distributor film, programer film, pengamat, kritikus, penonton, media, bahkan para penyandang dana.

Manfaatkan jejaring sosial yang ada seperti Facebook, twitter, kaskus dan lain sebagainya.

Masuklah ke forum-forum film dunia maya tersebut untuk memperluas jaringan sekaligus berbagi informasi dan pengetahuan tentang film.

3. Jadilah orang yang baik hati dan tidak sombong 

jika-ingin-menjadi-sutradara-film-maka-Jadilah-orang-yang-baik-hati-dan-tidak-sombong-

Memang terlihat lucu, tetapi menjadi orang baik hati dan tidak sombong adalah perkara sikap.

Sikap dalam menjalin relasi, sikap dalam bekerja dan sikap ketika film yang disutradarai akan sukses.

Menjadi sutradara film merupakan kerja tim.

Dia akan selalu berhubungan dengan orang lain dari proses pra-produksi hingga pasca-produksi. Bahkan saat distribusi film.

Menjadi sutradara yang baik akan lebih memiliki visi yang jelas terhadap film yang akan dibuat.

Seperti yang dilansir dari tokohindonesia.com, menurut Riri Riza  “Film sesungguhnya punya tanggung jawab dan dapat berperan penting untuk kemajuan kemanusiaan.”

Kemauan untuk berperan penting dalam kemajuan kemanusiaan berarti terkait erat dengan rasa peduli terhadap sesama manusia.

Banyak film yang cukup baik di Indonesia terlahir dari rasa kepedulian.

Petualangan Sherina, GIE, Laskar pelangi, Habibie dan Ainun, Garuda di Dadaku dan masih banyak lagi.

Deretan karya-karya tersebut merupakan karya yang tidak hanya bagus di pasar namun memiliki kekuatan untuk menginspirasi orang lain.

Menjadi orang baik maka akan mampu melahirkan karya yang baik pula.

Selain mampu melahirkan karya-karya yang baik, menjadi sutradara yang baik hati dan tidak sombong akan lebih dapat membuat semua tim produksi dapat bekerja dengan nyaman.

Semua yang terlibat bahagia, kantong sejahtera dan akibatnya setiap proses produksi dapat berjalan jauh lebih lancar ?

4. Menjadi sutradara film harus banyak belajar

Membaca bisa dijadikan sebagai salah satu sumber belajar
Membaca bisa dijadikan sebagai salah satu sumber belajar/pixabay.com

Ada banyak sumber yang bisa dimanfaatkan sebagai referensi belajar tentang film, termasuk untuk menjadi sutradara film.

Materi tentang tugas dan tanggung jawab sutradara sudah banyak beterbaran di internet, buku-buku tentang film, ikut workshop, seminar, masuk sekolah film.

Hal yang paling ringan yaitu dengan bergabung komunitas film. Ini juga bisa menjadi satu cara untuk bersama-sama belajar tentang film.

Menjadi sutradara film memang harus siap menjadi manusia pembelajar dan pribadi yang multitalenta.

Dia harus mampu bekerja dengan banyak orang, dapat bekerjasama dengan jajaran produser film.

Mampu memilih look lokasi yang tepat dalam pengambilan gambar.

Dapat menafsirkan skenario dengan baik, mampu memilih set, kostum, koreografi dan musik.

Mampu memberikan pengarahan kepada aktor/aktris, mampu mengarahkan pekerjaan kru, paham dengan komposisi visual, mampu bekerja dengan editor dan lain sebagainya.

Bukan hanya tentang film, kemampuan belajar membaca situasi juga dibutuhkan jika ingin menjadi sutradara film yang sukses. Situasi ekonomi, politik, budaya dan lain-lain.

5. Ajak orang sekitar untuk bikin film 

Menjadi sutradara film bisa dimulai dari film sendiri
Menjadi sutradara film bisa dimulai dari film sendiri/pixabay.com

Membuat film pendek sering menjadi laboratorium kreatif bagi banyak orang, buatlah film dengan durasi maksimal 10 menit untuk mengawali produksi.

Dari durasi yang pendek itulah dapat dijadikan sebagai media belajar secara nyata, baik aspek teknisnya, cara bertutur melalui film, mengedit, menulis, bertindak, dan melakukan segala sesuatunya.

Memulai membuat film bersama teman-teman adalah langkah nyata untuk menjadi sutradara film.

Untuk mengawali, kualitas peralatan belum menjadi prioritas utama, yang terpenting adalah kualitas dari film, visi dari film yang akan dibuat.

Teman, adik, kakak, ayah-ibu, pacar, tetangga atau siapapun bisa menjadi aktris/aktor-nya.

Langkah-langkah awal biasanya akan memaksa untuk melakukan semuanya sendiri.

Namun ini akan menjadi proses yang sangat menarik ketika sebuah gagasan akan berhasil menjadi karya visual.

6. Ikut produksi orang lain

butuh proses panjang meski harus dimulai dari menjadi seorang crew film
Menjadi sutradara film bisa dimulai dari menjadi seorang crew film/pixabay.com

Selain melakukan produksi bersama teman-teman, ada baiknya cobalah ikut bekerja sebagai bagian dari kru produksi orang lain yang lebih berpengalaman, apalagi dapat bergabung dalam produksi film besar.

Cara ini adalah cara strategis untuk banyak belajar dan memperhatikan secara langsung bagaimana sutradara bekerja mengatur akting yang baik, membangun pencahayaan, set, kostum, dan lain sebagainya.

Sebuah perusahaan produksi memang akan memberikan kesempatan kepada seseorang yang lebih berpengalaman.

Namun dengan hasil karya film pendek yang pernah dibuat, ini bisa dijadikan sebagai portofolio untuk melamar agar dapat masuk dalam tim produksi.

Tidak perlu gengsi jika harus ditempatkan pada posisi yang tidak diharapkan, apapun posisinya ketika diterima merupakan sebuah kesempatan belajar.

Menjadi sutradara film butuh proses panjang meski harus dimulai dari menjadi seorang crew film, entah dibagian konsumsi, pengawas peralatan kamera, clapper, sopir, atau yang lainnya.

7. Tetap bekerja dan berkarya

selalu bekerja dan berkarya
Selalu bekerja dan berkarya/pixabay.com

Sukses menjadi sutradara film tidak bisa terjadi dalam waktu semalam, oleh karena itu jalani proses dengan penuh semangat.

Tetap bekerjalah untuk urusan dapur sembari berkarya.

Bekerja freelance sebagai kru film, mendirikan rumah produksi kecil-kecilan, atau bergabung dengan rumah produksi film lainnya akan semakin mengasah kepekaan dan keterampilan dalam produksi film.

Beberapa sutradara film yang sukses pernah mengalami masa-masa sulit selama puluhan tahun sebelum mereka benar-benar menjadi sutradara ternama.

Ini tidak akan mudah, tetapi semua proses yang dijalani secara konsisten tidak akan pernah ada yang sia-sia.

Disela-sela pekerjaan, lakukan eksplorasi karya secara teknis maupun gagasan, hal ini akan menambah pengalaman-pengalaman baru dan tentu akan meningkatkan kuantitas maupun kualitas karya.

Perlu diingat, tidak ada gelar Sutradara dari sekolah manapun kecuali dari hasil karya-karyanya.

8. Kenalkan karya pada siapapun

terkenal harus Kenalkan karya pada siapapun
Buat acara pemutaran film, kenalkan karya pada siapapun/pixabay.com

Manfaatkan jaringan yang ada untuk mengenalkan karya-karya yang sudah dibuat, baik lewat pemutaran film yang dilakukan komunitas, lewat internat dan lain-lain.

Mengenalkan karya kepada orang lain merupakan proses membangun persepsi publik tentang pribadi dan sekaligus sebagai personal branding.

Sebagaimana seorang tukang bakso, ia akan dikenal sebagai tukang bakso karena setiap hari dia memperkenalkan, memposisikan diri dan bekerja membuat bakso.

9. Ikutkan festival

Ikut festival film

Ada puluhan festival film yang diselenggarakan tiap tahunnya di Indonesia, baik dalam skala lokal maupun nasional.

Memasukkan karya-karya ke berbagai festival film merupakan salah satu usaha publisitas yang cukup efektif.

Jika film lolos nominasi atau bahkan menjadi pemenang dalam kompetisi film yang bergengsi, maka ini akan menjadi batu loncatan dalam meniti karier menjadi sutradara film.

Sutradara manapun butuh diakui bahwa karyanya adalah yang terbaik.

Melalui kompetisi film pengakuan itu ada karena telah melalui berbagai proses seleksi dan kurasi.

Sutradara Quentin Tarantino “Reservoir Dogs” ditemukan di Sundance Film Festival, dan banyak  sutradara muda yang dapat dikenal publik karena karya terbaiknya di ajang festival film.

10. Bangun kepercayaan publik

Menang di festival bukanlah titik akhir dari karier sutradara film.

Setelah mendapatkan pengakuan yang layak di festival, tantangan berikutnya adalah mendapat pengakuan yang layak dan kepercayaan dari publik atas karya-karya yang dibuat.

Jangan hanya berhenti di festival film, bikin kompilasi portofolio film yang telah dibuat, bikin website, dan temukan produser film yang dapat membiayai rencana film berkutnya.

Buatlah karya sebanyak-banyaknya yang mampu memberi sumbangsih terhadap kehidupan.

Menjadi sutradara film punya peluang besar untuk menginspirasi banyak orang, dia bisa menjadi manusia pembelajar sekaligus “manusia guru” untuk kehidupan.

Dapat membangun kepercayaan publik melalui karya film merupakan investasi jangka panjang, bukan hanya keuntungan materi yang akan didapat, tapi keuntungan-keuntungan lain akan selalu menyertai.

Selamat berkarya, semoga berkah….

Baca juga : 9 Langkah Membuat Film Dokumenter Bagi Pemula

Tinggalkan komentar