Kenali Gejala-Gejala Sakit Migrain

Sakit migrain sering agak sulit dibedakan dengan sakit kepala lain. Sakit kepala akibat sinus atau akibat ketegangan otot leher, memiliki gejala yang hampir sama. Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan depresi.

Penyakit berat misalnya tumor atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala mirip migrain. Lalu, bagaiman acara mengidentifikasinya? Coba cek gekalanya berikut ini;

Aura

Beberapa orang dengan migrain mengalami aura, biasanya dalam bentuk visual seperti cahaya benderang, titik-titik atau garis-garis. “Anda mungkin melihat garis bergerigi kecil yang mengembang menjadi lintasan lalu bergerak melengkung,” kata Dr Anne Calhoun, MD, mitra dan salah seorang pendiri dari Carolina Headache Institute, di Chapel Hill, NC seperti dikutip kompas.com, Jumat (18/9/2015).
Aura biasanya berlangsung antara lima menit sampai satu jam, dengan 60 menit jeda sebelum sakit kepala muncul.

Tidur Tak Nyenyak

Mengalami kesulitan tidur adalah masalah umum pada orang dengan migrain. Penelitian telah menunjukkan hubungan antara kurang tidur restoratif dan frekuensi dan intensitas migrain.
Ketika migrain menyerang, sulit untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. “Banyak orang menderita insomnia sebagai akibat migrain mereka,” kata Edmund Messina, MD, direktur medis dari Headache Clinic Michigan, di East Lansing. Ketidakmampuan untuk tidur dapat menjadi awal dari lingkaran setan, karena penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur juga dapat memicu migrain.

Perubahan mood

Perubahan mood bisa menjadi tanda migrain. “Beberapa pasien akan merasa sangat tertekan atau tiba-tiba murung tanpa alasan,” kata Dr Calhoun. Penelitian di Belanda baru-baru ini melaporkan adanya hubungan genetik antara depresi dan migrain, terutama migrain dengan aura.

Mengidam

Sebelum serangan migrain terjadi, beberapa orang sangat ingin makan makanan tertentu ingin (seperti mengidam).”Biasanya yang diinginkan adalah cokelat,” kata Dr Messina.

Hidung tersumbat atau mata berair

Beberapa orang dengan migrain memiliki gejala mirip sinus, seperti hidung tersumbat, kelopak mata turun dan mata berair, kata, Dr. Messina. Satu penelitian yang didanai GlaxoSmithKline menemukan bahwa 90% orang-orang yang mengeluh sakit kepala karena sinus, memiliki migrain.

Berdenyut pada satu atau kedua sisi kepala

Berdenyut nyeri adalah tanda klasik migrain. Denyut nyeri yang paling sering dirasakan adalah pada satu sisi kepala. Dalam sebuah survei online, National Headache Foundation menemukan bahwa 50% pasien migrain mengaku selalu berdenyut di salah satu sisi saja, sementara 34% mengaku sering mengalami sakit kepala sebelah tapi tidak selalu.

Sakit leher

Leher kaku lalu sakit kepala. Itu mungkin tahap awal migrain. Atau bisa juga sebaliknya sakit kepala dulu lalu sakit di leher, kata Dr Messina. Sakit di leher biasanya terjadi di bagian belakang. Survei online, National Headache Foundation menemukan 38% dari pasien migrain “selalu” memiliki sakit leher dan 31% “sering” memiliki sakit leher.

Sakit mata

Sakit mata karena migrain sering terasa di dalam atau belakang bola mata. Banyak orang berpikir, ini karena gangguan penglihatan dan mereka memeriksakan diri ke dokter mata tapi sakit mereka tidak berkurang.

Sering buang air kecil

Gejala ini disebut fase prodome migrain, timbul sedikitnya tiap satu jam selama dua hari sebelum serangan sakit kepala.

Sampai saat ini migrain belum ada obatnya karena penyebabnya sendiri belum benar-benar diketahui. Yang kita ketahui hanya pemicunya yang berbeda-beda pada tiap orang. Modifikasi gaya hidup seperti cukup tidur, olahraga, jauhi stres dan minum cukup air diketahui dapat mengurangi frekuensi migrain.

Baca Juga : Untuk Meredakan Flu, Konsumsi Makanan Ini!

Tinggalkan komentar