Membangun usaha agar dapat lebih maju dan berkembang memang membutuhkan berbagai penguatan, termasuk memperkuat fungsi manajemen.
Dengan manajemen yang kuat, secara otomatis akan berdampak pada efisiensi dan kelancaran usaha. Dampaknya semua tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan sukses.
Ilmu manajemen memang memiliki cakupan yang sangat luas.
Sejak dulu ilmu ini diterapkan dalam dunia usaha sebagai upaya untuk mencegah terjadinya pemborosan. Baik pemborosan tenaga kerja, waktu, materi dan biaya dalam setiap pekerjaan.
Hal ini sangat relevan dengan pendapat Abdulrachman (1973) dan Handayaningrat (1985) tentang tujuan manajemen. Tujuannya agar tercapai hasil secara efektif dan efisien.
Sedangkan menurut George R. Terry (1960). Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Ada banyak sekali definisi manajemen beserta fungsinya yang dikemukakann oleh para pakar.
Dari semua pendapat tersebut pada intinya hampir sama dan dapat dirangkum menjadi 4 fungsi manajemen seperti yang dirumuskan oleh George R. Terry.
Dalam rumusannya tentang fungsi manajemen George R. Terry membaginya dalam Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC).
Baca juga : 14 Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol (1925)
Secara sederhana fungsi manajemen berikut penjabarannya :
1. Fungsi Manajemen – Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan sebuah aktivitas penting untuk mempersiapkan berbagai tindakan yang akan dilakukan dalam usaha.
Aktivitas ini biasanya berupa serangkaian kegiatan penyusunan sekaligus pengambilan keputusan-keputusan dalam menentukan tujuan dan target usaha.
Dalam perencanaan ini, manajer bisa menentukan berbagai kebijakan strategis, membuat program kerja, pemanfaatan sumber daya, merancang metode dan prosedur serta menentukan jadwal waktu pelaksanaannya.
Selain itu, dalam perencanaan juga ditetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian target usaha
- Tujuan jelas
- Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
- Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
- Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
- Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap bagian
- Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan dengan efektif serta berdaya guna
2. Fungsi Manajemen – Organizing (Pengorganisasian)
Setelah proses prencanaan dilakukan, tindakan selanjutnya adalah pengorganisasian.
Ini merupakan aktivitas pengelompokkan dan mengatur berbagai rencana kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Yang perlu diorganisir diantaranya adalah sumber daya fisik, pelimpahan tugas sumberdaya manusia beserta menunjukkan hubungan kewenangannya dalam melaksanakan semua agenda kegiatan usaha.
Untuk perusahaan yang baru berdiri, aktivitas perekrutan dan seleksi juga masuk adalam proses ini. Termasuk untuk penyelenggaraan pelatihan kerja dan penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan kapasiasnya.
Dalam menetapkan berbagai rencana aktivitas usaha, biasanya seorang manajer akan membuat beberapa alternatif pilihan untuk merealisasikan semua tujuan usaha.
Dari semua pilihan-pilihan yang dibuat tersebut kemudian ditetapkan salah satu sebagai prioritas yang dipandang paling efektif dan efisien.
Sederhannya, dalam mencapai tujuan terdapat Plan A, Plan B, Plan C dan seterusnya.
Proses pengelompokan berbagai sumber daya dan aktivitasnya ini sangat penting dilakukan oleh manajer.
Hal ini memiliki banyak manfaat seperti pembagian tugas tugas yang jelas dan sesuai bidangnya, menciptakan spesialisasi, dan semua personil dalam perusahaan bisa mengetahui tugas apa yang akan dijalankan..
3.Fungsi Manajemen – Actuating (Pengarahan/Pelaksanaan)
Fungsi pengarahan merupakan sebuah aktivitas untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
Dengan adanya fungsi pengarahan, semua tenaga kerja dalam perusahaan diharapkan secara sukarela dapat melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ada banyak cara untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. Misalnya dengan memberi motivasi, membimbing, mengingatkan dan menjelaskan berbagai hal tentang pekerjaan agar dapat berjalan optimal.
Selain itu orang dapat bergerak dengan sukarela jika telah terpenuhi berbagai kebutuhan kerjanya seperti kebutuhan fisik, keamanan dan keselamatan, harga diri dan aktualisasi diri dalam bekerja.
4.Fungsi Manajemen – Controlling (Pengawasan)
Fungsi pengawasan dalam perusahaan adalah segenap tindakan megevaluasi berbagai proses pelaksanaan yang dilakukan oleh semua sumberdaya perusahaan, apakah berjalan sesuai dengan rencana atau tidak.
Apabila terjadi penyimpangan maka perlu adanya langkah klarifikasi serta koreksi dan juga memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:
- Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna memperkecil resiko kesalahan.
- Scheduling (Penetapan waktu), manajer harus menetapkan kapan pengawasan dilakukan.
- Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa dorongan maupun perintah agar pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang tepat.
- Follow Up (tindak lanjut) mancari berbagai solusi jika terjadi permasalahan, memberi peringatan, dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak terulang lagi.
Menjalankan fungsi manajemen dalam usaha memang sesuatu yang mutlak harus dilakukan.
Hal ini akan sangat berpengaruh pada jalannya usaha.
Semakin kuat manajemen dalam usaha berarti perusahaan bisa kuat dan mampu bertahan cukup lama. Semoga Sukses..