Format rencana bisnis adalah struktur atau tata cara penyusunan rencana bisnis yang biasanya mengikuti urutan tertentu.
Dengan adanya format rencana bisnis, hal ini akan membantu dalam memastikan semua aspek penting dari rencana bisnis bisa tersusun secara sistematis dan teratur.
Meskipun format dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan bisnis dan preferensi individu, namun tetap ada format umum yang sering digunakan dalam rencana bisnis:
Adapun format rencana bisnis pada umumnya terdiri dari semua unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal.
Rencana bisnis biasanya dibuat oleh pengusaha saat memulai suatu bisnis atau dalam rangka mengembangkan bisnisnya.
Ada banyak tujuan dalam membuat Rencana Bisnis, salah satu yang terpenting dari pembuatan rencana bisnis ini adalah sebagai sarana untuk menjembatani ide dan kenyataan.
Dengan membuat Rencana Bisnis maka pengusaha bisa memberikan sebuah gambaran nyata tentang apa yang hendak dilakukan dalam menjalankan roda usahanya.
Dengan membuat Rencana Bisnis yang baik, biasanya akan lebih mudah untuk mendapatkan investor agar mau menanamkan modalnya dalam usaha yang didirikan.
Baca juga : Rencana Bisnis, Manfaat dan Format Membuatnya
Adapun format yang bisa dipakai dalam membuat rencana bisnis adalah :
1. Cover Halaman Depan
Jika Rencana Bisnis diibaratkan sebagai tubuh manusia, maka halaman sampul atau cover adalah sebuah wajah yang perlu dihias untuk mempercantik proposal bisnis.
Di bagian halaman depan inilah pertama kali seseorang akan melihat baik-buruknya sebuah rencana bisnis.
Untuk itulah buatlah desain sampul ini semenarik mungkin, cukup sederhana namun elegan untuk dipresentasikan pada orang-orang yang berkepentingan.
Halaman depan ini berisi berbagai informasi mengenai judul proposal bisnis, nama usaha yang akan dijalankan, nama yang membuat proposal, dan alamat lengkap beserta kontak yang bisa dihubungi.
baca juga : Contoh Cover Proposal Keren Dan Unik
2. Daftar Isi
Halaman Daftar isi dibuat untuk memberikan kemudahan pada pembaca tentang apa yang ada di dalam rencana bisnis.
Halam ini berisi tentang judul setiap bab, sub judul beserta nomor halaman rencana bisnis.
Untuk membuat daftar isi yang baik usahakan memiliki alur yang jelas serta adanya kesesuaian antara isi rencana bisnis dengan daftar isinya.
3. Rangkuman Eksekutif
Halaman rangkuman eksekutif berisi deskripsi singkat tentang bisnis yang akan dijalankan.
Halaman ini sebisa mungkin dibuat secara singkat, padat, jelas, dan mampu meyakinkan pembacanya.
Rangkuman eksekutif pada rencana bisnis biasanya terdiri dari maksimal dua lembar.
Meskipun hanya terdiri dari dua lembar, namun halaman ini menjadi halaman paling penting
Dengan rangkuman eksekutif inilah pembaca dapat mengetahui garis besar dari keseluruhan rencana bisnis yang dibuat.
Adapun isi dari rangkuman eksekutif ini diantaranya :
- Gambaran singkat tentang bisnis, visi, misi, dan tujuan utama.
- Profil perusahaan dan latar belakang pendiri.
- Gambaran produk atau layanan yang ditawarkan.
- Analisis pasar dan pesaing.
- Rencana keuangan singkat.
Di sini Anda juga bisa memberi berbagai inovasi yang telah dan akan dilakukan, potensi keuntungan, kapan bisnis tersebut akan dimulai dan dijalankan, dan lain-lain.
Pada intinya, Rangkuman eksekutif ini berisi semua hal yang ada di dalam rencana bisnis, namun dibuat lebih singkat dan padat sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui semua isi proposal dalam waktu yang singkat.
4. Deskripsi Perusahaan
Setelah rangkuman eksekutif dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat profil perusahaan yang berisi berbagai hal tentang perusahaan.
Beberapa poin penting yang harus disampaikan lewat halaman profil ini diantaranya adalah :
Latar belakang usaha,
Berisi uraian singkat tentang berbagai alasan mengapa usaha ini harus ada. Berbagai peluang yang ada, kondisi persaingan, fasilitas yang sudah dimiliki perusahaan, dan prospek jangka panjang tentang usaha.
Sejarah berdirinya perusahaan,
Berisi sejarah berdirinya perusahaan, mulai dari nama perusahaan, logo perusahaan, alamat usaha, kapan usaha dimulai, dimana, siapa saja yang merintis, rekam jejak dan prestasi-prestasi yang telah dicapai selama ini.
Dengan memberikan semua riwayat prestasi yang sudah diraih ke dalam rencana bisnis, maka akan meningkatkan kepercayaan orang lain pada bisnis yang dirintis atupun dikembangkan.
Visi dan misi perusahaan
Sajikan visi perusahaan Anda, yaitu gambaran jangka panjang tentang masa depan yang ingin dicapai.
Jelaskan misi perusahaan, yaitu tujuan inti atau alasan eksistensi perusahaan.
Gambarkan nilai-nilai inti atau prinsip-prinsip yang memandu tindakan dan budaya perusahaan.
Baca juga : Contoh Visi dan Misi Perusahaan
Pihak yang bertanggung jawab,
Pada bagian ini berisi tentang profil dan biodata pendiri atau pengelola yang bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan.
Selain itu juga berisi profil singkat siapa saja orang yang terlibat dalam menjalankan roda usaha ini.
Jelaskan pengalaman, keahlian, dan kontribusi yang dimiliki oleh pendiri yang relevan dengan bisnis Anda.
Tinjau pencapaian dan pengakuan pendiri yang mungkin relevan dengan perusahaan.
Dalam halaman ini akan lebih baik jika dilampirkan struktur organisasi dan juga nama konsultan jika mengunakan.
Gambarkan struktur organisasi perusahaan, termasuk bagaimana divisi, departemen, dan tim dikelompokkan.
Sertakan bagan organisasi yang menggambarkan tingkat hierarki dan hubungan antara berbagai posisi atau fungsi.
Jelaskan peran dan tanggung jawab kunci dari setiap divisi atau departemen yang ada.
Kondisi keuangan,
Berisi paparan singkat tentang kondisi keuangan perusahaan saat ini, utang piutang, bank, dan lain-lain
Produk atau jasa yang dihasilkan,
Berisi deskripsi singkat produk atau jasa yang dijual, manfaat produk bagi konsumen, persaingan bisnis yang ada, dan berbagai keunggulan produk dibanding dengan milik pesaing.
Penjelasan tentang usaha yang akan dijalankan,
Berisi tentang bentuk badan usaha, legalitas usaha, berbagai perijinan, dan bekerja sama dengan siapa saja.
Penjelasan tentang lokasi,
Berisi diskripsi singkat tentang lokasi usaha, status kepemilikan tempat usaha (sewa atau bangunan milik sendiri), luas lokasi usaha, kondisi lingkungan dan lain-lain.
Pastikan deskripsi perusahaan Anda memberikan informasi yang cukup untuk memahami esensi dan karakteristik perusahaan Anda.
Deskripsi yang baik akan memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana perusahaan Anda beroperasi, nilai-nilai yang dipegang, dan bagaimana struktur organisasi dan tim manajemen bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
Baca juga : Membuat Profil Perusahaan Yang Bagus, Ini Caranya
5. Analisa Pasar
Analisa pemasaran merupakan berbagai anlisa tentang kondisi pasar yang ada saat ini, strategi segmentasi pasar, target market, serta posisioning produk yang akan dibangun di benak konsumen.
Dengan melakukan ketiga hal tadi, maka produk akan lebih mudah dipasarkan karena target konsumennya jelas.
Identifikasi segmen pasar yang paling menarik dan relevan untuk produk atau layanan Anda.
Tinjau karakteristik demografis, geografis, perilaku, atau psikografis dari segmen pasar yang dituju.
Gambarkan profil pelanggan ideal untuk setiap segmen pasar yang diidentifikasi.
Baca juga : Strategi Segmentasi Pasar dan Manfaatnya Bagi Usaha
Dalam analisa pemasaran ini, pengusaha harus dapat menjelaskan secara rinci tentang siapa yang akan menjadi konsumen.
Tinjau preferensi, kebutuhan, dan perilaku pelanggan yang ada dan potensial.
Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan, seperti harga, kualitas, merek, atau layanan pelanggan.
Tinjau siklus hidup pelanggan dan cara membangun hubungan jangka panjang dengan mereka.
Beberapa pengusaha yang membuat rencana bisnis biasanya mengacu pada bauran pemasaran(Marketing mix) dan Bauran promosi (Promotion mix).
Dalam rencana bisnis, Analisis Pasar merupakan bagian penting yang membahas karakteristik pasar di mana bisnis Anda beroperasi.
Tujuan dari analisis pasar adalah untuk memahami pasar target Anda, pesaing, tren industri, dan peluang yang ada.
Pastikan untuk menggunakan data yang valid dan mengandalkan sumber informasi yang andal untuk mendukung analisis pasar Anda.
Analisis pasar yang baik akan membantu Anda memahami dengan lebih baik lingkungan bisnis Anda, memandu pengambilan keputusan, dan merancang strategi pemasaran yang efektif.
6. Produk dan Layanan
Dalam rencana bisnis, bagian Produk atau Layanan menjelaskan secara detail tentang produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis Anda.
Deskripsi Produk atau Layanan dengan memberikan gambaran umum tentang produk atau layanan yang ditawarkan.
Biar lebih mudah dipahami, jelaskan pula fitur utama, fungsi, dan manfaat yang ditawarkan kepada pelanggan.
Jangan lupa untuk menyertakan informasi tentang inovasi atau keunggulan kompetitif produk atau layanan Anda.
Manajemen kualitas juga perlu disampaikan pada bab ini, untuk itu jelaskan bagaimana Anda akan memastikan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan.
Tinjau proses pengendalian kualitas yang akan Anda terapkan, termasuk pengujian produk, pemantauan pelanggan, dan perbaikan berkelanjutan.
Dalam bab ini jelaskan juga rencana Anda untuk pengembangan produk atau layanan di masa depan.
Sampaikan strategi peningkatan yang akan Anda lakukan dengan timeline dan anggaran yang diestimasikan untuk pengembangan produk atau layanan.
7. Rencana Operasional Produksi
Analisa produksi merupakan analisa mengenai berbagai hal yang terkait dengan proses produksi perusahaan.
Pada halam ini dibahas secara tuntas mengenai peralatan produksi yang digunakan, proses produksi yang dilakukan, bahan baku yang digunakan, jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, waktu yang diperlukan, hingga pengemasan produk yang akan dijual.
Baca juga : 8 Tips Membuat Kemasan Produk Yang Baik
Dengan adanya analisa produksi ini, pengusaha bisa melakukan penghitungan secara matang mengenai biaya produksi dan harga produk di pasaran.
Semakin rinci data analisa produksi yang dibuat maka akan semakin baik, hal ini juga bertujuan untuk meminimalisir kegagalan saat proses produksi.
Menyajikan detil produk atau jasa sangat dibutuhkan pada halaman ini, jika perusahaan memproduksi barang atau jasa lebih dari satu, ada baiknya jika produk tersebut dijabarkan satu demi satu.
Karena dengan menggunakan analisa produksi ini perusahaan harus dapat menjelaskan secara detail tentang definisi produk, bagaimana produk akan dibuat, perbandingan dengan produk pesaing, dan berbagai pertimbangan tahap produksi dan bahan baku, serta strategi pengembangan produk yang mungkin bisa dilakukan.
8. Strategi Pemasaran
Dalam rencana bisnis, bagian Strategi Pemasaran menjelaskan rencana dan pendekatan yang akan digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan Anda, menarik pelanggan, dan mencapai tujuan pemasaran.
Berikut adalah beberapa komponen yang biasanya ada dalam bagian ini:
a. Penetapan Tujuan Pemasaran
Tentukan tujuan pemasaran yang ingin dicapai, seperti peningkatan penjualan, pangsa pasar, atau kesadaran merek.
Pastikan tujuan tersebut terukur dan realistis agar dapat dievaluasi.
b. Segmentasi Pasar dan Penargetan
Identifikasi segmen pasar yang paling menarik dan relevan untuk produk atau layanan Anda.
Tinjau karakteristik demografis, geografis, perilaku, atau psikografis dari segmen pasar yang dituju.
Tentukan target pelanggan yang akan menjadi fokus pemasaran Anda.
c. Pengetahuan Peserta Pasar
Lakukan analisis pesaing untuk memahami kekuatan, kelemahan, strategi, dan taktik pemasaran mereka.
Tinjau perilaku dan preferensi pelanggan yang ada serta pelanggan potensial.
Identifikasi tren pasar, peluang, dan tantangan yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran Anda.
d. Strategi Promosi
Tentukan mix promosi yang efektif untuk mencapai target pelanggan Anda.
Pilih saluran komunikasi yang tepat, seperti iklan, pemasaran konten, media sosial, publisitas, dan kegiatan pemasaran langsung.
Sertakan pesan kunci dan proposisi nilai yang akan digunakan untuk menarik perhatian pelanggan.
e. Rencana Penjualan
Gambarkan strategi penjualan yang akan digunakan untuk memasarkan produk atau layanan.
Tentukan saluran distribusi yang akan digunakan dan strategi penetapan harga yang sesuai.
Diskusikan rencana untuk menjalin kemitraan atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat membantu penjualan.
f. Rencana Pemasaran Digital
Tinjau strategi pemasaran digital yang akan digunakan, seperti pemasaran melalui mesin pencari (SEO), iklan berbayar (SEM), media sosial, email, dan konten pemasaran.
Tentukan platform digital yang akan Anda gunakan dan rencanakan konten yang relevan dan menarik.
Baca juga: Cara Membuat Website Perusahaan Menggunakan WordPress
g. Rencana Merek
Diskusikan strategi branding yang akan membantu membedakan produk atau layanan Anda dari pesaing.
Tinjau elemen-elemen branding, seperti logo, slogan, warna, dan pesan merek yang akan digunakan.
Jelaskan bagaimana Anda akan membangun dan memelihara citra merek yang konsisten.
h. Rencana Pelayanan Pelanggan
Gambarkan strategi pelayanan pelanggan yang akan diterapkan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan retensi.
Tentukan saluran komunikasi yang akan digunakan untuk menyediakan dukungan pelanggan yang efektif.
9. Analisa Manajemen Usaha
Analisa manajemen usaha disini berisi tentang berbagai strategi perusahaan yang terkait dengan sistem manajemen yang digunakan.
Hal ini menyangkut tentang manajemen sumber daya manusia. manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen informasi, dan lain sebagainya.
Baca juga : 7 Macam Manajemen Usaha Yang Perlu Anda Tahu
Di halaman analisa manajemen usaha ini, berbagai hal yang tidak kalah penting untuk disampaikan adalah mengenai bagaimana struktur manajemennya, struktur organisasi beserta rincian lengkap dari prinsip manajemen.
Baca juga : Ingin Wirausaha Sukses? Lakukan 14 Prinsip Manajemen Ini
10. Analisa Keuangan usaha
Analisa keuangan usaha ini berisi mengenai laporan keuangan untuk mempermudah orang lain dalam menilai apakah usaha Anda layak untuk diberikan dana investasi atau tidak.
Beberapa hal yang harus ada dalam analisa keuangan ini misalnya besarnya modal yang sudah dimiliki, laporan pemasukan dan pengeluaran (harian, bulanan, tahunan), laporan cash flow, laporan laba rugi, dan dana yang dibutuhkan untuk investasi usaha.
Dalam analisa keuangan usaha ini, pengusaha harus menyampaikan bagaimana kondisi keuangan perusahaan saat ini dan proyeksi keuangan di masa depan.
Keterbukaan dan kejujuran menjadi sesuatu yang penting dalam membuat rencana bisnis, hal ini bertujuan untuk meyakinkan investor agar mau menanamkan modalnya ke perusahaan.
Baca juga : 7 Manfaat Perencanaan Keuangan Perusahaan
11. Risiko dan Analisis SWOT
Dalam rencana bisnis, bagian Risiko dan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi kesuksesan bisnis Anda.
Berikut adalah beberapa komponen yang biasanya ada dalam bagian ini:
a. Analisis SWOT
Identifikasi kekuatan (strengths) bisnis Anda, seperti keunggulan produk, reputasi merek, atau keahlian kunci.
Identifikasi kelemahan (weaknesses) bisnis Anda, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya pengalaman, atau kelemahan dalam operasi.
Identifikasi peluang (opportunities) di pasar, seperti tren pasar yang menguntungkan, permintaan meningkat, atau peluang ekspansi.
Identifikasi ancaman (threats) yang mungkin dihadapi bisnis Anda, seperti pesaing yang kuat, perubahan regulasi, atau risiko ekonomi.
b. Analisis Risiko
Identifikasi risiko-risiko yang mungkin mempengaruhi bisnis Anda, baik dari segi internal maupun eksternal.
Tinjau faktor-faktor risiko, seperti risiko operasional, risiko keuangan, risiko pasar, risiko hukum, atau risiko reputasi.
Nilai probabilitas terjadinya risiko dan dampaknya terhadap bisnis Anda.
Diskusikan strategi mitigasi untuk mengurangi risiko atau mengatasi dampak negatif yang mungkin timbul.
c. Strategi Pengembangan dan Pertumbuhan
Gunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi area potensial yang dapat digunakan sebagai dasar strategi pengembangan dan pertumbuhan.
Manfaatkan kekuatan internal Anda dan peluang eksternal untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Atasi kelemahan internal dan mengantisipasi ancaman eksternal melalui strategi mitigasi dan pemantauan lingkungan bisnis.
d. Perencanaan Krisis
Tinjau skenario krisis yang mungkin terjadi, seperti bencana alam, gangguan pasokan, atau kegagalan teknologi.
Rancang rencana respons krisis yang mencakup langkah-langkah mitigasi, pemulihan, dan komunikasi untuk meminimalkan dampak negatif.
Baca juga : Dana Darurat untuk Usaha, 5 Alasan Kenapa Harus Ada
e. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjau faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) yang dapat mempengaruhi reputasi bisnis Anda.
Diskusikan inisiatif keberlanjutan yang direncanakan dan tanggung jawab sosial perusahaan yang akan Anda terapkan.
Pastikan untuk secara jujur mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan analisis SWOT yang relevan dengan bisnis Anda.
Setelah mengidentifikasi risiko dan peluang, sertakan rencana tindak lanjut yang menjelaskan bagaimana Anda akan mengelola risiko, memanfaatkan peluang, dan memperkuat keunggulan kompetitif Anda.
12. Lampiran-Lampiran
Format terakhir adalah halaman lampiran, ini bisa berisi tentang berbagai hal tambahan yang perlu disampaikan dan diketahui oleh para investor.
Bentuknya bisa berupa bagan, infografis, foto, detail strategi marketing, dan lain sebagainya.
Dalam membuat rencana bisnis, semakin detail maka semakin baik sehingga para penanam modal yang akan lebih percaya dengan perusahaan.
Dengan kepercayaan inilah maka akan lebih mudah mendapatkan investor.