“Asma Kinarya Japa” (Nama tercipta dari sebuah doa), itulah satu kalimat yang menjadi pegangan sebagian besar orang jawa pentingnya pemberian nama bayi yang baru lahir. Nama selain berfungsi sebagai identitas, penanda, sebuah brand,juga berfungsi sebagai sebuah harapan dari orang tua agar kelak si anak menjadi sesuatu yang diharapkannya.
Pemberian nama pada bayi yang baru lahir, orang Jawa memiliki bayak cara untuk menentukan siapa nama tersebut. yakni :
1. Pemberian nama berdasar nama waktu kelahiran
Nama waktu saat bayi dilahirkan seringkali digunakan orang Jawa sebagai nama bayi, yang dimaksud waktu disini misalnya siang/malam, nama hari, nama pasaran, nama bulan ataupun nama tahun. Penggunaan nama berdasar waktu tersebut biasanya dimaksudkan sebagai penanda kapan bayi ini dilahirkan. Contoh pemberian nama berdasarkan waktu misalnya :
- Ratri : yang berarti malam
- Rina : yang berearti siang
- Enjang : yang berarti pagi
- Anggara : yang berarti hari selasa
- Respati : yang berarti hari kamis
- Wage : yang berarti hari pasaran wage
- Suro : yang artinya bulan Suro
- Gumbreg : Salah satu nama wuku dalam kalender jawa
- Alip : sebuah nama tahun dalam siklus windu (8 tahun-an)
- dan lain-lain
2. Berdasar urutan kelahiran
Pemberian nama bayi juga banyak dilakukan oleh orang jawa berdasarkan urutan kelahiran. Urutan kelahiran ini biasanya berbentuk bilangan dalam bahasa jawa kuno ataupun nama urutann anak yang lahir. Contoh pemberian nama ini misalnya :
- Pambarep : yang berarti anak yang lahir pertama
- wuragil : yang berarti anak yang lahir paling akhir
- Eka/Eko/Ika : yang berarti satu
- Dwi : yang berarti dua
- Tri : yang berarti tiga
- Catur : yang berarti empat
- Panca : yang berarti lima
- dan lain-lain
3. Berdasar situasi saat kelahiran
Situasi saat bayi lahir biasanya juga bisa dijadikan sebagai inspirasi untuk memberi nama, apabila dalam situasi yang buruk biasanya pemberian nama didasarkan atas harapan yang lebih baik. Contoh kasus misalnya :
- Narimo : yang berarti menerima, situasi yang terjadi pada saat dilahirkan dalam keadaan kekurangan, orang tua berusaha nrimo (menerima keadaan apa danya).
- Gangsar : yang berarti lancar, saat melahirkan diberi kelancaran atau kemuddahan.
- Beja :yang berarti mujur, sebagai rasa syukur diberi kemujuran melahirkan anak dengan lancar.
- Sugeng : yang berarti keselamatan, saat melahirkan semua dalam keadaan selamat
- Widada : yang berarti selamat
- dan lain-lain
4. Berdasar keteladanan
Sebagian besar orang biasanya mempunyai tokoh yang ia kagumi, begitu pula orang jawa. Tokoh-tokoh yang sering menjadi acuan dalam pemberian nama bayi biasanya berdasarkan cerita pewayangan yang lekat dengan budaya Jawa. Dengan memberikan nama tokoh pewayangan, orang tua memiliki harapan agar si anak nanti bisa “menjadi” atau meneladani tokoh tersebut. Misalnya :
- Dananjaya : yang berarti tokoh wayang arjuna
- Ismaya : yang berarti tokoh wayang semar
- Mayangkara : yang berarti tokoh Hanuman
- Wisnu : tokoh batara wisnu
- dan lain-lain
5. Berdasar kata sifat
Menjadi orang yang baik adalah harapan terbesar orang tua pada anaknya, untuk itulah pemberian nama bayi dengan mengambil kata-kata sifat sering dilakukan oleh orang jawa. Kata sifat inilah yang diharapkan akan menjadi pepiling (pengingat) anaknya agar memiliki sifat atau watak sesuai dengan nama yang melekat pada dirinnya. Contoh pemberian nama yang menggunakan kata sifat :
- Sabar : diharapkan anaknya memiliki sifat penyabar
- Asih : diharapkan anaknya memiliki sifat welas asih
- Nastiti : berarti cermat
- Kukuh : berarti kuat
- Jatmika : berarti sopan
- Darsana : berarti teladan
- dan lain-lain
7. Berdasar kata benda
Pemberian nama bayi yang mengacu pada nama benda banyak dilakukan oleh orang jawa agar anak yang dilahirkan dapat memiliki sifat atau watak sebagaimana benda yang dijadikan nama tersebut. Benda-benda yang sering kali dijadikan nama misalanya tentang tumbuhan (fauna), unsur alam, dan lainnya. Contoh pemberian nama yang menggunakan kata benda :
- Baskara : berarti matahari
- Sekar : berarti bunga
- Kirana : berarti sinar
- Rukmi : berarti emas
- Cahya : berarti cahaya
- Kartika : berarti bintang
- dan lain-lain
Baca juga :
Dasanama, Padanan Kata Dalam Bahasa Jawa