Fungsi Branding Usaha bagi Perusahaan

Istilah branding usaha saat ini semakin populer di masyarakat khususnya mereka yang memiliki tanggung jawab di bagian pemasaran dalam usaha.

Branding secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk menjalin ikatan emosional antara konsumen dengan produk ataupun perusahaan yang memproduksinya.

Mengutip dari wikipedia.org, pengertian branding adalah proses penciptaan atau peninggalan tanda jejak tertentu di benak dan hati konsumen melalui berbagai macam cara dan strategi komunikasi sehingga tercipta makna dan perasaan khusus yang memberikan dampak bagi kehidupan konsumen. Aktivitas branding merupakan implementasi dari strategi komunikasi merek dan merupakan bagian dari proses pengembangan (nilai) merek.

American Marketing Association (AMA) mendefinisikan brand atau merek sebagai “a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the goods and services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of competitors” (Kottler, 2000: 404).

Hal ini senada dengan yang dikatakan Aaker, bahwa merek adalah nama dan atau simbol yang sifatnya membedakan (berupa logo atau simbol, cap atau kemasan) untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual (Aaker, 1996)

Jika menilik dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa branding usaha bisa menjadi salah satu cara untuk menterjemahkan identitas usaha kepada publik.

Branding yang dilakukan dengan baik, ia akan menjadi aset berharga bagi perusahaan, ia dapat mempengaruhi perilaku konsumen, ia bisa berada di hati konsumen, dan bisa dijadikan sebagai faktor pembeda (diferensiasi) dengan produk lain sehingga dapat memudahkan konsumen dalam memilih produk diantara beragam produk sejenis.

Melakukan branding dengan baik secara otomatis akan mampu meningkatkan citra perusahaan dengan lebih baik pula. Menurut Kapferer (1977) brand bagi konsumen memiliki banyak fungsi diantaranya adalah :

1. Sarana Identifikasi (Identification) 

Brand usaha sebagai sebuah identitas bisa berfungsi untuk mempermudah konsumen dalam mengidentifikasi produk ataupun perusahaan.

Dengan identitas yang jelas ini konsumen akan lebih mudah mengenal mutu produknya, memahami siapa pembuatnya, dan lebih cepat mengingat produk dan perusahaannya.

Semakin mudah diingat brand usahanya tentu akan semakin mempermudah konsumen melakukan pembelian kembali.

2. Praktis (Practically)

Membangun brand dengan baik juga berfungsi sebagai sarana yang praktis, lebih menghemat waktu dan energi dalam melakukan kegiatan pemasaran.

Dengan branding, berbagai atribut perusahaan dapat dibuat dengan seragam, sewarna, seirama dan dapat menyederhanakan berbagai kebutuhan promosi sehingga konsumen akan lebih mudah dalam mengidentifikasi produk yang ditawarkan.

3. Jaminan Kualitas (Guarantee)

Branding usaha dapat berfungsi sebagai jaminan kualitas.

Hal ini bisa dilihat dari para konsumen dimana mereka dapat membedakan kualitas produk berdasarkan mereknya.

Oleh karena itu dengan branding konsumen akan mendapatkan jaminan mutu dan menemukan kualitas produk yang sama di mana pun ia berada ketika membeli.

4. Alat Optimasi (Optimization)

Membangaun brand usaha bisa menjadi satu cara optimasi produk sehingga bisa menjadi salah satu produk terbaik di kategorinya sesuai dengan segmen pasar dan tujuan produk yang dibuat.

Branding yang dibuat secara optimal ia akan mempermudah konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk tersebut.

5. Membangun Karakter (Characterization)

Branding bisa menjadi salah satu cara untuk membangun karakter produk maupun usaha.

Karakterisasi ini bertujuan untuk memunculkan dan meningkatkan citra produk atau perusahaan yang ditawarkan pada orang lain.

Semakin kuat karakter produk yang dihasilkan tentu produk tersebut akan semakin mudah diingat oleh konsumen di pasaran.

6. Keberlanjutan (Continuity)

Memperoleh banyak pelanggan, salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan branding usaha.

Dengan brand yang mudah diingat maka akan terjadi keakraban dan keintiman antara merek dengan konsumen.

Apabila konsumen terpuaskan dengan produk yang ia beli maka dapat dipastikan ia akan kembali memberi produk tersebut dan mengkonsumsinya secara berkesinambungan.

7. Kepuasan Pelanggan (Hedonistic)

Hal ini sangat terkait dengan kepuasan pelanggan terhadap produk karena daya tarik brand-nya.

Oleh sebab itulah upaya branding harus benar-benar bisa dijadikan sebagai sarana komunikasi antara produk dan konsumennya.

8. Kelayakan (Ethical)

Hal ini terkait erat dengan kepuasan pelanggan terhadap merek produk dalam hubungannya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Branding usaha untuk saat ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Persaingan usaha yang semakin ketat menuntut para pengusaha untuk terus berperan aktif dan inovatif untuk membangun brand usahanya.

Dengan branding yang optimal diharapkan brand usaha bisa menjadi satu-satunya merek yang berada di level Top of mind (puncak pikiran), dimana ia menjadi merek utama yang ada di benak banyak konsumen.

Baca Juga : Membuat Logo Untuk Brand Perusahaan, Ini Caranya

Tinggalkan komentar