Kayu menjadi sala satu bahan yang banyak digunakan dalam membuat warangka keris, baik untuk jenis warangka keris Ladrang maupun warangka keris Gayaman.
Bahan-bahan yang digunakan biasanya merupakan jenis kayu pilihan yang memiliki kualitas terbaik.
Adapun jenis-jenis kayu yang digunakan untuk membuat warangka keris pada umumnya adalah :
1. Kayu Cendana (Santalum album)
Kayu ini banyak digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi dan warangka keris.
Baunya yang harum dan khas biasanya menjadi pilihan pertama untuk membuat warangka.
Ciri umum dari kayu cendana adalah berwarna kuning belerang, tapi ada juga yang berwarna coklat tua, memiliki seret yang halus dan mengandung minyak yang dipercaya dapat mencegah karat pada bilahan keris.
Pohon Cendana banyak ditemukan di Jawa Timur, Flores dan Nusa Tenggara Timur khususnya di Pulau Timur.
Sulitnya mendapatkan kayu cendana, hingga sekarang cendana termasuk jenis kayu yang harganya mahal, baik di pasar domestik maupun mancanegara.
2. Timoho (Kleinhovia Hospita L.)
Jenis kayu ini memiliki ciri khas berwarna putih kekuning-kuningan dengan serat-serat berbentuk unik berwarna hitam atau coklat.
Serat yang tergambar dalam kayu timoho ini sering disebut sebagai Pelet.
Dari pelet itulah banyak dipercaya Timoho dapat membawa tuah tertentu bagi pemiliknya.
Sangat sulit untuk mendapatkan Kayu Timoho yang berpelet, sehingga harganya mahal.
Padahal bercak atau cerat-cerat hitam pada Timoho adalah suatu gejala dari adanya penyakit pada batang.
Beberapa contoh motif pelet dalam kayu Timoho diantaranya : Pelet kendit, pelet doreng, pelet ngamal atau ceplok, pelet sembur, pelet nyerat dan lain-lain.
3. Kayu Awar-awar (Ficus Septica Burm)
Merupakan jenis tumbuhan yang bisa tumbuh di sebagian besar wilayah Indonesia.
Pohon ini termasuk jenis tanaman perdu yang hidup di area yang agak basah.
Awar-awar yang sudah tua biasanya di bagian terasnya memperlihatkan gambar seperti pelet timaha, bagian ini banyak dicari pecinta keris untuk warangka.
Kayu Awar-awar yang bagian terasnya bergambar diyakini dapat meredam keris/tombak yang panas serta menjauhkan dari gangguan jin jahat dan ilmu hitam.
Kayu ini mempunyai motif garis-garis hitam yang indah.
Seratnya agak sedikit kasar, dan memiliki bobot yang cukup ringan.
4. Kayu Sono (Dalbergia latifolia)
Merupakan salah satu jenis kayu keras yang memiliki kualitas tinggi.
Selain dapat dimanfaatkan untuk membuat warangka keris, kayu Sono biasa digunakan juga untuk membuat mebel, almari, serta aneka perabotan rumah berkelas.
Kayu ini memiliki serat yang halus, tahan terhadap serangan rayap dan sangat tahan terhadap jamur pembusuk.
Beberapa varian dari kayu Sono diantaranya adalah sono kembang, sono keling dan sono doreng.
Kayu Sono memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dari situlah usaha pemanenan banyak yang berlebihan, sehingga populasi alami pohon ini telah menghadapi kepunahan.
5. Jati (Tectona grandis),
Merupakan salah satu jenis kayu keras yang memiliki kualitas cukup baik khususnya di dunia mebel dan pertukangan.
Kayunya kuat, memiliki kualitas yang sangat baik ketika umur pohon sudah tua.
Kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel-sel kayunya, sehingga dapat awet digunakan di tempat terbuka meski tanpa divernis.
Meski termasuk kayu yang bagus namun Jati masih mudah terpengaruh temperatur sehingga saat warangka keris menyusut pusaka akan agak sulit untuk dihunus.
6. Walikukun (Schoutenia ovata korth)
Adalah sejenis pohon kecil anggota suku Tiliaceae.
Pohon ini biasa ditemukan di hutan-hutan tipe musiman yang tumbuh di Jawa dan pulau-pulau di sebelah timurnya.
Kayu ini tergolong berat sampai sangat berat, memiliki karakter yang keras, padat dan halus, serta tidak mudah patah.
Pohon Walikukun ini disebut-sebut dalam primbon Jawa berkhasiat melindungi rumah dari gangguan makhluk halus dengan cara ditanam di empat sudut pekarangan.
7. Tayuman (Cassia Laevigata)
termasuk tumbuhan perdu yang sudah langka di Jawa, berwarna cokelat tua dan memiliki ciri dapat tenggelam dalam air.
Kayu Tayuman memiliki kwalitasnya terbaik untuk ukiran/deder gagangan keris.
Oleh sebagian pecinta keris kayu ini juga dianggap mempunyai daya magis atau tuah yang dapat ‘memelihara’ tuah yang terkandung dalam bilah kerisnya.
8. Kemuning (Murraya paniculata).
Merupakan tumbuhan tropis yang dapat mencapai tinggi 7 meter dan berbunga sepanjang tahun.
Daunnya seperti daun jeruk, cuma berukuran lebih kecil, sering digunakan sebagai tumbuhan hias atau tumbuhan pagar. Warnanya kuning cemerlang, seratnya padat.
Urat kemuning ini warnanya bagus dan liat, sehingga tidak mudah pecah jika digunakan.
Kayu kemuning juga bisa digunakan untuk sempoa, tangkai kuas dan juga untuk tongkat.
Kayunya sangat ulet dan biasanya digunakan untuk ukiran dan landeyan pendek.
9. Kayu Nagasari (Sapotaceae)
Berasal dari pohon Nagasari, yaitu pohon yang masih termasuk dalam jenis tumbuhan sawo-sawoan.
Pohon Nagasari merupakan tumbuhan khas Bangka Belitung.
Warnanya coklat, seratnya halus dan rapi, banyak pusernya.
Kayu ini digunakan untuk ukiran dan landeyan pendek.
Selain dapat digunakan sebagai warangka keris, Nagasari ini juga banyak digunakan untuk pembuatan tasbih, gelang, kalung dan benda kerajinan lainnya.
10. Gaharu (Aquilaria malaccensis)
Adalah sejenis pohon anggota suku gaharu-gaharuan (Thymelaeaceae).
Jenis ini dapat dijumpai di Banglades, Bhutan, India, Indonesia, Iran, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Tumbuhan ini, karena nilai ekonominya, terancam punah karena rusaknya habitat.
Warnanya coklat tua berserat indah dan lembut.
Bau kayu ini sangat khas dan biasanya digunakan untuk campuran dupa.
Kayu ini sangat baik untuk warangka keris dan batangnya biasanya dapat dimanfaatkan untuk membuat minyak atsiri.
*dari berbagai sumber – foto : kertabaya.blogspot.com
Baca Juga : Warangka Keris Gayaman Gaya Surakarta
Am looking for kayu pelet where can I find it ?.